Khotbah Ev. Christin Jedidah : Menerima Janji Tuhan

Apa yang dimaksud dengan janji Tuhan? Apakah kita sudah memiliki janji Tuhan?
Janji Tuhan bisa berarti firman Tuhan yang telah kita terima. Sifatnya umum, bisa diterima oleh semua orang yang membaca alkitab melalui rema. Ada janji Tuhan yang secara spesifik Tuhan nyatakan, berupa visi, mimpi, panggilan Tuhan. Mungkin kita tidak dapat mendengarnya secara audible, tetapi itu jelas dan kia dapat dengan yakin bahwa itu dari Tuhan.
Perjanjian membutuhkan kepercayaan. Ketika Tuhan berjanji kepada kita, itu berarti Tuhan percaya kepada kita. Perjanjian terjadi di antara 2 pihak atau lebih dan di dalamnya terdapat kepercayaan dan kesetiaan. Sudahkah kita mempercayai Tuhan sungguh-sungguh ataukah kita masih meragukan dan curiga akan kasih Tuhan dalam hidup kita?
Mengapa banyak orang tidak dapat menerima janji Tuhan?
Karena janji Tuhan memiliki syarat. Kasih Tuhan tidak bersyarat dan diberikan secara cuma-cuma, tetapi janjiNya diberikan dengan syarat-syarat tertentu.
Bangsa Israel harus berjuang untuk memperoleh janji Tuhan yang diberikan kepada nenek moyang mereka turun temurun. Mereka tidak hanya diam berpangku tangan, tapi ada peperangan yang harus mereka lakukan. Perjuangan itu tidak mudah. Banyak halangan-halangan untuk kita mencapai janji Tuhan. Tetapi jika janji Tuhan tidak diperjuangkan, apakah kita masih menghargai janji Tuhan yang berharga itu?
Bilangan 14:20 berisi janji Tuhan kepada Kaleb, kepada orang-orang percaya, yang tidak apatis dan penuh ketakutan. Kaleb mengalami penundaan akan janji Tuhan selama 40 tahun. Selama 40 tahun penundaan itu, kesetiaannya pada Tuhan tidak berubah. Ia tetap bersemangat mengikut Tuhan.
Yosua 21:45
Janji Tuhan tidak ada yang tidak terpenuhi. Segalanya terpenuhi.
Jika kita mengikut Tuhan dengan tidak sungguh-sungguh, tidak bertobat, tidak mau dibentuk, kita tidak akan mendapatkan janji Tuhan. Ketika kita hidup dalam Tuhan, ada pertobatan yang sejati, maka janji Tuhan akan dipenuhi.