Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Tongkat yang Berbunga
Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.
Bilangan 17 : 1
Tongkat berbicara tentang otoritas, perkenanan Tuhan, dan apa yang sudah Tuhan berikan dalam hidup kita. Ada sebuah peristiwa di dalam perjanjian lama tentang tongkat Harun yang berbunga (Bilangan 17:1-13). Ada 12 tongkat yang dibagikan kepada suku-suku Israel, tetapi hanya 1 tongkat yang diperintahkan Tuhan untuk disimpan kembali sebagai tanda perjanjian Tuhan bagi umat-Nya.
Kala ini banyak anak Tuhan yang merasa dirinya sudah dewasa. Dia merasa bahwa dirinya sudah bisa memimpin. Adalah sebuah hal yang salah apabila pertumbuhan dipandang hanya berdasarkan dari berapa tahun seseorang melayani. Pertumbuhan kita dalam Tuhan bukanlah karena usia, tetapi pertumbuhan kita karena perkenanan dari Tuhan. Seringkali kita mempercayai orang-orang yang baru saja mengalami kelahiran baru yang masuk dalam persekutuan dan gereja Tuhan, lalu kita melihat dia begitu punya banyak skill dan berparas menarik, sehingga dengan mudahnya kita memposisikan dirinya sebagai orang yang dewasa rohani. Ini sangat berbahaya. Karena tongkat yang tidak bertunas tidak bisa dipakai Tuhan dan tidak berguna bagi siapapun.
Bagaimana supaya tongkat kita berbunga di hadapan Tuhan? Tongkat Lewi dan seluruh tongkat Israel dibawa ke rumah Tuhan, artinya berperkara di hadapan Tuhan. Kita perlu bawa tongkat kita kepada Tuhan dan berperkara kepada-Nya. Seperti Hizkia yang mengadukan perkaranya kepada Tuhan ketika Yerusalem hendak diserang oleh Sanherib.
Berkatalah mereka kepadanya: “Beginilah kata Hizkia: Hari ini adalah hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.”
2 Raja-Raja 19:3
Perkataan Hizkia ini berbicara tentang banyak anak Tuhan yang sudah waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak bisa melahirkan karena sudah tidak ada kekuatan. Ini adalah sebuah pernyataan yang sangat frustasi. Hizkia mengalami keletihan yang teramat sangat dalam menghadapi persoalan-persoalan yang harus dihadapinya. Tetapi yang dilakukan Hizkia adalah berperkara dengan Tuhan: Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; dan membentangkan surat itu dihadapan Tuhan.
Tuhan adalah setia. Dia setia dengan perjanjian-Nya kepada kita. Dia sekalipun tidak pernah meninggalkan pekerjaan tangan-Nya. Bangsa Israel adalah bangsa yang dipilih Tuhan, meskipun mereka bangsa yang tidak percaya pada Yesus Kristus hingga saat ini. Karena Tuhan punya perjanjian dengan bangsa itu. Mereka selalu ketika mengalami masalah, mereka selalu datang kepada Tuhan Yahweh. Ketika kekeringan melanda mereka, menteri agama beserta dengan rakyatnya bersama-sama berdoa meminta hujan. Mereka suka berperkara di hadapan Tuhan.
Berperkara pada Tuhan mengingatkan Tuhan lagi tentang perjanjian-Nya. Hati seperti ini yang Tuhan mau. Begitu banyak orang memiliki banyak kesempatan, namun membiarkan orang lain mengambil kesempatan itu. Hatinya biasa-biasa saja dan membiarkannya meskipun itu diperuntukkan untuk mereka. Apa perjanjianmu dengan Tuhan? Bawalah dan perkarakan itu dihadapan Tuhan.
Pernahkah kamu punya keberanian untuk menagih kepada Tuhan untuk mengingatkan Tuhan dengan perjanjian-Nya kepadamu? Hizkia terpuruk dengan ancaman dari musuh dan dia tidak memiliki kekuatan lagi untuk melawan. Hizkia datang kepada Tuhan, dan dia mengingatkan Tuhan dengan perjanjiannya dengan Tuhan. Bagaiamana ketika kita lemah? Ketika kita lemah, kita perlu datang dan berperkara kepada Tuhan.
Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; dan membentangkan surat itu dihadapan Tuhan. Hizkia berdoa di hadapan Tuhan dengan berkata: “Ya Tuhan, Allah Israel, bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi; Sendengkanlah telingaMu, ya Tuhan, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya Tuhan, dan lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup.
2 Raja-Raja 14-16
Hizkia datang kepada Tuhan, dan seolah berkata, “Mari kita berperkara. Tuhan, lihatlah ada orang yang mendustai dan mengancam kami dengan mengaitkan perjanjian-Mu atas kami. Oleh karena itu, hari ini juga, kami berperkara dihadapan-Mu. Ingatkah Engkau akan kasih-Mu di waktu aku masih muda. Ingatkah Engkau, Tuhan?” Allah Israel adalah Tuhan yang setia. Tuhan tidak pernah mencabut perjanjian yang diberikan-Nya. Ketika Hizkia berperkara kepada Tuhan, Tuhan meluputkan Yerusalem dari tangan Sanherib. Itulah anugerah dan kesetiaan Tuhan. Mungkin pada waktu itu, Yerusalem dalam keadaan yang tidak baik. Tetapi kita perlu perkatakan Firman Tuhan, sebab Firman Tuhan tidak pernah berdusta.
Ketika kita berperkara di hadapan Tuhan, tongkat yang ada di tangan kita akan mulai bertunas. Mengapa tongkat Lewi yang bertunas? Sebab Lewi senantiasa berperkara dengan Tuhan. Mereka selalu mendapat penjagaan dari Tuhan. Kita semua punya tongkat. Mari bawa tongkat itu dihadapan Tuhan dan berperkaralah. Setelah kita berperkara, lihatlah ada penyertaan Tuhan yang ajaib dalam hidup kita.
Masa lalu kita tidak mempengaruhi tongkat kita bertunas atau tidak. Jadikan masa lalu kita pelajaran berharga. Kita punya otoritas dan tidak bergantung dari masa lalu kita. Tetapi tongkat yang kita miliki janganlah hanya kita jadikan souvenir atau kita jual. Bawalah tongkatmu dan perkarakan itu di hadapan Tuhan. Berperkara itu artinya mengingatkan Tuhan; Tuhan tidak akan marah. Kita harus tahu prinsip mengetuk pintu. Tidak ada dalam alkitab dikatakan bahwa kita hanya boleh mengetuk pintu sekali saja. Dikatakan bahwa, ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagi kita.
Tongkat berbicara otoritas. Mari kita bawa dan doakan itu supaya otoritas yang kita miliki bertunas, berbunga, dan berbuah badam bagi Tuhan. Buah badam adalah sejenis kacang almond. Kulitnya keras, tetapi rasanya enak. Jangan lihat buah dari luarnya saja. Saat ini begitu banyak buah-buah palsu yang menarik perhatian. Tetapi isi lebih baik daripada kulit yang tidak dapat kita nikmati. Kita perlu berfokus pada “isi” daripada “kulit” semata.
Mari perkarakan tongkatmu dan biarlah itu bertunas, berkuncup dan berbunga bagi Tuhan. Apapun yang kita hadapi, perkarakan itu kepada Tuhan. Setelah itu, serahkan semua kepada Tuhan.
Apa yang sedang kau gumulkan? Perkarakan itu dihadapan Tuhan. Gunakan otoritas dari Tuhan untuk memenangkannya. Milikilah tongkat yang berbunga bagi Tuhan!
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane (Holy Spirit Series #2) : Mengenal Suara Roh Kudus
Roh Kudus adalah Roh Allah yang tinggal di dalam hati kita. Dia adalah penghibur dan kekuatan kita. Dia adalah pribadi yang lembut; Dia bisa bersukacita, Dia juga bisa didukakan. Ketika kita jatuh dalam dosa, Dia didukakan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane (Holy Spirit Series #1) : Karunia Roh Kudus Masih Ada
Dalam kehidupan ini, ada peristiwa-peristiwa yang dapat diulang, tetapi ada juga yang tidak dapat diulang kembali. Misalnya peristiwa Yesus disalib. Itu hanya akan terjadi sekali saja. Demikian juga dengan peristiwa turunnya lidah-lidah api ke atas para rasul yang dapat kita baca kisahnya di Kisah Para Rasul 2; itu tidak akan pernah terjadi lagi. Tetapi juga ada peristiwa-peristiwa tertentu yang bisa diulang dan berkesinambungan.
Akan tetapi pada hari-hari terakhir-demikianlah Firman Allah – bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orang tua akan mendapat mimpi
Kisah Para Rasul 2:17
And it shall come to pass in the last days, says God, That I will pour out of My Spirit on all flesh; Your sons and your daughters shall prophesy, Your young men shall see visions, Your old men shall dream dreams.
Acts 2:17
Maksud dari kata nubuat yang disampaikan oleh Petrus berbicara tentang kebenaran Firman Tuhan yang memerdekakan. Kata-kata Petrus ini dikutip dari perkataan nabi Yoel yang merupakan peristiwa present continues, yaitu peristiwa yang akan terus berlanjut dan berkesinambungan sampai kedatangan Tuhan.
Demikian juga dengan mujizat. Mujizat masih ada dan terjadi sampai kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Maka dari itu, mimpi dan penglihatan yang datangnya dari Tuhan juga masih ada. Ketika Roh Kudus turun ke bumi, manusia memperoleh karunia pengenalan akan Dia. Mujizat bukan terjadi karena hamba Tuhan, tetapi mujizat terjadi kepada siapapun yang berharap kepada Tuhan. Mujizat masih ada. Karena itu, janganlah kita merampas pengharapan anak Tuhan untuk memperoleh mujizat itu. Tetapi kita harus tetap berfokus kepada Tuhan yang memberikan mujizat, diatas mujizat itu sendiri.
Munculnya gambaran mimpi yang tidak berasal dari Tuhan karena seringkali kita mendengar banyak kesaksian yang tidak bertanggungajawab. Mereka merekayasa mimpi dan penglihatan untuk menciptakan sebuah brand, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengikutnya semata. Karena itu, kita perlu menguji segala sesuatu sesuai dengan Firman Tuhan, sebab tidak semua kesaksian yang nampaknya “rohani” benar-benar berasal dari Tuhan.
Kebenaran adalah kebenaran. Separuh kebenaran adalah ketidakbenaran. Kebenaran yang ditambahkan bukanlah kebenaran.
Pengetahuan terus bertambah. Maka marilah kita belajar Kekristenan yang tidak hoax dan sungguh-sungguh. Kekristenan yang hoax adalah kekristenan yang menyenangkan daging manusia saja. Tetapi dalam kekristenan yang benar, Tuhan bukan Tuhan yang selalu memberikan apa yang kau inginkan. Kekristenan hoax membuat banyak anak Tuhan merasa bahwa jalannya lurus, tetapi sebenarnya berujung kepada maut. Mari kita memuji dan menyembah Tuhan. Bukan supaya Tuhan memberikan semua yang kita inginkan, tetapi karena kita sungguh-sungguh mencintai Tuhan.
Kala ini begitu banyak mujizat palsu. Gereja masa kini menjadi “panggung pertunjukan”. Pada jaman Yesus, ketika Ia mengadakan mujizat dan kesembuhan, orang yang lumpuh seketika melompat dan mata yang buta seketika dapat melihat. Namun, di jaman kini begitu banyak trik dalam KKR-KKR kesembuhan. Seolah-olah mereka benar-benar sembuh dan dipertontonkan di depan banyak orang. Tetapi janganlah kita menjadi hambar ketika melihat ada banyak mujizat palsu dalam “panggung pertunjukkan”, sebab mujizat yang asli pun masih terjadi.
Siapakah Roh Kudus? Roh kudus adalah pribadi Tuhan. Dia adalah Roh Tuhan sendiri yang dikaruniakan kepada kita semua untuk memberikan pertolongan, kekuatan, dan penghiburan. Roh Kudus juga yang memampukan para misionaris. Mereka menderita aniaya, tetapi mereka menjalaninya dengan sukacita karena ada Roh Allah dalam diri mereka. Karena itu masih ada pengharapan, masih ada mujizat. Janganlah kita kehilangan pengharapan kita. Bersama dengan Roh Kudus yang menghibur kita, Dia yang memampukan kita untuk bangkit dan berdiri ketika dunia meminta kita berhenti.
Bahasa roh tidak selalu diungkapkan dengan bahasa lidah. Menangis juga merupakan bahasa roh kita kepada Tuhan. Bahasa roh tidak selalu harus diucapkan, karena Roh kudus ada dalam setiap kita. Saat kita percaya kepada Roh Kudus, dalam air mata kita, Dia bersaksi dan mencurahkan isi hati kita kepada Tuhan.
Mari koreksi hati kita, karena dari sanalah terpencar kehidupan kita. Roh Kudus ada di dalam diri kita. Karena Roh Tuhan ada dalam diri kita, Dia yang akan membantu kita untuk bersaksi kepada orang lain. Mari kita bersaksi kepada orang lain dan undang mereka untuk mengenal kebenaran Firman Tuhan yang sejati. Teruslah setia, bertahan, dan berharap kepada-Nya. Pengharapan kita di dalam Tuhan tidak pernah mengecewakan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Roh Pencideraan
Sekarang, aku menasihatimu, Saudara-Saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus agar kamu semua mengatakan hal yang sama supaya tidak ada perpecahan-perpecahan di antara kamu, melainkan agar kamu diperlengkapi dalam pikiran yang sama dan dalam pendapat yang sama. Sebab, telah diberitahukan kepadaku mengenai kamu, Saudara-saudaraku, keluarga Kloe, bahwa ada pertengkaran di antara kamu. Maksudku sekarang adalah kamu masing-masing berkata, “Aku dari Paulus,” dan, “Aku dari Apolos,” dan “Aku dari Kefas,” dan “Aku dari Kristus.” Apakah Kristus terbagi-bagi? Apakah Paulus disalibkan untukmu? Atau, apakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?
Aku bersyukur kepada Allah bahwa aku tidak membaptis seorang pun dari kamu, kecuali Krispus dan Gayus, supaya jangan ada satu pun yang dapat mengatakan bahwa kamu dibaptis dalam namaku. Aku juga membaptiskan seisi rumah Stefanus; selebihnya, aku tidak tahu apakah aku telah membaptis orang yang lainnya. Sebab, Kristus tidak mengutus aku untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil, bukan dalam hikmat kata-kata, supaya salib Kristus tidak dibuat sia-sia.
1 Korintus 1:10-17
Roh pencidera adalah roh pemecah yang saling menyakiti satu dengan yang lain.
Rasul Paulus memperingati jemaat di Korintus, karena mereka membanggakan kelompok mereka sendiri. Banyak anak Tuhan yang menyakiti satu dengan yang lain karena merasa dirinya paling benar. Mereka merasa gerejanya atau kelompoknya yang paling sempurna. Ini adalah bagian dari tipu daya dari roh pemecah dalam gereja Tuhan. Hari-hari ini begitu banyak gereja yang mengagung-agungkan hamba Tuhannya dan menganggapnya yang paling hebat dari yang lain, sehingga menjatuhkan hamba Tuhan lainnya dengan tuduhan-tuduhan yang tidak bertangguiingjawab. Inilah yang menyebabkan perpecahan di dalam gereja-gereja Tuhan. Bahkan banyak hamba Tuhan yang mengambil jemaat yang telah ditanam oleh hamba Tuhan yang lainnya dengan cara-cara yang salah, sehingga tidak heran banyak jemaatnya yang mengalami kepahitan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Holy Grail
“Tuhan sudah melunasi semua hutangku,”
“Doaku untuk membeli mobil mewah dijawab oleh Tuhan,” cerita banyak orang yang menjadikan Yesus sebagai “brand”.
Mereka menjadikan-Nya sebagai “brand” seakan-akan mereka sangat diurapi Tuhan. Kesaksian ini adalah sebuah “daging” yang dipertontonkan di atas mimbar. Yesus yang diceritakan bukan Yesus yang mati di kayu salib, tetapi Yesus yang seperti santa claus. Sangat kontradiksi dengan kesaksian yang diceritakan oleh rasul-rasul terdahulu. Mereka bersaksi tentang penderitaan yang dialami karena memberitakan kebenaran Firman Tuhan. Tetapi yang menjadi sukacita mereka adalah nama Tuhan dipermuliakan. Anak Tuhan yang sesungguhnya dapat dilihat dari buah-buah yang dihasilkan. Yang selalu melekat pada pokok anggur yang benar, yaitu Yesus Kristus.
Yesus berkata kepada mereka semua, “Jika seseorang ingin mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya sendiri, dan memikul salibnya setiap hari, dan mengikuti Aku.
Lukas 9:23
Sudah berapa lama gereja Tuhan dibuat tidur oleh dongeng-dongeng dari orang-orang yang tidak menjadikan Firman Tuhan sebagai sumber dari kesaksian mereka? Kekristenan yang berasal dari Firman Tuhan adalah kekristenan yang bertanggung jawab pada Tuhan dan diri sendiri. Kekristenan bukan hal yang instan! Kekristenan adalah mengikut Yesus, menyangkal diri, dan memikul salib setiap hari. Bagaimana kita bisa menjadi anak-anak Tuhan yang berdampak kalau kita masih menyimpan dosa?
Pada perjamuan terakhir, Yesus mengambil cawan. Cawan artinya mengambil bagian. Ketika Ia mengambil cawan, pikiran-Nya berperang. Ada dua cawan yang akan Ia minum. Cawan pertama adalah cawan dari dunia. Dalam cawan tersebut ada gambaran-gambaran ayah dan ibu-Nya—Yusuf dan Maria, murid-murid serta orang-orang yang dikasihi-Nya. Cawan kedua terdapat gambaran diri-Nya yang disiksa, dianiaya, disalib untuk menanggung dosa seluruh manusia. Cawan mana yang harus Ia ambil? Ia sangat bergumul.
Ia bisa memilih untuk tidak melewati penderitaan karena Ia 100% manusia dan 100% Allah. Sama seperti kita. Ketika Tuhan memberikan dua cawan, mana yang akan kita pilih? Mungkin kita akan memilih cawan yang berasal dari dunia. Cawan yang berisi kesuksesan, kemakmuran, kekayaan duniawi. Rasa puas dari daging tidak pernah cukup. Allah berjanji akan mencukupkan kita sesuai dengan kapasitas kita bukan kepuasan daging. Oleh karena itu, mulailah belajar mendengarkan kebenaran injil Firman Tuhan yang sesungguhnya. Bukan injil yang dibuat-buat untuk menyenangkan kedagingan kita.
Jadilah bodoh dalam dosa dan pandai dalam kebenaran.
Firman Tuhan adalah terang dan pelita bagi hidup kita. Jangan mau terikat dengan dosa karena itu akan membuat kita tidak bisa maksimal dalam melayani Tuhan. Kalau kita menyerahkan diri untuk bertobat dan berbalik pada Tuhan, maka Ia menjanjikan adanya pemulihan. Bila kita menabur dosa, maka kita akan menuainya. Tetapi bersama Kristus, Ia akan menemani kita sampai akhir, memberikan kekuatan untuk menghadapinya dan memulai hari esok yang lebih baik. Kebangunan rohani yang terbaik adalah ketika kita mengalami kematian Kristus di hidup kita setiap hari. Mau mengambil cawan kerinduan Tuhan yang berbeda dengan cawan dunia.
Sudahkah kita siap meminum cawan kerinduan Tuhan? Ketika kita meminumnya, artinya kita siap memberikan mimpi-mimpi kita untuk digantikan dengan mimpi dari Tuhan. Jangan curiga dengan Tuhan. Akar segala dosa adalah cinta uang,. Tetapi akar dari tidak pemulihan ada curiga dengan Tuhan.
KEKRISTENAN BUKAN SEBUAH STEMPEL
TETAPI MENGAMBIL CAWAN KRISTUS DI HIDUPNYA
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Perjanjian dengan Tuhan
Dari sepanjang sejarah kebenaran Firman Tuhan, ada satu kata yang menjadi intipati dari keseluruhan Alkitab, yaitu Perjanjian. Perjanjian adalah sesuatu yang bersifat selama-lamanya. Perjanjian yang disebutkan dalam Firman Tuhan adalah perjanjian antara Bapa dengan manusia, dan itu berlaku kekal selama-lamanya.
Hari-hari ini ada banyak kebangunan rohani yang terjadi; ada yang dari Tuhan, ada yang dari setan, ada pula yang dari manusia itu sendiri. Apabila kita melihat sejarah kebangunan rohani, kita akan dapat melihat bahwa kebangunan rohani adalah inisiatif Tuhan untuk menjangkau dan menjamah manusia. Tidak ada kebangunan rohani dari hasil paksaan manusia. Seperti kebangunan rohani yang terjadi di Tiongkok, mereka sungguh-sungguh menyembah Tuhan di gereja-gereja bawah tanah meskipun tanpa musik atau poster-poster promosi. Kita harus belajar dengan peka tentang Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah iya dan amin, sebab di dalam Firman Tuhan tidak ada roh pura-pura, roh penipuan,dan kesaksian-kesaksian palsu.
Kita harus peka menghadapi kondisi jaman, karena begitu banyak penyesatan yang terjadi. Penyesatan bukan berasal dari luar, tetapi berasal dari rumah Tuhan itu sendiri.
Kita akan sulit membedakan mana yang sungguh-sungguh mengalami kuasa Roh Kudus dengan kuasa kudalini. Kudalini adalah gerakan yang menyebutkan bahwa kita adalah tuhan-tuhan kecil yang mampu menyembuhkan diri sendiri. Tetapi dari buahnya kita bisa mengenal mereka. Buah yang dimaksud adalah buah di dalam Kristus, bukan buah yang terlihat dari mata jasmani kita. Kita perlu hati-hati dan menjadi peka. Karena itu, pengajaran Alkitab itu penting untuk menghindari hal yang tidak alkitabiah di sekitar kita. Kita harus menyatakan kebenaran. Kita harus mendengarkan Gembala Agung kita, yaitu Yesus Kristus. Adalah sebuah fenomena yang aneh apabila anak Tuhan tidak tahu seperti apa suara Tuhan itu. Mereka yang tidak sungguh-sungguh mau digembalakan tidak akan bisa mendengarkan suara Gembalanya, karena seharusnya domba dapat mendengarkan suara gembalanya.
Begitu banyak rupa-rupa pengajaran. Tetapi pengajaran yang benar berasal dari Firman Tuhan yang murni; yang tidak dicondongkan kepada keinginan pribadi. Manusia seringkali mencari ayat yang mendukung kondisinya, dan Tuhan ijinkan semua terjadi karena manusia punya free will. Sama halnya ketika Tuhan memanggil 12 murid, dan Tuhan tahu bahwa 1 orang akan mengkhianati dia. Tuhan yang memilih kita, bukan kita yang memilih Tuhan. Kita tidak bisa memilih jalan kita sendiri; Dia-lah yg memilihkan jalan bagi kita jikalau Tuhan adalah gembala bagi kita. Kalau kita memilih jalan hidup kita sendiri, kita akan mudah digembalakan oleh pikiran kita sendiri.
Ketika kita memiliki perjanjian dengan Tuhan, mimpi kita bukannya mimpi kita lagi, melainkan mimpi Kristus di dalam kita. Perjanjian dengan Tuhan adalah detik dimana kita sadar bahwa Yesus adalah Gembala Agung kita.
Kita tidak boleh menghitung ukuran keberhasilan menurut jam orang lain. Kalau belum waktunya bagi kita diangkat oleh Tuhan, janganlah angkat diri kita sendiri. Percaya bahwa Tuhan yang menuntun langkah-langkah kita. Janganlah kita menganggap remeh kuasa Tuhan atas diri kita. Ia terlebih sanggup dan tahu kapan waktu yang terbaik untuk mengangkat setiap kita.
Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. Pada hari itu Saul membawa dia dan tidak membiarkannya pulang ke rumah ayahnya. Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya. Daud maju berperang dan selalu berhasil ke mana juga Saul menyuruhnya, sehingga Saul mengangkat dia mengepalai para prajurit. Hal ini dipandang baik oleh seluruh rakyat dan juga oleh pegawai-pegawai Saul.
1 Samuel 18:1-5
Yonatan menanggalkan jubah dan ikat pinggangnya. Jubah berbicara kerinduan, perlindungan, ego. Yesus pun juga melakukan hal yang sama. Ia mati di kayu salib. Yesus menanggalkan jubah dan keakuan-Nya sebagai manusia untuk digantikan dengan kehendak Bapa yang mengutus Dia. Ketika kita hidup dalam perjanjian dengan Tuhan, seharusnya pemikiran Tuhan menjadi pemikiran kita.
Yang mengaku sudah lama jadi anak Tuhan tetapi tidak memahami hukum perjanjian. Jika kita ingin mengikat perjanjian dengan Tuhan, kita harus lepaskan jubah kita. Kita kenakan jubah yang baru, yaitu jubah Kristus. Sejak itu, kita menyerahkan segalanya dalam tangan Tuhan. Sudahkah kita melakukan ketentuan-ketentuan di dalam perjanjian dengan Tuhan? Itu berbicara bagaimana kita bisa mengikuti kerinduan Tuhan. Kita melepaskan semua ego dan perlindungan kita untuk mengikuti kehendak Kristus. Apakah kita sudah terikat perjanjian dengan Tuhan? Percayalah bahwa perjanjian itu kekal selama-lamanya. Jika kita menerima Yesus dengan sungguh-sungguh, nama kita akan tercatat dalam kitab perjanjian Tuhan.
Jumat Agung adalah peristiwa kematian Tuhan Yesus. Peristiwa ini tidak akan pernah ada jika Yesus tidak memenangkan peperangannya. Ketika Yesus tidak memenangkan doanya di Taman Getsemani, tidak akan pernah ada peristiwa kematian-Nya di kayu salib. Karena itu, doa adalah hal yang penting. Ketika kita berdoa, kita menanggalkan semua keakuan dan semua kesombongan kita. Kita menyerahkan kehendak kita, supaya kehendak-Nya yang jadi. Milikilah doa yang benar. Berdoa bukan memaksa Tuhan untuk melakukan yang menjadi tujuan kita, tetapi meminta Tuhan pembelaan, perlindungan, dan kehendak-Nya jadi dalam hidup kita.
Tuhan menjamin hidup kita dengan perjanjian darah-Nya, bahwa kita yang percaya kepada-Nya akan mendapatkan perlindungan sampai garis akhir. Tuhan akan memberi kita Blessing Convenant, tetapi kita harus mengikuti hukum dan aturannya, yaitu menyerahkan semua mimpi kita dalam tangan-Nya dan mengerjakan yang terbaik untuk Tuhan. Jika kita sungguh-sungguh mengikuti aturannya, hidup kita akan menjadi berkat untuk banyak orang. Kekristenan adalah bagaimana kamu bisa berdampak dan menghasilkan buah untuk Kerajaan Sorga. Jangan sia-siakan hidup kita, karena banyak kerinduan Tuhan menanti kita. Berdampak bukan berbicara menjadi seorang dengan title Fulltimer. Kita semua menjadi Fulltimer-nya Tuhan ketika kita sudah full heart mengerjakan apa yang Tuhan percayakan dan hati kita tertuju kepada Kristus.
Mari tanggalkan jubahmu dan ganti dengan jubah Kristus dalam hidupmu. Hidupmu menjadi kerinduan Tuhan. Lepaskan ikat pinggangmu dan ikatkan ikat pinggang dari Kristus; kita tidak boleh memiliki keakuan lagi. Ada mimpi Tuhan yang jauh lebih besar dalam diri kita. Mari kita mau seperti Yesus yang berkata, “Finishing well” di akhir hidup kita. Mari kita belajar bijaksana dan kenakan jubah Yesus, sebab masyarakat di sekitar kita membutuhkan Tuhan. Tanggalkan jubah kita yang lama dan kita akan menjadi anak-anak terang. Anak-anak terang akan memancarkan cahayanya dan lewat hidupnya, orang memuliakan Bapa di sorga.
Demikian hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa yang di sorga.
Matius 5 : 16
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : The Gate of The Past
Pernahkah anda terkunci? Ketika kita terkunci, kita akan menjadi sangat gelisah dan takut. Sama halnya dengan kehidupan kita. Akan ada masa dimana kita mengalami kesukaran dalam hidup kita. Kita merasa tidak bisa bergerak dan semua jalan tertutup. Kita mengalami masa yang sulit sehingga kita bisa menjadi tawar hati. Mungkin kita berusaha berteriak kepada Tuhan atau kepada orang-orang di sekitar, namun tidak ada satupun yang menolong. Kita ingin mendobrak atau mencungkil pintu tersebut, namun tidak kunjung berhasil.
Seorang Daud pun pernah mengalami masa-masa yang sulit baginya. Ketika Saul hendak membunuhnya, dia ketakutan dan melarikan diri. Ketika Daud di Gat, dia bahkan berpura-pura gila supaya tidak dikenali oleh Raja orang Gat (1 Samuel 21:10 -15). Dulunya dia mengalahkan banyak musuh dalam peperangan, seharusnya dia bisa mengalahkan Raja orang Gat tersebut. Tetapi Daud sedang mengalami keletihan dan tawar hati, sehingga ia melakukan hal itu. Banyak dari kita yang terkunci dan kita tidak dapat keluar, kita bisa berlaku seperti Daud. Yang terjadi adalah kita menjadi depresi, takut dan melakukan hal-hal yang diluar kebiasaan kita. Ketika Tuhan mengijinkan keadaan dalam hidup kita, seolah-olah pintu terkunci dan kita tidak bisa membukanya. Tetapi Tuhan berjanji, bahwa selalu ada jalan keluar bagi anak-anak Tuhan yang mengandalkan-Nya.
Daud mendapatkan kekuatannya kembali ketika dia melarikan diri ke gua Adulam. Dia melihat banyak orang yang memiliki kondisi yang lebih parah daripada dia. Dia kemudian berdoa dan mencari Tuhan. Siapa yang kita cari ketika kita mengalami masalah? Tuhan atau hal-hal lain yang seolah-olah mampu menjawab permasalahan kita? Tuhan haruslah menjadi yang pertama dan terutama dalam hidup kita.
Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Yosua menyuruh orang dari Yerikho ke Ai, yang letaknya dekat Bet-Awen, di sebelah timur Betel, dan berkata kepada mereka, demikian: “Pergilah ke sana dan intailah negeri itu.” Maka pergilah orang-orang itu ke sana dan mengintai kota Ai. Kemudian kembalilah mereka kepada Yosua dan berkata kepadanya: “Tidak usah seluruh bangsa itu pergi, biarlah hanya kira-kira dua atau tiga ribu orang pergi untuk menggempur Ai itu; janganlah kaususahkan seluruh bangsa itu dengan berjalan ke sana, sebab orang-orang di sana sedikit saja.” Maka berangkatlah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu ke sana; tetapi mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai. Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat.
Yosua 7:1-5
Mengapa ada pintu yang tidak bisa dibuka? Dosa yang membuat hidup kita tidak bisa disentuh lagi oleh Tuhan. Ayat di atas menceritakan murka Tuhan terhadap seluruh bangsa Israel karena ada seorang di antara orang Israel yang mencuri barang-barang yang dikhususkan. Tuhan memerintahkan kepada orang Israel untuk tidak mengambil barang-barang tersebut. Karena dosa seorang saja menjadi sebuah dosa korporat. Adakah itu terjadi dalam hidupmu? Seseorang melakukan dosa, seluruh keluarganya harus menanggung kekacauan akibat dosa yang telah dilakukan orang tersebut. Tetapi Tuhan rindu kita memiliki integritas untuk melawan dosa-dosa kita dengan kekuatan Roh Kudus, supaya jangan orang lain menerima akibat dari dosa yang kita lakukan.
Di dalam kitab Yosua, diceritakan Yosua memerintahkan pengintai-pengintai untuk mengintai Ai. Tuhan memerintahkan seluruh bangsa itu untuk pergi ke Ai dan melawan mereka. Tetapi pengintai-pengintai itu meremehkan orang-orang Ai karena jumlahnya yang sedikit. Mereka meminta Yosua hanya mengerahkan 3000 orang saja untuk berperang melawan orang-orang Ai. Bangsa Israel kemudian melarikan diri dari negeri itu karena 36 orang dari mereka mati dalam pertempuran, dan mereka pun menjadi tawar hati. Karena seringnya mereka memperoleh kemenangan dari peperangan-peperangan yang sebelumnya, mereka meremehkan musuh mereka. Mereka berpikir bahwa Tuhan yang membela mereka. Padahal mereka sendiri yang tidak taat kepada perintah Tuhan. Inilah yang membuat pintu tidak bisa dibuka; kita menganggap remeh musuh kita. Sekali saja kita tidak taat pada Tuhan, kita akan bisa mengalami kekalahan.
Tawar hati bisa terjadi dalam hidup kita. Mungkin kita mengusahakan sesuatu dan selalu gagal, atau kita mengerjakan sesuatu yang selalu salah. Apa masalahnya? Karena kita seringkali mengandalkan diri sendiri dan tidak mengindahkan suara Tuhan dalam hidup kita. Suara Tuhan itu penting, karena itulah yang menjadi terang bagi jalan kita. Kita juga jangan hanya mengikuti keinginan kita sendiri atau mungkin hanya mengikuti apa yang sekeliling kita katakan. Mari kita ikuti apa yang Tuhan katakan.
Yosua menyesal dan frustasi karena kekalahannya melawan Ai. Dia mengoyakkan jubahnya dan sujud ke tanah. Dia mengalami tawar hati dan takut. Karena sebuah berita kekalahan mengalahkan seribu berita kemenangan. Kita belajar dari Daud dan Yosua, bahwa mereka tidak bisa membuka pintu gerbang kemenangannya karena mereka tawar hati. Disaat mereka tawar hati, mereka mulai memikirkan diri mereka sendiri. Mereka mulai mengasihani diri mereka.
Tuhan berkata kepada Yosua, “Bangunlah! Mengapa engkau sujud demikian? Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhusukan itu, mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya, dan mereka menaruhnya di antara barang-barangnya. Sebab itu orang Israel tidak dapat bertahan menghadapai musuhnya. Mereka membelakangi musuhnya, sebab itu mereka dikhususkan untuk ditumpas. Aku tidak akan menyertai kamu lagi jika barang-barang yang dikhususkan itu tidak kamu punahkan dari tengah-tengahmu.”
Yosua 7:10-12
Satu-satunya jalan untuk kita keluar dari pintu yang tertutup adalah kita mengoyakkan jubah kita. Kita mohon ampun kepada Tuhan dan mengerjakan apa yang Tuhan mau. Dia adalah Tuhan yang mendengar dan mengampuni kita. Dia Tuhan yang tidak pernah lupa dengan perbuatan tangan-Nya.
Kegagalan kita seringkali karena kita memiliki keterikatan dengan hal-hal tertentu. Apa yang membuat kamu gagal? Buang semua keterikatan kita. Ketika kita seringkali lebih mempercayai buku-buku motivasi daripada Firman Tuhan, itulah yang menghambat hubungan kita dengan Tuhan. Buku-buku tersebut hanyalah buatan manusia, tetapi Alkitab adalah buatan Tuhan yang dapat kita percaya. Mari kita jangan gantungkan diri kita dengan buku-buku yang menyenangkan daging kita saja, tetapi sebaliknya, kita perlu senantiasa merenungkan Firman Tuhan siang dan malam.
Apa kondisi kita saat ini? Apakah kita sudah menjadi letih dan terpukul seperti Daud? Jika hari ini ada pintu-pintu yang tertutup bagi kita, Tuhan sanggup membalikkan keadaan kita. Mari kita ikut ajaran Firman Tuhan yang benar. Ketika kita menerima Yesus secara pribadi dengan sungguh-sungguh maka Tuhan bertanggungjawab dengan seluruh keselamatan kita. Ia akan bekerjasama dengan roh kita yang rela untuk bersama-sama mempertahankan dan menjaga keselamatan yang sudah pasti menjadi milik kita.
Seperti seorang Samaria yang baik hati, dia menolong seorang yang dipukuli. Dia merawat orang tersebut dan mencukupkan setiap kebutuhan orang tersebut sampai dia sembuh. Seperti itulah Tuhan. Dalam setiap masa, Tuhan selalu memegang tangan kita. Kalau kita menerima Yesus dengan sungguh-sungguh, kita akan menemukan harta yang tersembunyi, yaitu Tuhan sendiri. Kita akan menganggap Yesus yang berharga dan mengasihiNya. Kita akan memperjuangkan segala sesuatu yang memisahkan kita dari Dia.
Ada pengharapan yang pasti dalam Yesus Kristus. Maukah pintu gerbangmu dibuka? Marilah kita bangkit dan jangan tawar hati! Tawar hati membuat kita tidak bisa bergerak di dalam Tuhan. Orang yang tawar hati akan terus meratapi kegagalannya. Hidup kita bukanlah monumen, karena itu buanglah semua berhala dan monumen keberhasilan kita di masa lampau. Mari bangkit dan jadilah terang. Jangan letakkan terang di bawah kolong, tapi angkat terang itu supaya orang dapat melihat terang itu. Jadi terang supaya Yesus yang benar dinyatakan kepada banyak orang lewat hidup kita.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Intimacy With GOD
TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku. Suara sorak-sorai kemenangan di kemah orang-orang benar: “Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan, tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!” Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.
Mazmur 118:14-17
Berbicara tentang kedekatan dengan Tuhan, kita melihat banyak kata-kata yang dituliskan Daud yang menunjukkan kedekatannya dengan Tuhan. Seseorang bisa dekat dengan orang lain apabila mereka sudah memiliki hubungan cukup lama dengan orang tersebut. Seperti Daud dan Yonatan, mereka bersahabat cukup lama. Bahkan Yonatan bisa merasakan apa yang Daud rasakan ketika Daud dikejar oleh Saul. Yonatan berusaha keras untuk melindungi Daud. Daud dan Yonatan memiliki kedekatan karena mereka bersahabat sejak lama dan memiliki pengalaman bersama-sama.
Kunci utama dalam sebuah hubungan yang indah dengan Tuhan adalah pengalaman. Kita perlu mengerti kehendak Tuhan dalam hidup kita. Bagaimana cara kita mengetahuinya? Filter utama untuk mengerti kehendak Tuhan adalah pengalaman dan pergaulan kita dengan Tuhan. Tuhan memberitahukan perjanjian-Nya dengan orang-orang yang bergaul karib dengan Dia. Mustahil untuk mengenal Tuhan dan kehendak-Nya apabila kita tidak membangun hubungan dengan dia melalui waktu-waktu doa kita. Karena itu, kita harus memberikan waktu yang terbaik untuk berdoa kepada Tuhan. Sebab kita tidak akan bisa mengenal Tuhan dengan doa yang sangat singkat saja.
Kita perlu belajar untuk menjadikan Tuhan sebagai tujuan kita satu-satunya dalam hidup kita. Apa fokus hidup kita? Kita tidak akan berfokus dengan hal lainnya apabila Tuhan adalah fokus utama kita. Ada banyak orang yang begitu mengalami permasalahan dalam hidupnya, berusaha untuk mencari penyelesaian secara instan. Tetapi bukan dengan cara seperti itu. Jika Tuhan adalah fokus hidup kita, kita akan mencari Tuhan terlebih dahulu sebelum kepada hal lainnya. Karena itu kunci pertama untuk dekat dengan Tuhan adalah investasikan waktu yang terbaik untuk Tuhan. Waktu terbaik kita adalah pada waktu pagi hari. Mulailah pagi hari dengan mencari Tuhan.
Kita juga perlu belajar menjadi seorang pendengar yang baik. Karena mendengarkan adalah kunci sebuah hubungan. Jikalau kita minta didengarkan terus menerus tanpa mau mendengarkan, Kita sebenarnya tidak mengenali teman kita. Demikian juga hubungan kita dengan Tuhan. Apabila kita terus berbicara dengan Tuhan tanpa mendengarkan isi hati Tuhan, kita sesungguhnya tidak mengenal Tuhan.
Bagaimana dengan suara Tuhan yang kamu dengar? Suara Tuhan bukan seperti suara robot yang kaku. Suara Tuhan begitu lembut. Suara Tuhan juga bisa sangat keras ketika kita melakukan hal yang tidak berkenan bagiNya. Suara Tuhan juga bisa seperti nyanyian yang menghibur kita. Suara Tuhan yang benar adalah suara seperti seorang pencipta dengan makhluk ciptaanNya. Kita harus bedakan suara Tuhan dengan suara dari Iblis. Suara Tuhan tidak akan membuat kita semakin lemah, sedangkan suara dari Iblis akan memberikan penuduhan di dalam pikiran dan melemahkan kita. Sayangnya, kita seringkali menikmati penuduhan-penuduhan yang diberikan Iblis dalam pikiran kita. Kita bisa menikmati rasa bersalah kita. Banyak orang yang menikmati rasa sakitnya karena masa kecil yang bermasalah. Mungkin kita memiliki luka dengan orang tua kita, sehingga kita merasa suara Tuhan sama seperti orang tua kita. Kita akan merasa bahwa semua suara yang menghakimi dalam pikiran kita adalah suara dari Tuhan. Karena itu, kita perlu memiliki pemulihan dengan orang tua kita, supaya kita juga pulih dalam hubungan kita dengan Tuhan.
Apakah kita sudah mendengarkan suara Tuhan dengan baik? Mari dengarkan suara Tuhan dengan bijaksana. Ada banyak anak Tuhan yang salah dalam mendengarkan suara dalam pikiran mereka. Mereka bisa merasa bahwa suara-suara penuduhan yang berkata “aku tidak akan bisa, aku pembuat kejahatan, aku tidak akan pernah bisa bahagia” adalah suara dari Tuhan. Kebahagiaan kita yang terbesar adalah ketika kita memiliki Kristus. Sebenarnya yang membuat hidup kita tidak bahagia adalah pikiran kita sendiri. Ada banyak orang yang merasa hidupnya tidak bahagia karena mereka tidak memiliki kekayaan. Tuhan mengijinkan itu terjadi, karena Tuhan tahu bahwa ketika kita memilikinya, kita sangat bisa jauh dari Tuhan. Karena itu, rasa cukup yang Tuhan berikan itu baik untuk setiap kita.
Selain menginvestasikan waktu dan mendengar, kita juga harus belajar peka. Seperti Daud dan Yonatan, mereka begitu dekat dan saling peka. Yonatan begitu peka dengan kebutuhan Daud, demikian juga Daud kepada Yonatan. Sudahkah kita peka dengan Tuhan? Tuhan haruslah menjadi sesuatu yang berharga bagi kita. Tuhan kita adalah Tuhan yang cemburu ketika kita lebih mencintai yang lain lebih dari diri-Nya. Ketika kita siap untuk intim dengan Tuhan, kita akan dipakai menjadi pahlawan-pahlawan Tuhan. Mari kita belajar mendengarkan suara Tuhan, apa yang Tuhan mau. Ada tawaran-tawaran dunia yang bisa begitu menggoda kita. Tapi kalau kita belajar menolak apa yang bukan dari Tuhan, kita akan mendapatkan gantinya jauh yang lebih baik.
Belajarlah untuk fokus kepada Tuhan. Fokus artinya berikan waktu yang terbaik untuk Tuhan. Kita renungkan Firman Tuhan dan isi pikiran kita dengan Firman Tuhan itu. Selain itu, kita juga perlu belajar mendengarkan. Suami dan Istri, orangtua dan anak, maupun sesama teman, kita perlu belajar untuk saling mendengarkan. Belajar peka dengan hati Tuhan, jangan membuat Tuhan cemburu karena kita mengasihi yang lain lebih daripada Dia. Milikilah keintiman dengan Tuhan, dan kita akan memiliki kebahagiaan terbesar dalam hidup kita. (EN)
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Armagedon Is Near!
Tanda-tanda peperangan Tuhan dengan Antikristus sudah sangat dekat. Sebelum masa-masa Antikristus, akan ada tanda-tanda yang menyertainya.
Pada waktu itulah si pedurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali. Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
2 Tesalonika 2 : 8- 10
Sebelum kejadian harmagedon tiba, akan muncul mujizat-mujizat palsu. Mujizat palsu adalah mujizat yang diada-adakan sendiri.
Pada masa-masa kami haus dan rindu akan kebenaran Firman Tuhan, kami percaya dengan apapun yang hamba Tuhan katakan tanpa mengujinya. Padahal kebenaran Firman Tuhan tidak dapat sembarangan ditafsirkan. Ada yang ilmu tafsir yang dinamakan Hermen-eutika atau segala sesuatu harus ditafsirkan ilmunya sesuai dengan kesamaan sejarah, geografis, dan tata bahasa, sehingga kita menghindari diri dari terjemahan yang sembarangan. Kita harus hati-hati dengan roh tipu daya di akhir zaman ini.
Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Roma 10:3
Ada yang disebut dengan mujizat emas. Ketika itu, tangan mereka akan dipenuhi dengan serbuk-serbuk emas. Ternyata mujizat palsu itu diadakan dengan mencampurkan glitter dengan serbuk emas yang dimasukkan dalam pendingin, sehingga serbuk itu tersebar di dalam ruangan. Demikian juga dengan mujizat minyak. Tangan akan tiba-tiba dipenuhi dengan minyak. Ternyata minyak itu dihasilkan dari minyak aromaterapi yang diberi blower, sehingga orang-orang yang ada dalam ruangan tersebut tangannya menjadi berminyak.
Dalam banyak KKR, sebagian kejadian kesembuhan yang dialami bisa saja benar-benar dari Tuhan, tetapi sebagian hanya terjadi karea euforia semata, bahkan ada juga kesembuhan yang berasal dari setan.
Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu – namun engkau kaya – dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah iblis. Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah kamu setia sampai mati, dan Aku aku mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Wahyu 2:9-10
Cara berpikir anak Tuhan tentang berbuah telah mengalami perubahan. Mereka merasa merasa memiliki buah apabila memiliki mobil mewah, pacar yang cantik/tampan, bahkan mereka berpikir memiliki buah ketika gerejanya bertambah banyak. Kata “kaya” pada ayat di atas diartikan bukan kaya secara materi, tetapi kaya akan pengenalan Firman Tuhan. Alkitab menjelaskan, buah dari gereja bukan dilihat dari banyaknya jemaat, tetapi kesetiaan jemaat untuk mempertahankan kebenaran.
Tidak semua pujian penyembahan benar kala ini. Musik bukan penyembahan. Musik hanya salah satu cara kita menyembah Tuhan. Tuhan ingin kita menyembah dia di dalam Roh dan Kebenaran. Menyembah dalam Roh dan Kebenaran bukan kita menyanyi di gereja saja, tetapi bagaimana hidup kita menjadi penyembahan di hadapan Tuhan. Kalau dalam hidup kita seringkali mengeluh dan tidak hidup dalam kebenaran Firman Tuhan, sesungguhnya hidup kita tidak melakukan penyembahan kepada Tuhan. Ucapan syukur kita bukan ketika kita menyanyikan/menciptakan lagu, tetapi Tuhan lebih suka ketika kita menghidupi lagu tersebut. Jangan salah berpikir! Penyembahan bukan hari minggu di gereja saja, tetapi setiap hari dalam hidup kita haruslah menjadi penyembahan bagi Tuhan.
Antikristus sebenarnya dimulai dari gereja itu sendiri. Timbulnya Antikristus karena banyak anak Tuhan yang tidak mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang sungguh-sungguh mengubahkan. Anak-anak Tuhan seringkali menganggap peristiwa perjumpaan dengan Tuhan dalam KKR. Mereka merasa mengalami Tuhan, tetapi bahayanya jika ternyata semuanya itu tidak berasal dari Tuhan. Mereka merasa mengenal Tuhan, tetapi mereka merekayasa Yesus dari pikiran mereka sendiri. Orang-orang yang demikian sudah sangat dekat dengan nabi palsu.
Petrus pun pernah menjadi rasul palsu. Dia membayangkan Yesus tidak perlu mati di kayu salib. Tetapi Yesus berkata, “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia” (Markus 8:33). Kalau kita mau tahu kerinduan Tuhan, kita harus sepakat dengan konsep Firman Tuhan. Biarkan apa yang Tuhan mau terjadi dalam hidup kita. Jangan hanya dengarkan apa kata orang tanpa pengenalan yang benar akan panggilan Tuhan. Ketika kita tidak tahan dengan proses pembentukan, kita akan bisa dengan sengaja memunculkan kemampuan kita, sehingga kita akan berusaha menonjolkan diri kita dibandingkan Kristus.
Ciri dari Armagedon adalah munculnya Nabi Palsu, Mujizat Palsu, Kebenaran Palsu, dan Gereja yang Palsu. Gereja yang palsu hanya akan mempertontonkan semua kekayaan versi dunia. Dia mengatakan ini berasal dari Tuhan dan menyesatkan pikiran jemaat. Mereka akan lebih banyak menceritakan hamba Tuhannya dibandingkan Kristus itu sendiri. Karena itu, gereja di dunia saat ini sedang berada di ujung tanduk; akan ada pemurnian dari Tuhan. Gereja yang mengikuti pola pikir pendurhaka, dia akan menjadi Antikristus itu sendiri. Gereja yang benar bukan berarti gereja yang tanpa celah. Seperti gereja di Smirna, mereka miskin tetapi Tuhan melihat mereka begitu setia.
Armagedon sudah sangat dekat. Mari kita belajar kebenaran Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Firman Tuhan katakan dalam 3 Yohanes 1:4, “Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.” Adalah sukacita Tuhan apabila kita hidup dalam kebenaran. Dan Kebenaran itu memampukan kita untuk mengalahkan hambatan-hambatan yang iblis buat dalam hidup kita.
Hari sudah menjelang pagi. Mari kita telanjangi perbuatan kita dan bertobat. Hari Tuhan sudah dekat. Tetapi Tuhan berkata, siapa yang bertahan dengan pemikiran yang benar akan diselamatkan. Mari kita relakan hati kita untuk dimurnikan, dikuduskan, dan dibenarkan oleh Tuhan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Sukacita Termanis
Semua orang pasti mempunyai keinginan. Tetapi ketika kita memperoleh keinginan kita, apakah itu menjamin kehidupan kita berbahagia?
Ibu saya berkata, bahwa dia akan berbahagia ketika melihat anaknya menikah. Ketika anaknya sudah menikah, dia berkata, “1 cucu saja akan membuatku tersenyum bahagia.”Ketika dia mendapatkan 1 cucu saja, dia berkata, “Kasihan cucu saya sendirian. Kalau ada cucu lagi, saya akan lebih berbahagia.” Namun, ketika dia sudah memiliki 2 dan 3 cucu, dia kunjung tidak berbahagia. Kapankah dia akan sungguh-sungguh berbahagia?
Kebahagiaan menurut versi bumi tidak ada habisnya.
Manusia mengejar yang fana, yang tidak bisa memberikan kebahagiaan. Berbeda dengan Para Rasul. Mereka dianiaya, tetapi mereka menyebut mereka adalah orang yang paling berbahagia. Para rasul berbahagia ketika mereka melakukan kehendak Tuhan. Mereka berani memberitakan injil damai sejahtera. Mereka memiliki keberanian untuk melawan pengajar-pengajar palsu. Hari-hari ini banyak nabi-nabi dan pengajar-pengajar palsu. Tetapi hanya dari buahnya kita dapat mengenal mereka. Namun, banyak juga pengajar-pengajar palsu yang buah-buahnya kelihatan bagus. Tetapi ternyata, di dalamnya, mereka memiliki kandungan bakteri yang bisa membuat orang sakit. Maka dari itu kita perlu berhati-hati dengan nabi-nabi palsu yang ada di akhir zaman ini.
Nabi-nabi palsu pada zaman ini sulit untuk dideteksi. Ketika kita menentang mereka, mungkin kita akan dimusuhi oleh banyak orang. Tetapi kita harus berani menolaknya! Karena ketika kita mendengarkan injil yang bukan injil yang sesungguhnya, itu adalah perbuatan setan.
Dalam sebuah KKR kesembuhan yang didalamnya terdapat trik atau rekaan, maka ada kuasa setan di sana yang menyamar sebagai malaikat terang. Nabi-nabi palsu menggunakan kekuatan mereka untuk mendatangkan mujizat dan menarik banyak jiwa. Kesembuhan itu tidak datang dari Tuhan!
Injil adalah kekuatan dari Tuhan.
Injil tidak perlu dibantu oleh kekuatan manusia atau cerita dongeng untuk memajukan Kerajaan Tuhan. Saat ini begitu banyak rupa-rupa penipuan. Banyak orang yang mengklaim dirinya seorang pembawa kebangunan rohani. Mereka merasa paling berdampak, paling hebat, dan paling berkuasa, sehingga mereka mencari jiwa-jiwa bukan dari orang yang tidak percaya Kristus. Mereka menarik jiwa-jiwa kepada kegerakan-kegerakan yang bukan berasal dari Tuhan. Hanya murid-murid Kristus yang sejati dapat melihat buahnya, tetapi orang yang belum sungguh-sungguh pada Kristus akan sulit membedakan dan menjadi tertipu.
Kita perlu banyak diubahkan oleh Tuhan. Banyak yang berpikir bahwa orang harus jatuh ketika ada yang menumpang tangan. Bila tidak jatuh artinya orang tersebut melawan Roh Kudus. Itu adalah cara berpikir yang salah. Pada akhirnya di KKR-KKR banyak orang yang “terpaksa” tumbang, karena hati nuraninya tertuduh. Sebab mereka berpikir, kalau tidak tumbang artinya dia tidak rohani. Kita perlu berhati-hati. Roh Kudus memang bisa membuat jatuh, tetapi kekuatan untuk menghadirkan Tuhan dengan kekuatan manusia itu menjadi sebuah okultisme. Di banyak KKR kesembuhan, banyak terjadi orang jatuh bukan karena kuasa Roh Kudus. Mereka jatuh karena sugesti perkataan hamba Tuhan. Hari-hari ini, roh penyesat ada dimana-mana. Roh penyesat ini berusaha menggeser injil yang benar menjadi Injil yang lain, Injil palsu yang hanya membangkitkan semangat dari kedagingan dan perasaan manusia saja.
Di akhir zaman ini akan ada banyak orang yang tidak pernah berjumpa dengan Tuhan, yang mereka kenal dan sukai adalah hal-hal yang berbau okultisme. Mereka merasa mengenal dan menerima Yesus, tetapi mereka berusaha membawa pengalaman supranatural mereka yang ternyata itu adalah sebuah okultisme yang dibungkus secara rohani. Banyak yang mengaku bahwa mereka sudah berdoa selama puluhan hari, dia berkata, “Aku sudah berdoa kepada Tuhan. Aku berhak mendapatkan apa yang menjadi milikku.” Bagaimana dengan Para Rasul? Sedangkan Para Rasul terdahulu berdoa selama bertahun-tahun untuk kebangunan rohani. Mereka menginjil kepada banyak orang dengan bersusah payah; mereka melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Yesus pernah berkata pada akhir zaman akan muncul nabi-nabi palsu. Mereka bahkan akan lebih dicintai daripada Kristus itu sendiri. Mereka bisa menceritakan Yesus dan membuat banyak orang terharu. Bahkan mereka bisa membuat orang mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Tetapi perjumpaan-perjumpaan yang dilakukannya sebagian besar palsu. Akan tetapi, ada perjumpaan yang benar dengan Tuhan, karena Tuhan sangat mengasihi anak-Nya.
Apa rahasia hidup yang berbahagia? Yesus menyampaikan rahasia-rahasia hidup berbahagia dalam Matius 5:3-10 :
“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Ayat 3)
Miskin artinya tidak terikat hartanya di bumi. Mari kita belajar melepas apa yang kita miliki d bumi ini, dan kita akan memiliki Kerajaan Sorga.
“Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur” (ayat 4)
Para rasul juga pernah sedih. Paulus berkali-kali mengatakan kekuatirannya jikalau ada penyusup dalam jemaat yang mengacaukan injil yang benar. Paulus memiliki pikiran yang begitu kuatir dan manusiawi, tetapi di dalam Firman Tuhan tidak dikatakan Paulus tidak bahagia. Mari kita bahagia dengan jalan-jalan Tuhan. Memang di bumi ini menderita. Jika kehidupan ini tentang bahagia saja, tidak ada pengorbanan kita lakukan ketika kita mengikut Yesus. Kehidupan di bumi ini tidak ada yang kekal, tetapi ketika kita tahu apa yang kita tuju, kita pasti akan memiliki kehidupan yang bahagia.
“Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan” (ayat 7)
Mari kita menjadi orang yang murah hati. Jangan segala sesuatu kita perhitungkan, yang selalu berpikir tentang untung dan rugi saja. Ubah mindset kita menjadi sama dengan mindset kemurahan hati Tuhan. Berpikirlah simpel: ketika kita murah hati, Tuhan juga akan murah hati kepada kita.
“Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” (ayat 8)
Suci hati artinya memiliki motivasi selalu benar untuk datang ke Kerajaan Tuhan.
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (ayat 9)
Mari kita menjadi orang yang perkataan kita membawa damai untuk orang-orang disekitar kita. Karena dengan membawa damai, kita akan disebut “anak-anak Tuhan” yang membawa sukacita untuk orang-orang disekeliling kita.
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah empunya Kerajaan Sorga” (Ayat 10)
Kita harus berani mempertahankan keyakinan kita yang benar akan Firman Tuhan. Tidak semua orang yang berkata: “aku rindu kebangunan rohani” adalah orang yang sungguh-sungguh rindu sebuah kebangunan rohani.
Kebangunan rohani bukanlah ketika sebuah komunitas penuh sesak dan membangun gedung-gedung yang mahal. Kebangunan rohani adalah ketika Yesus bertahta dalam hati anak-anakNya dan terjadi perubahan yang luar biasa di masyarakat, di kota, dan bahkan di negara tersebut. Kebangunan rohani yang sejati hanya dilakukan oleh Tuhan.
Kebahagiaan yang manis bukan karena kita memiliki segala sesuatu yang ada di dunia ini. Kebahagiaan sejati bukan berati kita tidak pernah sedih dan menangis. Kebahagiaan sejati bukan berarti kita punya rasa aman secara dunia. Tetapi Kebahagiaan sejati adalah ketika kita menyerahkan kekuatiran kita di dalam tangan Tuhan Yesus.
Mari kita serahkan semuanya di dalam tangan Tuhan, sebab Dia adalah penulis hidup kita. Jika sekarang kita masih terikat dengan sesuatu, bawalah itu dihadapan Tuhan dan minta kekuatan Tuhan untuk terbebas dari itu. Tuhan ingin melihat kelahiran baru. Hanya orang yang dilahirkan kembali yang berhak mendapatkan convenant-nya Tuhan.
Mari kita kobarkan injil damai sejahtera yang murni dari Firman Tuhan. Bawalah jiwa-jiwa untuk kemuliaan Tuhan. Jangan biarkan anak-anak Tuhan menjadi sesat karena perkabaran injil yang palsu. Hari-hari ini gereja Tuhan menangis. Tetapi Tuhan berkata, bahwa akan bangkit generasi jawaban doa, yaitu generasi yang mengambil semua kerinduan Tuhan dan berkata tidak terhadap dosa. Mari kita lepaskan semua dosa dan keterikatan kita. Kita akan dirubah Tuhan, dan kita akan menjadi pahlawan-pahlawan Tuhan yang berani menyatakan injil damai sejahtera sampai pada kesudahannya nanti.
- Published in The Shepherd's Voice