Dia Loe Gue (Monthly ReCom Gathering)
Demikian tema acara ReCom gabungan bulanan yang digelar pada hari Sabtu, 28 Juli lalu. Sepintas mungkin orang akan menilai acara ini sebagai acara temu-ria orang muda yang berkonsep sama dengan salah satu tayangan TV swasta yang bertema sama atau mungkin yang lebih formal sejenis interaksi antar pribadi atau kelompok orang dalam forum khusus untuk membahas topik tertentu. Tak sepenuhnya salah, namun ada beberapa hal yang perlu diperjelas. Kata Dia, Loe dan Gue dalam tema ini mewakili kata komunitas dan keluarga rohani dimana Dia (Tuhan) merupakan fokus dan dasar utama dari hubungan, dengan kita (anda dan saya) sebagai bagian penting yang tak terpisahkan yang harus disatukan dengan kasih.
Pemilihan tema dan konsep ini merupakan bagian dari usaha untuk mendukung moment penjangkauan anak muda dan sambutan terhadap mahasiswa baru Ubaya angkatan tahun 2012. “Kerinduan kami adalah supaya anak muda dan/atau anggota jemaat yang belum tergabung dalam komunitas dapat mengerti arti penting dari komunitas sebagai keluarga rohani dan seriusnya pengaruh komunitas dalam pertumbuhan kerohanian seseorang, demikian juga anggota ReCom terutama bagi mereka yang mesih berstatus simpatisan. Dengan demikian mereka dapat tergabung dalam komunitas rohani yang sehat, lebih tertanam, berakar dan bertumbuh dengan maksimal sebagai anggota keluarga Allah” demikian penjelasan gembala ReCom Ebenezer berkaitan dengan tujuan pemilihan tema dan konsep acara.
Istimewanya, acara ReCom gabungan bulan ini diawali dengan agenda khusus bagi ReCom untuk mengadakan penjangkauan, sebagaimana layaknya komunitas keluarga Allah melakukan perannya sebagai perpanjangan tangan Tuhan untuk menjangkau anak-anakNya yang belum menjadi bagian dari keluarga rohani. Lewat berbagai aktivitas publikasi dan visitasi maharu Ubaya untuk memperkenalkan komunitas tumbuh bersama di Ubaya. Tentu saja menjadi moment pelatihan bagi anggota ReCom untuk menjadi penjala jiwa dan pembimbing yang melayani dan memperhatikan jiwa-jiwa yang dikasihi Bapa.
Tepat pukul 18.00 WIB pada hari pelaksanaan, acara dibuka dengan puji-pujian dan saat teduh dalam persekutuan dangan Bapa yang kemudian dilanjutkan dengan game “Catch me if you can”, permainan pembuka yang merefleksikan makna komunitas keluarga rohani. Permainan ini menggambarkan lingkaran kuat komunitas yang melindungi anak-anak Tuhan dari iblis yang berusaha menyerang mereka. Anak Tuhan yang dilindungi dalam komunitas harus meloloskan diri dari kejaran iblis untuk menjangkau anak-anak lain yang tertawanan agar dibawa masuk dalam perlindungan komunitas. Jika lingkaran komunitas tidak kuat, maka iblis dapat dengan mudahnya menerobos masuk dan menyerang anak Tuhan. Games berakhir kemenangan di pihak anak Tuhan yang berhasil menyelamatkan tawanan.
“Saat ini, banyak anak Tuhan terjebak dalam kebiasaan ‘agamawi’ ini, sehingga memiliki pandangan bahwa ibadah Minggu lebih penting daripada ReCom (atau persekutuan komunitas/keluarga rohani). Padahal keduanya memiliki arti yang sama penting, bahkan kasih dan semua sifat Allah termanifestasikan dalam komunitas dimana terjadi interaksi, praktek firman, saling melayani dan peduli serta koreksi-koreksi nyata yang tak banyak terjadi dalam persekutuan ibadah 2 jama di hari minggu. Kekristenan sejati terealisasi di dalam komunitas, karena hanya di dalam sebuah komunitas nilai-nilai seorang murid akan teruji. Karakter Ilahi bertumbuh, semakin dibentuk dan terus menerus dipertajam”. Demikian ringkasan pengajaran yang dibahas dalam dialog ReCom gabungan oleh ko Jeffry sebagai pembicara malam itu.
Beliau pun membagikan 3 point penting yang harus hidup dan dihidupi dalam sebuah komunitas, yang pertama yaitu proaktif (Roma 12:18) dalam membangun hubungan baik, dalam perhatian dan kepedulian dan semua perbuatan baik yang dikehendaki Bapa. Kedua, penerimaan tanpa syarat (Roma 14:1), tidak memperbincangkan kelemahan, kejelekan dan masa lalu sodara-sodara kita. Penerimaan tanpa syarat dari keluarga rohani berdampak yang besar dalam pemulihan seseorang. Yang terakhir yaitu saling menolong, kepedulian dan kasih yang nyata (Galatia 6:2). Demikianlah seharusnya komunitas berperan menjadi inkubator dan keluarga Allah di mana anak-anak Tuhan yang lahir baru dirawat, dimuridkan, diberi “makan” dan bertumbuh maksimal menjadi pribadi rohani yang dewasa yang kemudian akan merawat dan memuridkan banyak anak Tuhan lainnya, demikian seterusnya sampai rumah Bapa dipenuhi oleh anak-anakNya.
Inti acara dikemas dalam dialog santai yang penuh makna dan mengubahkan pola pikir yang keliru, akhir acara ditutup dengan makan malam bersama dalam kelompok-kelompok ReCom.