Khotbah Ev. Christin Jedidah : Kekuatan dari Roh Kudus

Hari Pentakosta merupakan peringatan adanya pencurahan Roh Kudus kepada orang-orang yang percaya kepada Yesus. Peristiwa ini merupakan momentum yang ditunggu-tunggu oleh para rasul setelah Yesus terangkat ke sorga. Mengapa orang-orang percaya di zaman itu sangat menantikan adanya Roh Kudus? Mereka menantikannya karena Roh Kudus memampukan mereka untuk memberitakan injil ke seluruh penjuru bumi.
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Kisah Para Rasul 1:8
Kita semua tahu bahwa sebelum Yesus naik ke sorga, Ia memberikan sebuah amanat agung yang tertulis dalam kitab Matius 28:18-20. Amanat itu diterima dengan semangat oleh para rasul dan dengan segera mereka memberitakannya ke seluruh daerah. Padahal, para rasul saat itu merupakan orang-orang yang tidak bersama Yesus saat Ia disalib, salah satunya Petrus. Petrus adalah murid yang memiliki kepribadian sanguin namun penakut. Terbukti dengan dirinya yang menyangkal Yesus sampai tiga kali sebelum ayam berkokok. Tetapi, Petrus menjadi orang yang berbeda setelah ia mengalami peristiwa Pentakosta. Kisah Para Rasul mencatat bahwa Petrus berkhotbah dengan suara nyaring dan membuat ribuan orang percaya kepada Yesus. Bahkan, Petrus ditangkap sampai dipenjara karena membawa banyak jiwa untuk bertobat. Apakah Petrus gentar? Sekali-kali tidak! Justru ia semakin semangat untuk mengabarkan injil kepada orang-orang yang belum percaya. Ia adalah Petrus yang sama dengan Petrus yang menyangkal Yesus tiga kali. Petrus bersaksi dipenuhi oleh Roh Kudus dan kesaksiannya hidup.
Roh Kudus memberikan kekuatan dan keberanian untuk setiap kita yang mau menggenapi amanat agung Kristus.
Tanpa Roh Kudus, mungkin Petrus akan tetap menjadi Petrus yang penakut untuk memberitakan injil. Tanpa Roh Kudus, mungkin para misionaris tidak mau mengambil risiko untuk dibunuh secara sadis karena memberitakan injil. Ketakutan bukan hal yang mudah untuk diatasi. Kita butuh Roh Kudus untuk menjadi berani dan radikal saat dihadapkan dengan kondisi yang sulit. Sama seperti Petrus. Hanya dengan Roh Kudus, kita dapat menginjil dengan kuasa.
Setelah peristiwa Pentakosta, jemaat mula-mula hidup dalam kekudusan. Masa itu adalah masa kebangunan dimana kuasa Tuhan dinyatakan kepada banyak orang. Kuasa Tuhan masih dinyatakan sampai sekarang karena Roh Kudus masih bekerja hingga saat ini. Roh Kudus membuat kita tidak tahan dengan dosa, sehingga kita tidak lagi menjadi hamba dosa. Roh Kudus memberikan kita penghiburan walaupun masalah datang silih berganti. Yesus ingin kita semua mengerti bahwa kita tidak perlu takut untuk mengabarkan injil karena ada Roh Kudus yang akan selalu menyertai. Petrus sudah mengerti hal itu dan ia percaya bahwa sekalipun ia sengsara karena mengabarkan injil, ia tetap bersukacita.
“Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.”
1 Petrus 4:14
Sudahkah kita mengerti arti kehadiran Roh Kudus yang memberikan kekuatan, keberanian, dan penghiburan di hidup kita? Peristiwa Pentakosta menjadi peringatan akan pentingnya kehadiran Roh Kudus yang menyertai kita untuk melaksanakan amanat agung Kristus. Bahkan, Roh Kudus sanggup mengubahkan dan menuntun hidup kita kepada tujuan hidup yang sejati. Sudahkah kita meresponi semua ini?
MUJIZAT MASIH ADA KARENA ROH KUDUS MASIH BEKERJA