Khotbah Ev. Evie Mehita : Pelita yang Padam

“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup. ”
Yohanes 8:12
Yesus mengatakan bahwa siapa yang berjalan bersamaNya tidak akan berjalan dalam kegelapan, karena Yesus adalah terang itu sendiri. Maka, semua orang yang percaya kepada Yesus seharusnya memiliki terang dalam kehidupan mereka. Sebuah kaki dian, tidak akan bercahaya jika tidak ada pelita yang diletakkan di atasnya; seperti itu juga setiap kita. Setiap anak Tuhan punya pelita. Tetapi banyak juga dari anak Tuhan yang tidak sadar bahwa pelita mereka menjadi padam. Tanpa sadar mereka menjadi sangat lelah untuk telibat dalam pelayanan. Apakah pelitamu sudah mulai padam? Ada 3 hal terbesar yang membuat pelita kita menjadi padam:
- Diletakkan di bawah gantang
“Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu
Matius 5:15
Gantang adalah sebuah wadah yang sering digunakan untuk menakar biji-bijian. Gantang berbicara tentang pekerjaan. Pekerjaan kita bisa juga membuat kita api kita kepada Tuhan menjadi padam. Seringkali tanpa sadar fokus kita bekerja bukan lagi melayani Tuhan, tetapi pencapaian-pencapaian dunia. Banyak anak Tuhan yang pada akhirnya mengejar kesuksesan dan kekayaan, sehingga api mereka di dalam Tuhan menjadi redup.
- Ditutup dengan tempayan
Tempayan berbicara tentang sifat kedagingan kita yang lama. Dalam hidup kita, kita memiliki peperangan dalam diri kita. Ada raksasa-raksasa dalam diri kita yang perlu kita menangkan. Ketika kita belum mengalahkan raksasa itu, kita akan selalu bermasalah pada area tersebut. Api kita kepada Tuhan akan dengan sangat mudah padam ketika kita terus berfokus pada masalah-masalah dalam diri kita.
- Diletakkan dibawah tempat tidur
Tempat tidur berbicara tentang percintaan atau pernikahan. Salah dalam memilih pasangan dapat membuat kita semakin jauh dari Tuhan. Di saat itulah api kita kepada Tuhan menjadi redup. Karena itu penting untuk setiap kita mendoakan sebelum berpasangan, karena pasangan yang tidak sesuai kehendak Tuhan dapat menjauhkan kita dari Tuhan.
Tahun ini menjadi tahun dimana Pahlawan-Pahlawan Tuhan dibangkitkan. Karena itu, api yang senantiasa berkobar untuk Tuhan harus kita miliki. Jangan sampai api kita kepada Tuhan menjadi padam. Belajar dari kisah seorang Daud, dia menjadi pahlawan Tuhan yang berapi-api dan dipakai Tuhan dengan luar biasa. Di gua adulam, Daud berhasil muncul sebagai seorang pahlawan di tengah 400 orang yang bermasalah. Kisah ini dapat kita baca di 1 Sam 22 : 1-5. Daud juga muncul sebagai pahlawan di Kehila (1 Sam 23 : 1 – 13). Daud menyelamatkan kota Kehila dari orang-orang Filistin di dalam keadaannya yang juga mengalami ketakutan. Banyak dari pasukannya yang melarang dia untuk maju berperang, tetapi Daud maju melawan Filistin karena Tuhan yang memerintahkannya. Daud pun mengalami kemenangan dalam perang itu. Kisah kepahlawanan juga muncul dari Yonatan. Yonatan berani menantang musuh Israel dari seberang dengan mengikuti kehendak Tuhan. Yonatan berhasil mengalahkan 20 orang saja, tetapi seluruh musuhnya menjadi gemetar karena mereka tahu Tuhan menyertai peperangan itu (1 Sam 14 : 1 – 15).
Untuk menjadi pahlawan Tuhan yang bangkit, kita harus menang dalam peperangan-peperangan kita. Kunci mengalami kemenangan Tuhan adalah dengan kita percaya bahwa kita memiliki urapan yang dari Tuhan. Ketika kita tidak percaya hidup kita diurapi Tuhan, maka kekalahan demi kekalahan akan kita rasakan. Seorang Daud mampu menjadi pahlawan dimanapun dan dalam keadaan apapun karena dia percaya hidupnya di urapi Tuhan. Maka, marilah kita menjadi pemenang dan terus kobarkan apimu untuk Tuhan! (EN).