Khotbah Ev. Christin Jedidah : Menjadi Tentara Kristus

Tahun 2018 adalah tahun bangkitnya pahlawan-pahlawan Tuhan. Menjelang kedatangan Tuhan yang semakin dekat, Tuhan menantikan anak-anakNya menjadi tentara-tentara Kristus yang bangkit bagiNya. Tentunya menjadi seorang tentara Kristus bukan perkara yang mudah. Ada kriteria-kriteria khusus yang harus dimiliki oleh seorang tentara Kristus. Tanpa memenuhi kriteria-kriteria tersebut, seseorang tidak akan bisa tentara Tuhan yang menang di akhir jaman.
Seorang tentara Kristus berfokus pada Kristus.
Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
2 Timotius 2:3-4
Para pengatur pasukan haruslah berbicara kepada tentara, demikian: Siapakah orang yang telah mendirikan rumah baru, tetapi belum menempatinya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang menempatinya. Dan siapa telah membuat kebun anggur, tetapi belum mengecap hasilnya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang mengecap hasilnya. Dan siapa telah bertunangan dengan seorang perempuan, tetapi belum mengawininya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang mengawininya.
Lagi para pengatur pasukan itu harus berbicara kepada tentara demikian: Siapa takut dan lemah hati? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya hati saudara-saudaranya jangan tawar seperti hatinya. Apabila para pengatur pasukan selesai berbicara kepada tentara, maka haruslah ditunjuk kepala-kepala pasukan untuk mengepalai tentara.
Ulangan 20:5-9
Seorang tentara Kristus tidak memusingkan dirinya dengan masalah penghidupannya, tetapi hidupnya hanya berfokus pada Kristus. Seorang yang berfokus pada Tuhan semua aspek hidupnya akan dipersembahkan untuk kemuliaan Tuhan. Kitab Ulangan menjelaskan bahwa untuk menjadi tentara harus merelakan segalanya dan berfokus pada peperangannya.
Untuk menjadi seorang tentara Kristus, kita haruslah mengosongkan diri. Proses mengosongkan diri akan dapat kita kita lakukan ketika kita sudah mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Seperti seorang Paulus yang mengatakan bahwa, bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Filipi 1:21), dia telah mengosongkan dirinya untuk hidup bagi Kristus. Bagi seorang Paulus, mati adalah sebuah keuntungan karena bertemu dengan Tuhan, tetapi jikalau ia harus hidup, maka hidupnya haruslah berbuah. Seperti itulah hidup yang berpusat pada Tuhan: Hidup yang berbuah. Apa yang menjadi kebanggaan kita? Semua kebanggaan kita tidaklah berarti ketika kita semakin mengenal Kristus. Ketika Kristus adalah yang terutama dalam hidup kita, kita akan selalu memberikan segala yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan.
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Filipi 3:7-8
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
Filipi 1:21
Seorang tentara Kristus memiliki Kesetiaan dan Loyalitas
Tuhan menyukai anak-anakNya yang dengan setia mengikut Dia. Tuhan tidak berkenan dengan orang yang juga “bersahabat” dengan dunia. Firman Tuhan dalam Yakobus 4:4-5 mengatakan bahwa persahabatan dengan dunia berarti permusuhan dengan Allah. Kita harus sadar akan identitas kita. Kita berasal dari Kristus, bukan dari dunia ini. Jadi jangan sampai kita terikat pada dunia yang fana, tetapi terus setia mengikut Tuhan.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah yang kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Roma 12:2
Firman Tuhan katakan, bahwa janganlah kita menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi kita harus mencari apa yang Tuhan mau; yang sempurna dan berkenan bagi Tuhan. Karena itu, kita juga perlu menjaga pergaulan kita. Karena pergaulan yang buruk dapat merusak kebiasaan yang baik. Menjadi pelayan Tuhan bukan hanya sekedar melakukan pelayanan di gereja saja, tetapi kita juga harus menjaga sikap dan perilaku kita sehingga orang dapat melihat Kristus dalam kehidupan anak Tuhan.
Dunia mengajarkan kita untuk punya keinginan daging dan keangkuhan hidup (1 Yoh 2:15-17). Kita akan diajak untuk mengejar kesenangan yang sifatnya hanya sementara. Selanjutnya kita akan dengan mudah menjadi sombong. Padahal untuk menjadi seorang tentara Kristus haruslah memiliki hati hamba: rendah hati. Tentara Kristus harus memiliki sikap yang rela untuk dibentuk dan dilatih supaya menjadi pribadi yang kuat. Seorang tentara Tuhan yang sejati akan rela berkorban untuk Kristus. Justru pengorbanan yang dia lakukan akan membuatnya bersukacita (1 Pet 4:12). Tentara Kristus yang sejati akan rela diutus kemanapun Tuhan mau utus. Karena itu mari kita relakan hati kita untuk dibimbing kemanapun Tuhan mau tuntun kita. Kerelaan hati kita yang seperti ini yang berkenan bagi Tuhan.
Banyak dari antara pahlawan-pahlawan Tuhan yang tidak dapat berperang karena mereka tertawan musuh. Iblis menawan pahlawan-pahlawan Tuhan dengan ikatan dosa, luka masa lalu, kebiasaan-kebiasaan buruk, dan bahkan kutuk. Tetapi Roh Tuhan yang ada dalam diri kita lebih besar dari semuanya. Bahkan Tuhan sudah melepaskan belenggu-belenggu kita, tetapi untuk menjadi seorang yang benar-benar bebas butuh respon dari kita untuk segera lari dari penjara-penjara kita.
Marilah kita rindu Tuhan memakai hidup kita. Hidup kita biarlah menjadi alat untuk menyatakan kemuliaan Tuhan. Jangan tertidur! Mari kita jadi tentara Tuhan yang bangkit di akhir jaman. Berfokus pada Kristus, dan latihlah dirimu untuk menjadi tentara-tentara yang kuat. Latih senjata-senjata kita dan menangkan banyak jiwa bagi Kristus!