Khotbah Ev. Evie Mehita – Jangan Jadi Pemalas!
Pada waktu itu masih tinggal tujuh suku di antara orang Israel, yang belum mendapat bagian milik pusaka. Sebab itu berkatalah Yosua kepada orang Israel: “Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehinga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu? (Yosua 18:2-3)
Diceritakan ada 7 suku dari 12 suku Israel yang belum menduduki tanah Kanaan, sekalipun Tuhan sudah memberikan tanah perjanjian ini kepada mereka. Mereka menjadi “malas” menduduki tanah tersebut. Mungkin mereka malas untuk pindahan, membangun, dan berperang melawan musuh-musuh mereka yang pada waktu masih berada di daerah sekitar mereka. Mereka tertahan dalam zona nyaman mereka; Padahal tanah itu sudah diberikan Tuhan kepada mereka.
Berbeda dengan Kaleb, dia begitu berapi-api untuk mendapatkan Tanah Perjanjian Tuhan. Bahkan dia berkata bahwa kekuatannya di umur 85 tahun masih sama pada saat umurnya yang ke 40 tahun (Yosua 14:6-7). Kaleb meminta bagiannya, karena dia tahu Tuhan punya perjanjian dalam hidupnya. Dan begitu ia mendapatkan bagian dari Tanah Kanaan, dia segera mendudukinya dan dengan semangat menghalau musuh-musuhnya (Yosua 15:13-14).
Demikian juga dengan kita sebagai anak Tuhan. Tuhan punya perjanjian untuk kita semua; masa depan, pelayanan, kehidupan kita. Apakah kita sudah memiliki mental seperti Kaleb ? ataukah kita “pemalas” seperti 7 suku yang tidak menduduki Tanah Perjanjian?
Miliki Mental Seperti Kaleb
Kita harus memiliki mental seperti Kaleb yang memperjuangkan haknya. Dia punya semangat sampai janji Tuhan digenapi dalam hidupnya. Milikilah semangat seperti Kaleb; sampai tua terus berkobar untuk visi Tuhan. Menjadi percaya bahwa jika Tuhan berkata : “Jadi” maka semuanya pasti akan “Jadi”.
Sudahkah anda tertanam dalam visi Gereja?
Gereja ini memiliki visi menjadi jemaat yang Rasuli, Rahmani, dan Rajani. Rasuli artinya gereja yang bermisi. Gereja bukan terbatas dari gedung saja, tetapi dimanapun menjadi dampak untuk dunia luar. Rahmani artinya kemurahan Tuhan. Ini berbicara tentang janji Tuhan akan lawatan, pemulihan dan kasih yang Tuhan nyatakan lewat gereja ini. Rajani berbicara tentang karakter dan kualitas luar biasa yang digunakan untuk menjadi dampak secara luas supaya semua bangsa mengenal kuasaNya.
DNA Surgawi: Makanan kita adalah Firman Tuhan dan darah kita adalah darah pemberita Injil.
Sudahkan kita memiliki DNA Surgawi? Jika kita memilikinya, hati kita pasti tergerak untuk memberitakan Injil. Jika tidak, patut dipertanyakan DNA siapa yang kita miliki? Kita harus menerapkan dan mengerjakan prinsip OPOS, OPOF, dan OLOC:
OPOS : One Person One Soul (Satu orang memenangkan 1 jiwa)
OPOF : One Person One Family (Satu orang memenangkan 1 keluarga)
OLOC : One Leader One City (Satu Pemimpin mengubahkan 1 kota)
Mari Kita menjadi Gereja yang Bergerak!
Gereja yang hidup adalah gereja yang bergerak. Gereja yang bergerak adalah gereja yang bisa mengalahkan Iblis. Iblis sedang berusaha mencuri mimpi Tuhan dalam kita. Kita memiliki 7 voice; ini adalah senjata kita. Tuhan sudah memberikan banyak senjata kepada kita. Mari kita memakainya! Tuhan sedang melatih kita untuk menggunakan senjata melawan iblis. Jangan biarkan Iblis menawan hati kita! Mari kita terus kobarkan api kita dengan mengerjakan 7 Voice :
Voice of Salvation : Pedang – Memberitakan kebenaran kepada jiwa-jiwa
Voice of Healing : Obat – Mambagikan “obat” Kristus untuk menyembuhkan mereka yang terluka baik secara jasmani, jiwani, maupun rohani
Voice of Love : Handuk – Membalut, Membebat yang terluka, dan menghangatkan
Voice of Prayer : Perisai – Menahan serangan Iblis dengan berjaga-jaga dalam doa
Voice of Blessing : Tongkat Otoritas – Memberkati orang lain dengan usaha dan daya yang dimilikinya
Voice of Worship : Kecapi – Penyembahan yang membuat iblis gemetar
Voice of Family : Rantai – Menghubungkan setiap jiwa dalam keluarga Allah
Jadilah gereja yang bergerak! Jangan jadi pemalas dan teruslah berjuang sampai mimpi Tuhan digenapi dalam hidupmu.