Khotbah Ev. Evie Mehita : Gereja Harus Berdampak

Sesuai himbauan pemerintah, hari-hari ini gereja-gereja di Indonesia, bahkan di seluruh dunia melakukan ibadah secara online. Sudahkah kita mengikuti ibadah online dengan sungguh-sungguh?
“Mengikuti” berbeda dengan “melihat”. Kalau Kita sungguh-sungguh mengikuti ibadah, maka kita juga ikut memuji dan menyembah Tuhan. Kita datang ke hadirat Tuhan, kita merasakan dan mengalami kehadiran Tuhan.
Ibadah bisa dilakukan jarak jauh, tetapi kehadiran Kristus dalam hidup kita tidak bisa secara online/jarak jauh. Hubungan dengan Tuhan adalah sebuah hubungan yang merasakan, mengalami, dan mendengar kehadiran Tuhan sendiri secara pribadi. Hubungan dengan Kristus adalah hubungan pribadi yang tidak bisa diwakilkan.
Di tengah pandemi Covid-19, banyak orang yang mengalami sakit, bahkan juga banyak yang meninggal. Dalam segala hal yang Tuhan ijinkan terjadi, ada sebuah peringatan bagi kita untuk mempersiapkan diri akan kedatangan Tuhan yang sudah semakin dekat.
2 Petrus 3:10-16
Ungkapan “Hari kedatangan Tuhan datangnya seperti pencuri” harusnya tidak berlaku bagi anak Tuhan. Karena peringatan itu sudah diberitakan sejak dulu, dan kita selalu diingatkan untuk selalu berjaga-jaga. Tanda-tanda sudah mulai digenapi, dan jika kita sudah siapkan diri dengan baik, maka kapanpun Tuhan datang, kita sudah siap.
Matius 25 :1-13
Mari kita menjadi seperti gadis bijaksana yang mempersiapkan dengan baik kedatangan mempelai. Gadis bodoh hanya mempersiapkan untuk jangka pendek, tetapi gadis bijaksana mempersiapkan minyak dan pelita mereka untuk jangka panjang. Kita tidak bisa mengetahui kapan waktu kedatangan Tuhan, tetapi janganlah kita berpikir bahwa kita mempersiapkan diri hanya untuk 1 minggu kedepan atau 1 bulan kedepan; Kita mempersiapkan diri seterusnya, sehingga ketika saatnya tiba, kita siap dengan kedatangan-Nya.
Mari siapkan minyak dan pelita kita dengan bijak. Kita harus menyalakan Pelita dan membawa minyak bagi Tuhan.
Banyak dari kita yang “stay at home”, tetapi Tuhan mau kita menjadi efektif dan berkarya; Jangan berhenti melayani. Gereja Tuhan tidak boleh berhenti berkarya dan bersembunyi ketika dunia sedang porak poranda. Gereja harus bersinar dan berdampak.
Pakai waktu-waktu yang ada dengan bijaksana
Jangan habiskan waktu untuk menyenangkan kedagingan kita: sibuk main games, bermalas-malasan, sibuk cari jodoh, dsb. Selama pintu kesempatan masih terbuka di Indonesia, mari kita melayani jiwa-jiwa. Kita bisa melayani dari rumah: mendoakan, mengkonseling, dan menguatkan anak-anak rohani kita.
Iman anak-anak Tuhan sedang digoncang hari-hari ini. Orang yang tidak tertanam dalam Tuhan akan dengan mudahnya ditampi oleh Iblis. Mereka bisa kecewa dan menghujat Tuhan atas apa yang mereka alami. Mari kita kuatkan saudara-saudara seiman kita, supaya mereka memiliki iman yang teguh kepada Tuhan ditengah kegoncangan yang ada. Setiap waktu banyak orang yang meninggal tanpa mengenal Tuhan. Karena itu mari kita buat kubu-kubu doa. Kita berdoa supaya banyak jiwa-jiwa boleh dimenangkan dan mengenal Tuhan.
Yehezkiel 13:5,17
Hati-hati dengan nabi palsu di akhir zaman! Nabi Palsu akan berkata, “Semua akan damai-damai saja.. kamu tidak akan mengalami penderitaan dan kesesakan.” Tetapi Tuhan ijinkan kesesakan bisa terjadi dalam hidup kita.
Kita tidak boleh menyampaikan pesan yang baik-baik saja: Tidak ada penghakiman, sakit penyakit, penganiayaan. Tetapi semua Tuhan ijinkan semua terjadi untuk mengadakan pemisahan dan pemurnian di akhir zaman. Mari kita sampaikan bahwa kita harus persiapkan diri kita dalam menanti kedatangan Tuhan yang sudah sangat dekat.
Pemurnian dan pemisahan sedang terjadi. Karena itu, mari kita saling menguatkan satu sama lain. Mari nyalakan pelita kita; layani Tuhan. Waktu-Nya sudah dekat, mari kita sama-sama berlari mengejar panggilan Tuhan.
Tagged under:
Berdampak, Bersinar, Covid-19, Evie Mehita, Gereja, Ibadah Online, Kedatangan Tuhan, Minyak, Pelita