FINANCIAL MANAGEMENT
Setelah sempat vakum beberapa bulan,pada Maret ini BREAKTHROUGH Community (BTC) kembali mengadakan acara. Acara ini merupakan pembuka dari Trilogi SUKSES SEUTUHNYA. Menjadi sukses merupakan dambaan setiap orang. Tetapi sukses adalah sukses yang sesuai dengan firman Tuhan yaitu sukses seutuhnya. Manajemen keuangan mengajarkan kita untuk sukses menjadi bendaharanya Tuhan, mengelola berkat-berkat tuhan dengan bijaksana. Inilah topik BTC bulan Maret. Bagian kedua dari trilogi ini akan diadakan 13 April 3013 dengan topik Manajemen Konflik. Akan dilayani oleh Pak Benny Lianto, yang sekarang menjabat sebagai Direktur Politeknik UBAYA. BTC mengangkat topik ini supaya setiap anak Tuhan sukses di market place masing-masing. Bisa mengelola konflik dengan baik, membuat konflik menjadi penambah semangat untuk semakin maju. Bagian penutup dari trilogi ini adalah sukses seutuhnya yang akan dilayani Pdt Budi Utomo dari SMCC. Acara ini akan diadakan pada 11 Mei 2013. Seluruh kegiatan BTC diadakan pada Sabtu pukul 18.00,bertempat di YAKAYA.
Acara talk show Manajemen Keuangan sedianya diadakan pukul 18.00 tetapi adanya kendala cuaca, hujan yang cukup deras. Membuat acara ini tertunda beberapa menit. Salut buat pembicara, Drs. Wiyono Pontjoharyo, M.M., Ak yang datang tepat waktu dan bersedia menanti peserta yang belum hadir. Acara dimulai dengan doa, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dengan dari narasumber dan sesi tanya jawab. Ada 2 point penting yang disampaikan oleh Pak Pontjo. Yang pertama kita harus mengubah mindset, pola pikir kita yang salah. Di roma 12:2 ditegaskan bahwa Janganlah serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Banyak pola pikir kita yang sudah terkontaminasi dengan hikmat dunia. Dunia mengajarkan untuk mengambil sebanyak mungkin, dunia juga mengaburkan makna memberi. Bagi dunia memberi berarti kehilangan. Sehingga tanpa kita sadari kita akan menjadi pelit. Sedangkan firman Tuhan mengajarkan kita untuk memberi. Memberi menurut Firman Tuhan artinya kita menabur, dengan menabur kita akan menuai. Pak Pontjo mengingatkan untuk berhikmat, menaburlah di tempat yang subur dan berair. Pok Pontjo mengingatkan hal tersebut saat ada salah satu peserta yang bertanya bagaimana kalau kita punya niat tulus membantu, dalam arti menabur tetapi ada indikasi dimanfaatkan. Pak Pontjo juga menjawab pertanyaan peserta seberapa banyak kita menabur dan kepada siapa. Beliau menjawab berilah sesuai kerelaan hati, berilah dengan sukacita. Berilah kepada siapa yang Tuhan gerakkan hati kita untuk memberi, awalnya kita akan memberi kepada orang yang membutuhkan tetapi kita akan sampai pada tingkat dimana memberi kepada seseorang yang tampak tidak membutuhkan tetapi Tuhan gerakkan kita untuk memberi.
Yang kedua tentang hal mengumpulkan harta yang ada di Matius 6. Hati-hati dengan sifat serakah yang ingin menjadi cepat kaya. Di I Tim 6:9 tetapi mereka yang ingin cepat kaya jatuh ke berbagai pencobaan, ke dalam berbagai jerat dan ke dalam berbagai bagai nafsu yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Hal ini menjadi pegangan kita dalam hal mengumpulkan harta. Hal ini dikaitkan dengan maraknya produk investasi yang beredar di pasaran sekarang ini. Kita harus hati-hati dalam memilih produk investasi. Telitilah produk investasi yang akan kita beli. Banyak produk investasi yang menawarkan return yang tinggi. Hati-hatilah karena marak investasi “bodong”. Model investasi “bodong” tersebut sudah ada sejak lama tetapi packagingnya saja yang berubah. Jika memang pernah salah dalam melakukan investasi, jangan menjadi down. Jadikan hal itu sebagai pelajaran yang berharga. Senantiasa libatkan Tuhan dalam kehidupan kita, termasuk dalam mengambil keputusan memilih produk investasi. Jangan lupa berdoa.
Dalam berdoa ada ada 3 suara yang perlu kita pilah:
1. Suara manusia –> banyak salah
2. Suara iblis –> pasti salah
3. Suara Tuhan –>tidak pernah salah
Di talk show ini juga dibahas masalah perpuluhan. Perpuluhan itu artinya mengembalikan kepada Tuhan bukan memberi. Jika ada penghasilan, pertama dahulukan perpuluhan kemudian kita belajar memberi, dan yang terakhir baru untuk diri sendiri. Diri sendiri bukan priotitas yang pertama. Jangan target untuk diri sendiri. Diri sendiri menyesuaikan. Bila ada penghasilan lebih seperti mendapat bonus atau dapat kenaikan gaji, beliau menyarankan untuk bertanya kepada Tuhan untuk apa hal tersebut. Jangan dihabiskan untuk diri sendiri. Salah seorang peserta juga bertanya bagaimana bila dia masih kuliah tetapi ada keinginan bekerja untuk membantu orangtua. Pak Pontjo menyatakan bahwa setiap orang harus produktif dan efektif. Bukan berarti bekerja akan menganggu kuliah. Jika memang sudah memutuskan kuliah sambil bekerja harus seimbang. Pilihlah pekerjaan yang memiliki nilai tambah, artinya menambah kemampuan kita. Seperti bekerja di perusahaan yang bahasa sehari-harinya menggunakan bahasa asing, sehingga kemampuan berbahasa kita menjadi meningkat.
Dalam talk show kali ini banyak pertanyaan yang diajukan ke Pak Pontjo, salah satunya mengenai bisnis saham. Beliau mengatakan bahwa bisnis saham merupakan bisnis yang high risk, high return. Hasil yang didapat memang besar tetapi resikonya tinggi. Harus benar-benar mengerti dan memahami bisinis tersebut sebelum memutuskan terjun di sana. Harus benar-benar memiliki kemampuan yang mumpuni. Bisnis yang tinggi resiko dan tinggi hasil ini cenderung membutuhkan modal yang besar. Jika misalnya ada keuntungan, kecenderungan keuntungan tersebut akan dijadikan sebagai modal. Jarang keuntungan tersebut bisa dinikmati. Karena sifatnya yang sangat fluktuatif. Bisnis ini bisa menjadi semacam “gambling” jika yang terjun ke bisnis ini hanya sekedar ikut-ikutan trend tetapi tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik. Salah satu peserta juga mengungkapkan dilemanya, sat ini dia sedang merintis bisnis tetapi ada yang menawarinya kerja di perusahaan. Pak Pontjo memberikan masukan bila kita bekerja sendiri tetapi kurang disiplin lebih baik bekerja di perusahaan. Karena bekerja di perusahaan membuat kita menjadi disiplin karena ada aturan yang jelas. Tak henti-hentinya beliau mengingatkan untuk berdoa, selalu bertanya kepada Tuhan supaya ditunjukkan jalan-jalanNya. Nantikan acara-acara BTC yang lainnya.