Khotbah Ev. Evie Mehita : Datang pada Tuhan

Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
Yohanes 5:39-40
Kita semua percaya bahwa Yesus adalah juruselamat kita dan sanggup memulihkan kita. Banyak orang yang percaya dengan Yesus, percaya akan Firman Tuhan, tetapi mereka hanya sekadar percaya. Mereka datang ke gereja, membicarakan Firman, tetapi mereka tidak benar-benar datang kepada Yesus. Banyak orang pergi ke gereja setiap Minggu, mereka berdoa dan pelayanan, tetapi tidak mendapatkan apa-apa, karena yang mereka lakukan hanya membicarakan tentang Yesus tanpa sungguh-sungguh datang kepada Yesus.
Ada sebuah kisah mengenai seorang hamba Tuhan di Amerika Serikat dan mendirikan gereja di Los Angeles (LA). Merupakan sebuah tantangan besar untuk membangun gereja di Amerika Serikat. Banyak orang menyebutkan Amerika Serikat adalah babel besar, kemunduran rohani dan kemerosotan moral parah terjadi. Pendeta tersebut selalu bercerita mengenai revival, pentingnya gereja lokal, pembimbingan dan kesesatan. Ia selalu menyerukan “Mengapa tidak terjadi kebangunan rohani? “, “Mengapa Tuhan lebih melawat Cina” dan lain sebagainya. Akhirnya jemaatnya merasa terbakar. Mereka merasa menerima lawatan Tuhan dan kebangunan rohani, tetapi sebenarnya, mereka tidak pernah mengalami kebangunan rohani. Setelah dari gereja, mereka kembali kepada dosa-dosa mereka. Sampai akirnya mereka keluar dari gereja dan gereja kembali mengalami kemunduran. Ada beberapa orang membujuk hamba Tuhan ini untuk menggembalakan sebuah gereja di daerah pinggiran, namun hamba Tuhan ini menolak. Ia tetap bertahan dan belajar mencintai gereja yang Tuhan berikan. Dan hasil dari komitmen itu, gereja kembali berkembang dengan sangat baik.
Ada perbedaan orang-orang yang lahir pada masa-masa kebangunan rohani dan orang-orang yang lahir pada masa-masa tidak ada kebangunan rohani. Begitu mudahnya mengalami perjumpaan dan lawatan Tuhan, tidak dibuat-buat dan dipaksa. Semua orang rindu membawa jiwa-jiwa kepada Kristus. Saat ini, Tuhan sedang menyiapkan anak-anakNya untuk menerima revival itu. Revival pasti terjadi, tidak hanya satu gereja, tetapi semua gereja. Lawatan Tuhan tidak terbatas untuk satu gereja saja, tetapi untuk semua yang menyembah Tuhan. Namun demikian, ada juga mereka yang tidak mengalami kebangunan rohani, meskipun saat itu adalah masa-masa kebangunan rohani. Banyak faktor yang menghalangi, misalnya karena tidak peka akan suara Tuhan.
Banyak anak Tuhan bersaksi. Mereka bersaksi bahwa mereka disentuh Tuhan, mereka mencintai Tuhan dan mau melayani Tuhan dengan seluruh hidupnya. Namun setelah dewasa, mereka menerima gaji mereka sendiri, mereka menyukai lawan jenis, mereka menjadi orang yang berbeda. Terjadi keretakan dalam kesaksian mereka. Hingga akhirnya, mereka keluar dari gereja dan menjadi orang yang benar-benar berbeda. Kesaksian mereka menjadi hancur. Mereka menipu pemimpin mereka.
Tuhan suka memberikan perumpamaan. Ia sering tidak berbicara blak-blakan dengan anak-anakNya dan kita perlu memahami apa maksud Tuhan. Tuhan bisa berbicara melalui banyak hal dan di banyak waktu-waktu yang mungkin bagi kita seperti tidak mungkin. Kalau kita sibuk memperhatikan apa yang ada di depan kita, bukan suara Tuhan, berkat hari itu akan kita lewati begitu saja.
Ibadah sangat penting. Jangan kita membiasakan diri untuk membolos dalam pertemuan-pertemuan ibadah. Dalam Lukas 8 diceritakan 4 macam jenis tanah hati.
Iblis suka tempat-tempat Firman Tuhan dibagikan, termasuk gereja.
Ia membuat kita cuek, bosan dan ngantuk. Atau bahkan dengan kesombongannya mengatakan “aku sudah tahu“. Sehingga kita menjadi tidak percaya dan tidak bisa dipulihkan. Firman itu dicuri dari hati anak-anak Tuhan.
1. Pinggir jalan
Tanah di pinggir jalan adalah tipis dan keras, serta mudah dicuri iblis. Hati yang seperti ini acuh tak acuh dan tidak tanggap akan Firman Tuhan.
Kita bisa memiliki benteng-benteng dalam hati kita dan benteng-benteng itu tidak hanya dibangun dalam semalam. Benteng-benteng ini adalah tipuan-tipuan iblis yang menyamar menjadi kebenaran. Benteng-benteng itu bisa kepada Firman Tuhan, gembala dan pemimpin. Jika kita memiliki benteng, kita akan melawan ketika itu disentuh.
2. Tanah Berbatu
Batu-batu yang dimaksud dalam perumpamaan ini bukanlah batu kerikil-kerikil kecil. Tanah berbatu ini gembira di awal, kemudian layu. Semangat yang palsu, api yang palsu, terlihat luar biasa, tetapi tidak bertahan. Begitu berbahagia dengan komunitas, bergereja, tetapi tidak berakar.
Batu berbicara masalah. Mengikut Kristus bukan logika dan perasaan, karena iblis lebih pintar dari kita dan ia akan dengan mudah membalikkan kita dari logika dan perasaan kita pada Tuhan. Mengikut Kristus membutuhkan keteguhan hati dan keteguhan iman. Mengikut dan mengasihi Tuhan adalah sebuah komitmen, tidak tergantung pada perasaan.
Kita sering mendengar kata murtad. Murtad artinya membelok secara agresif melawan Tuhan.
Jika kita terus menerus memberontak dengan Tuhan, tidak dibereskan, semakin lama akan pahit dengan Tuhan. Kemudian kita membelok, keluar dari gereja dan melawan Tuhan. Itu berarti kita sudah menjadi murad.
3. Semak-semak
Tanah yang bersemak-semak dapat menumbuhkan benih, tetapi tidak maksimal. Semak-semak menghalangi pertumbuhan benih itu. Mereka mencintai Tuhan dan menerima Firman itu, ia tumbuh dan hidup, tetapi dihimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup.
Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
Lukas 8:14
Kekuatiran merupakan bentuk ketidakpercayaan bahwa Bapa sanggup memelihara hidup kita. Memikirkan hidup boleh, tetapi khawatir adalah salah. Kekayaan yang dimaksud ini adalah keinginan untuk cepat kaya dan dibarengi dengan nafsu untuk kekayaan. Karena pekerjaan, karena uang, mereka meninggalkan ibadah, meninggalkan gereja. Kenikmatan hidup bisa berupa hobi, gaya hidup dan kesenangan-kesenangan lainnya.
Mungkin sebelumnya terlena dengan pemberian orang tua, sehingga begitu lepas dari pemberian orang tua, mereka mencari jalan pintas, tidak memiliki mental untuk berjuang. Tidak dapat hidup bertanggung jawab sesuai kapasitas kemampuan hidupnya.
4. Tanah yang baik
Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”
Lukas 8:15
Tanah yang baik adalah tanah yang siap untuk menyambut Firman, dengan senang hati dan mampu menghasilkan buah. Lukas 8:15 menyebutkan kata ketekunan. Ketekunan berarti memiliki hati yang mau dilembutkan dan kesetiaan berkomitmen. Orang-orang yang setia, tidak akan terlempar dari rencana Tuhan. Lebih baik, kita megetahui celah atau dosa yang pernah kita lakukan daripada tidak tahu celahnya, buta secara rohani, tidak dapat melihat.
Sedikit anak-anak Tuhan yang benar-benar datang pada Tuhan, berperkara dengan Tuhan. Daud dalam kitab Mazmurnya menceritakan hubungan doanya dengan Tuhannya. Di sana, Daud tidak hanya memuji-muji Tuhan dengan kata-kata yang indah. Bahkan Daud menceritakan kemarahannya terhadap orang lain kepada Tuhan. Daud menceritakan semua isi hatinya kepada Tuhan. Tuhan akan berbicara banyak hal kepada kita ketika kita mau dan siap untuk datang pada Tuhan.