Doa Bangsa 17 Agustus bersama Menara Kota Surabaya
Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, gereja kita mengadakan doa bagi bangsa kita tercinta, Indonesia. Tetapi, ada yang berbeda di tahun ini. Seperti apa perbedaannya?
Tanggal 15 Agustus 2015 yang lalu, Menara Kota Surabaya mengadakan acara doa bangsa selama 15 jam penuh dari jam 6 pagi hingga jam 9 malam dan gereja Christ Mercy Center adalah salah satu gereja di Surabaya yang diberi kesempatan untuk melayani dalam acara tersebut, yaitu pada pukul 13.30 hingga pukul 15.00 Meskipun awalnya merasa ragu karena persiapan yang kurang dari 2 minggu, tetapi dengan yakin akhirnya diterimalah kesempatan ini.
Merupakan suatu kesempatan yang sangat berharga untuk dapat melayani di acara besar seperti ini. Tim Voice of Prayer (VOP) dan Voice of Worship (VOW) pun mempersiapkan yang terbaik, untuk Tuhan, untuk bangsa Indonesia, sekaligus membawa nama Gereja Christ Mercy Center. Latihan demi latihan, persiapan hati, menjaga motivasi dan meminta hati Tuhan agar kerinduanNya menjadi kerinduan kita dilakukan hingga hari-H.
Pukul 10 pagi, para pelayan kembali berdoa guna mempersiapkan hati dan meminta perkenanan Bapa atas setiap pelayan. Dengan kostum bertema hitam dan putih, tim VOW dan VOP berangkat ke GBI Pondok Daud Diaspora tempat acara doa bangsa dilaksanakan.
Dari luar gedung gereja, pujian dan penyembahan telah terdengar. Di lantai gereja terdapat peta Indonesia berukuran besar. Para pendoa berdiri di atas peta tersebut dan menaikkan permohonan dan kerinduan akan bangsa Indonesia.
Pelayanan Christ Mercy Center dimulai pukul 13.30. Pujian pengagungan pun dimulai. Terdengar bunyi sangkakala yang ditiupkan oleh salah seorang pendoa. Penari tamborin membawa bendera Indonesia. Juga pendoa-pendoa yang ada di dalam ruangan mengangkat dan mengibarkan bendera merah putih yang disiapkan oleh panitia Menara Kota Surabaya. Kibaran bendera merah putih selama pujian dan pengagungan menjadi lambang dan proklamasi bahwa Indonesia adalah milik Tuhan, melambangkan pujian dan sukacita menyambut keselamatan dan penuaian atas Indonesia, serta permainan flag (bendera/panji) sebagai lambang Api doa dan misi Tuhan menyala bagi Indonesia. Setelah pengagungan, dilanjutkan pembacaan deklarasi dan menaikkan doa bagi Indonesia dan bagi gereja-gereja Tuhan.
Lagu-lagu dari Christ Mercy Center juga dibawakan sebagai lagu doa dan kerinduan akan gerejanya, yaitu Bersatulah Gereja Tuhan, Cawan Doa dan Gereja yang Hidup. Bersatulah Gereja Tuhan berbicara agar gereja dan pasukan Tuhan bersiap untuk kedatangan Tuhan dan biarlah Tuhan melawat dan memerintah umatnya. Kerinduan agar segala bangsa bersatu menyembah Tuhan, Raja segala raja. Cawan Doa berbicara kerinduan anak-anak Tuhan untuk mencari Tuhan dan memohon agar doa-doa yang dinaikan dijawab Tuhan. Gereja yang Hidup adalah doa permohonan agar gereja Tuhan bangkit dan bertobat. Agar Tuhan menjamah dan memulihkan setiap umatNya.
Doa-doa akan pemulihan bangsa Indonesia, baik dari pemerintahan, pendidikan, anak-anak muda, gereja-gereja Tuhan dinaikkan dengan penuh kerinduan. Hadirat Tuhan melawat umatNya. Kerinduan Bapa akan jiwa-jiwa mengalir memenuhi hati setiap pelayan dan pendoa-pendoa yang juga berasal dari gereja lain. Tidak ada yang tidak dilawat Tuhan. Hati Tuhan ada untuk Indonesia dan Indonesia untuk Tuhan. Indonesia penuh kemuliaan Tuhan!
Seluruh rangkaian doa ditutup dengan deklarasi iman lewat lagu Ku Punya Visi. Kami percaya bahwa Indonesia akan berlutut menyembah Tuhan dan mengakui bahwa Yesuslah Tuhan. Tidak ada yang sia-sia karena pintu sorga dibuka dan setiap doa yang dinaikkan sampai kepada Bapa. Merupakan kesempatan yang luar biasa dapat melayani di acara Doa Bangsa ini.
Dua hari kemudian pada tanggal 17 Agustus, gereja Christ Mercy Center juga mengadakan doa bangsa. Acara doa tahun ini berbeda karena diadakan pada pagi hari yaitu pada pukul 05.30 dan dikemas dengan lebih santai. Diiringi dengan gitar dan duduk di lantai mengelilingi peta Indonesia, pujian dan doa dinaikkan. Doa bangsa kali ini lebih kepada pemulihan karakter masyarakat Indonesia, diwakili oleh jemaat Tuhan itu sendiri yang hadir pada doa pagi.
Jemaat mulai menuliskan di kertas hal-hal yang perlu untuk dipulihkan dari dirinya serta harapan untuk dirinya dan bangsa Indonesia kemudian diletakkan di atas peta bangsa Indonesia. Lalu jemaat mengambil masing-masing 1 lembar kertas dan kemudian mendoakan harapan yang tertulis dalam kertas tersebut secara bergantian.
Perubahan dapat terjadi dengan perubahan kecil dari sesuatu. Perubahan 1 orang menyebabkan perubahan 1 keluarga. Perubahan 1 keluarga dapat menyebabkan perubahan pada keluarga-keluarga lain di sekitarnya, hingga akhirnya 1 bangsa berubah. Tidak perlu menuntut orang lain untuk berubah. Perubahan dimulai dari diri sendiri dan segala yang kita tabur tidak ada yang sia-sia. Tuhan Yesus memberkati!