Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Jangan Terkecoh oleh Nama Besar
Bacaan : 1 Raja-Raja 13
Raja Yerobeam mendirikan mezbah di hadapan Tuhan secara sembarangan. Sehingga Tuhan meminta seorang abdi Allah untuk memperingatkan Raja Yerobeam. Abdi Allah itu telah diperintahkan Tuhan untuk tidak singgah makan atau minum dan melewati jalan yang dilaluinya sebelumnya. Dia berani menolak tawaran raja, tetapi dia menjadi goyah ketika seorang Nabi Tua datang mengundangnya makan.
Nabi tua itu menggunakan jabatannya sebagai Nabi dan berbohong kepada Abdi Allah itu. Nabi Tua itu gila jabatan dan merasa Tuhan bisa pakai dia. Dia berbohong bahwa ia mendapatkan suara Tuhan. Tetapi sesungguhnya dia sudah tidak dipakai oleh Tuhan karena keakuannya.
Abdi Allah itu adalah seorang yang dekat dengan Tuhan. Dia begitu penuh keberanian menceritakan tentang apa yang akan terjadi pada Raja Yerobeam. Tetapi ketika bertemu dengan Nabi Tua, dia menjadi tidak percaya diri dengan apa yang Tuhan katakan kepadanya. Dia justru percaya pada nabi yang berbohong kepadanya.
Kesalahan terbesar abdi Allah ini tidak mengecek kembali kebenarannya, tapi dia menjadi terpesona. Hatinya lemah dan mengira hal yang lain: “Oh jangan-jangan Tuhan memang mengubah rencanaNya, jangan-jangan Tuhan ingin menyambut aku, dll”
Seringkali anak Tuhan bisa berlaku seperti Abdi Allah itu. Kita diberi mimpi oleh Tuhan, tetapi ketika seorang yang berkharisma atau seseorang yang punya jabatan meragukan mimpi itu, kita menjadi ragu dan meninggalkan mimpi itu. Kita mulai mengikuti apa yang mereka katakan, dibandingkan dengan apa yang Tuhan katakan kepada kita.
Apakah kita orang-orang yang sudah menyimpang dari perintah Tuhan dan sudah dibelokkan dari rencana Tuhan?
Hati-hati! Kita bisa dibelokkan karena nama besar, orang-orang terkenal, yang bisa mengaburkan mimpi dan isi hati Tuhan terhadap diri sendiri. Kita minta pimpin an Tuhan, karena tidak segala sesuatu yang nampak rohani berasal dari Tuhan.
Tuhan rindu persekutuan yang dekat dengan Tuhan. Jadi janganlah ragu; Mari lakukan perintah Tuhan. Beranilah menolak Injil yang memberitakan Injil yang lain, yaitu Injil yang tidak berpusat pada Kristus. Injil harus berpusat kepada Kristus, dan segala kemuliaan hanya bagi Kristus, bukan untuk kemuliaan pribadi.
Kita perlu waspada dengan arus pengajaran di akhir zaman yang banyak tipu daya melalui olah kata dan kharisma seseorang. Oleh karena itu, mari kita cari Tuhan, bukan cari hamba Tuhan. Kita harus mempercayai Firman Tuhan. Sebab Firman Tuhan itu sempurna, dan Firman adalah kekuatan Allah. Mari terus bertumbuh akan pengenalan Firman Tuhan.
Sudahkah hidupmu segalanya buat Kristus? Kebahagiaan di bumi ini fana. Kebahagiaan sejati adalah di dalam Kristus. Mari kita mencari perkara di atas.
Dalam kisah ini ada 3 tokoh yang bisa kita pelajari:
1. Raja lalim Yerobeam yang mendirikan mezbah dengan melanggar perintah Tuhan. Dia mendirikan bukan oleh imam lewi, ia hanya mencari nama besar untuk kepentingannya. Ia bahkan mengangkat siapa saja nabi baginya. Hati-hati, jangan sembarangan mengangkat orang.
2. Nabi Tua, yang sudah tidak disertai Tuhan, malah membelokkan abdi Allah dari tujuannya. Ia malah menyombongkan diri dan merasa benar. Akhirnya setelah abdi Allah meninggal, ia menyesal walau terlambat.
3. Abdi Allah, yang mendengar sendiri suara Tuhan namun dibelokkan karena terkecoh dengan nama besar. Ia menjadi ragu akan suara Tuhan dan akhirnya mati dimakan Singa.
Mari kerjakan mimpi Tuhan, kita ceritakan Injil Kristus. Mari bertumbuh dan berakar dalam Kristus. Dengarkan suaraNya dan belajar lakukan dengan taat dan setia. Jangan mudah terkecoh oleh perkataan oranglain. Jika Tuhan memanggilmu, janganlah ragu untuk mengerjakan panggilanNya.
- Published in The Shepherd's Voice, Uncategorized
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Kekristenan adalah Hubungan
Bacaan : Kis 10:1-33
Kuasa Tuhan sanggup bekerja pada siapapun dan dimanapun. Kita tidak bisa mengkotak-kotakkan cara kerja Tuhan dengan pemikiran pribadi Kita.
Kekristenan yang sejati bukanlah agama atau sekedar pelajaran Kristen. kekristenan yang sejati adalah perjumpaan dengan Kristus. Kita bukan hanya ‘”tahu” tentang Kristus, tetapi mengalami Kristus; punya pengalaman bersama dengan Kristus.
Kerinduan Tuhan yang terbesar adalah mendirikan gerejaNya. Gereja bukan hanya sekedar gedung, tetapi kumpulan orang percaya yang dipanggil keluar untuk memberitakan Firman Tuhan.
Yoh. 21:1-14
Mari hidup dalam pengharapan dan penyertaan Tuhan Yesus. Mari berdoa, Dia sanggup memberkati hidup kita dan mencukupkan kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaanNya. Dia tak menjanjikan hidup kaya raya, namun Dia berjanji akan memelihara hidup kita. Mari kita berfokus dan bersiap untuk kedatangan Tuhan yang sudah semakin mendekat.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Hidupmu Ditimbang Tuhan
Seringkali rasa tidak aman dapat membuat anak Tuhan berusaha mempertahankan posisinya dengan membungkus dirinya dengan hal-hal rohani. Namun semuanya itu tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Hidup kita ditimbang oleh Tuhan
Hari-hari ini iblis sedang menjual ketakutan diantara anak Tuhan. Ketika mereka hidup dalam ketakutan, membeli produk berdasar rasa takut, bukan karena pengertian. Biarlah rasa aman kita ada di dalam Tuhan. Miliki Iman yang konsisten: percaya kepada Tuhan tidak setengah-setengah, tetapi total kepada Tuhan. Percaya bahwa hidupmu aman dalam pemeliharaan Tuhan.
Orang yang sungguh-sungguh mencintai Tuhan, hidupnya berakar dalam Firman Tuhan, dan hidupnya pasti berbuah. Orang yang mencintai Tuhan tidak akan menyimpan kepahitan dalam hidupnya, sebaliknya, dia akan memiliki kasih Tuhan. Dalam kasih Tuhan ada penerimaan, ada perbaikan, dan ada perubahan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Memiliki Pikiran Kristus
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?
Galatia 3:1-2
Setiap kita dianugerahkan hati nurani yang pada dasarnya baik: Kita tidak suka orang ditindas, tidak suka akan penderitaan. Tetapi hati nurani saja tidak cukup untuk membuat kita dapat mengenal Tuhan.
Milikilah pikiran Kristus, sebab hati nurani kita tidak cukup untuk mengerti kehendak Tuhan. Hal buruk di mata kita, belum tentu bukan yang terbaik dari Tuhan.
Jika kamu mendengarkan suaraNya, jangan keraskan hatimu.
Bila Tuhan berkata itu baik, maka percayalah itu baik. Bila Tuhan berkata itu buruk, percayalah itu buruk. Percayalah bahwa Tuhan tahu yang terbaik bagi hidup kita.
- Published in The Shepherd's Voice, Uncategorized
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Hati-Hati Berita Busuk!
Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: “Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya (Bilangan 25:32)
Bilangan 13:25-33 berbicara tentang 12 orang yang mengintai Tanah Kanaan. Tetapi 10 dari mereka menceritakan tentang kabar busuk : mustahil bangsa Israel bisa menduduki tanah perjanjian itu. Mereka menyebarkan berita yang dilebih-lebihkan. Hal ini dilakukannya untuk membuat bangsa itu membenarkan apa yang mereka anggap benar. Sehingga hati bangsa itu mulai ragu akan janji Tuhan.
Kita perlu menjaga telinga kita untuk mendengarkan berita hari-hari, karena banyak kabar yang dilebih-lebihkan, yang membuat kita diliputi kekuatiran setelah mendengarnya.
Berita itu baik, supaya kita tetap waspada, tetapi hati-hati dengan berita yang berlebihan dan melenceng dari kebenaran. Iblis bisa memakai ini sebagai kesempatan untuk membuat kita takut dan hilang pengharapan dalam Tuhan. Belajarlah menundukkan telinga kita mendengarkan berita yang baik, sebab berita ketakutan kita mudah menular kepada orang lain, dan ketakutan kita dapat melemahkan iman dan semangat orang lain.
Milikilah Kualitas dalam Ucapan
Jika kita sudah berucap, maka kita harus melakukan dan bertanggung jawab dengan ucapan kita. Sebab semua yang kita lakukan kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Mari kita belajar melakukan semua yang kita ucapkan. Biarlah kata-katamu bernilai di hadapan Tuhan.
Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: “Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anakkami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?” Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: “Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir.” (Bilangan 14:2-4)
Banyak yang bersungut-sungut. Mereka mulai mempertanyakan janji Tuhan, dan mau kembali ke tanah jajahan. Banyak anak Tuhan pun demikian, betapa ketika mereka mulai ragu akan janji Tuhan dan ingin kembali kepada manusia yang lama, kepada mimpi-mimpi yang lama, dan selalu mempertanyakan janji dan cinta Tuhan dalam hidupnya.
Jangan gagal paham terhadap hati Tuhan. Terkadang kita belum melihat sesuatu yang dijanjikan-Nya, tetapi ada maksud Tuhan di atas semuanya itu. Tuhan memang harus memurnikan kita untuk bisa masuk dalam tanah perjanjian. Tuhan akan memisahkan orang-orang yang mengandalkan pikirannya sendiri dengan orang-orang yang mendengarkan kerinduan hati-Nya.
Ketika Tuhan punya mimpi dalam hidup kita, Tuhan yang akan menyelesaikannya bagi kita
Siapa yang dapat memenangkan hati Tuhan?
Orang yang dapat memenangkan hati Tuhan adalah orang yang tetap memegang teguh mimpi Tuhan dalam hidupnya, sekalipun mimpi Tuhan tampak seperti kebodohan di mata dunia.
Mari belajar rendah hati: mau belajar, mau dididik Tuhan, dan mau dibentuk Tuhan seperti Yosua. Yosua dipilih menggantikan Musa bukan karena status sosialnya. Tapi karena dia mengenal hati dan mimpi Tuhan lewat Musa, pemimpin dan orang yang dia layani. Tuhan pun bisa memakai kita. Tuhan tidak memilih seseorang berdasarkan status sosial, tetapi Tuhan melihat hati kita.
Mari kita setia. Sekalipun kita belum melihat janji Tuhan, Tuhan sedang bekerja bagi kita semua. Tetap percaya bahwa ada penyertaan Tuhan bagi gereja Tuhan dan setiap kita. Gereja Tuhan akan bersinar. Akan selalu ada pekerjaan Roh Kudus bagi gerejaNya.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Yesus adalah Center Hidup Kita
Bacaan : Yohanes 6 : 1-15
Yohanes 6 : 1-15 bercerita tentang mujizat yang Yesus adakan dari 5 roti dan 2 ikan. Banyak orang menyorot 5 roti dan 2 ikan dalam cerita itu, tetapi tidak banyak yang menyorot tentang apa yang Yesus ajarkan.
Kita harus tahu siapa pokok pemberitaan Firman Tuhan. Yesus adalah centernya, bukan 5 roti dan 2 ikannya.
Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini? “ (Yohanes 6:6-9)
Filipus dan Andreas merasa bahwa makanan tidak akan cukup. Tetapi dengan 5 roti dan 2 ikan, Yesus sanggup memberi makan orang lain sampai mereka kenyang. Saat orang-orang membutuhkan makanan, Tuhan memberi mereka makan. Kisah ini mengajarkan bahwa Tuhan memelihara hidup kita. Kita tidak perlu takut dan kuatir, sebab Tuhan akan memenuhi kebutuhan kita tepat pada waktunya. Asal kita bukan pemalas, Tuhan pasti pelihara kehidupan kita.
Tuhan bisa Memakai Siapapun
Mungkin kita tidak punya banyak uang, tetapi dengan “5 roti 2 ikan” yang kamu miliki, kamu bisa menjadi berkat buat sekeliling. Tuhan bisa pakai apapun dalam hidup kita untuk bisa menjadi berkat. Pelayanan sekecil apapun sangat berharga bagi kerajaan Tuhan. Bahkan pelayanan-pelayanan yang tidak terlihat menjadi sangat berharga; Tuhan akan memberkati dan mengembangkannya untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk diri sendiri.
Yesus melakukan mujizat bukan untuk pamer kuasa. Dia bergerak ketika ada sebuah kebutuhan.
Keberhasilan hamba Tuhan bukan tentang jemaat tersentuh & memuji betapa bagusnya khotbah yang dibawakannya. Tetapi ketika jemaatnya pulang, mereka melakukan Firman Tuhan itu. Dan olehnya hidup mereka diubahkan.
Jadilah Setia
Banyak anak Tuhan tidak bisa menahan diri dan menjadi sabar; hidupnya begitu mudah dikuasai amarah dan emosi. Mari kita menjadi pribadi yang sabar. Ketika kita diperlakukan tidak baik, mari merespon dengan benar. Hidup kita tidak dipimpin oleh api amarah, tetapi hidup kita dipimpin oleh Tuhan.
Tuhan tidak pakai orang yang kelihatannya multitalenta. Tuhan pakai orang yang setia dalam perkara-perkara yang diberikan kepadanya.
Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! (2 Timotius 4:5)
Mari selesaikan tugas pelayanan kita. Jangan menganggap remeh pekerjaan yang ada padamu, tetapi lakukan semuanya dengan giat dan tekun. Tuhan sedang melatih kita menjadi pribadi yang Tuhan inginkan melalui proses dan bentukan-bentukanNya.
Keberhasilan seorang hamba Tuhan bukan dilihat dari berapa banyak jiwa yang digembalakannya. Bukan juga dari musik yang mewah dan lagu yang mengharukan, tetapi dari seberapa banyak orang jemaat yang hidupnya sungguh-sungguh menjadi pelaku Firman. Biarlah segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Pelajaran Tuhan
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian: “Bangunlah, pergilah ke Niniwe , kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis , jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN (Yunus 1:3)
Tuhan rindu menyelamatkan Niniwe dari setiap kedurhakaan melalui Yunus. Tuhan memerintahkan Yunus untuk pergi ke sana dan menyerukan pertobatan di sana. Tetapi rupanya Yunus melarikan diri dari panggilan Tuhan.
Mengapa Yunus melarikan diri?
Yunus berpikir: “Kota Niniwe yang penuh kedurhakaan itu tidak mungkin menerima Tuhan. mereka pantas menerima hukuman Tuhan.” Sedang dia yang percaya kalau ia patut diselamatkan. Yunus menggunakan cara pikirnya sendiri dan menganggap itu sebagai sebuah kebenaran.
Hati-hati dengan cara pikir kita: Jangan menggunakan hikmat pribadi; kita anggap kita yang paling benar, tetapi pikiran kita tidak sesuai dengan pikiran Tuhan. Jangan batasi Tuhan dengan pikiranmu; karena pikiran kita terbatas, tetapi pikiran Tuhan tidak terbatas.
Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus ; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya (Yunus 1 : 17)
Atas seijin Tuhan, ada ikan besar yang menelan Yunus. Terkadang Tuhan mengijinkan hal-hal buruk dapat terjadi dalam hidup kita untuk memberi sebuah pelajaran, dan supaya kita sungguh-sungguh sadar untuk bertobat dan bergantung penuh kepada-Nya.
Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus. Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia. Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN!” (Yunus 2:7-9)
Yunus merasa dirinya mengenal Tuhan, tetapi dia tidak punya kasih. Karena itu Tuhan menyadarkan dirinya melalui badai, supaya dia mengenal kasih Tuhan. Di situlah Dia menyadari akan kesalahannya. Dia belajar untuk mengenal hati Tuhan. Terkadang ada badai yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita, supaya kita kenal dengan sungguh-sungguh apa yang menjadi hati Tuhan. Mintalah hati untuk mengenal kasih Tuhan. Seperti Yunus, lewat badai dan pencobaan, ia ingat akan Tuhan.
Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. (Yunus 3:5,7-8)
Tuhan sanggup membuat seluruh Kota Niniwe bertobat; bahkan semua orang dan hewan-hewan berpuasa dan berkabung menyesal akan kejahatan yang mereka lakukan. Pertobatan mereka bukan pertobatan yang tanggung-tanggung.
Kita pun juga demikian, jangan menjadi anak Tuhan yang tanggung-tanggung: Hanya suka dengan Firman yang menyenangkan telinga kita, tetapi tidak suka dengan Firman yang berbicara tentang salib. Tetapi marilah kita menyukai seluruh kebenaran Firman Tuhan. Kita menikmati berkat Tuhan, tetapi juga hidup menyangkal diri dan memikul salib bagi Tuhan.
Dalam Yunus 4, Tuhan mengajari Yunus bagimana Tuhan mengasihi Niniwe meskipun mereka pernah melakukan kejahatan. Bukan hak kita untuk marah sebagai orang yang melihatnya, karena seorang ayah, sekalipun anaknya nakal dan berbuat banyak kesalahan, dia akan tetap mengasihi anaknya. Inilah hati Bapa, Dia mengasihi semua umat-Nya dan menyesal dengan hukuman yang telah dirancangkan-Nya.
Matius 25:1-13 adalah kisah tentang gadis bodoh dan gadis bijaksana. Tuhan memperingatkan kita supaya menjadi siap sedia, sebab waktu kedatanganNya sudah dekat. Jangan sampai kita seperti gadis-gadis bodoh yang tidak punya persiapan, dan mereka tidak lagi diijinkan untuk masuk dalam pesta. Sudah siapkah kita menghadapi kedatangan-Nya yang sudah semakin mendekat?55
Keselamatan terbuka luas untuk banyak orang. Siapa yang percaya akan Kristus, dan menjadikan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, ia akan diselamatkan. Mari kita sama-sama melakukan kerinduan Tuhan. Kita beritakan Kristus kepada semua orang. Mari berdoa dan minta hati Tuhan, supaya kita memahami setiap pelajaran yang Tuhan berikan dalam hidup kita.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Anak yang Dewasa
Bacaan: Yoh 3:1-21
Hari-hari ini banyak anak Tuhan yang hanya “kekristenan warisan” semata, yang isinya hanyalah rutinitas ibadah tetapi tidak ada hubungan dan pengenalan akan Tuhan secara pribadi. Oleh karena itu, diperlukan “kelahiran kembali”, dimana kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi yang mengubahkan kehidupan kita.
Sudahkah kita menjadi anak-anak Tuhan yang dewasa?
Ciri-ciri anak Tuhan yang belum dewasa:
Masih hidup dalam ikatan jiwa dan manipulasi
Memiliki ikatan jiwa masa lalu
Tidak pernah merasa cukup dan tidak pernah bersyukur
“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.” (Matius 13:44-46)
Maukah anda mengambil pekerjaan Tuhan?
Mari luangkan waktu berdoa; minta hati dan kerinduan Tuhan atas hidupmu. Biarlah rasa aman dan pengharapan kita hanya di dalam Tuhan. Kita tidak bergantung kepada yang lain, tetapi kita bergantung hanya kepada Tuhan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Cara Hidup Jemaat Mula-Mula
Hari-hari ini dunia sedang digemparkan dengan virus covid-19 dengan penularannya yang sangat cepat. Karena itulah, banyak anak-anak Tuhan dilingkupi rasa takut dan kuatir. Apa yang Firman Tuhan katakan tentang hal ini?
Kita perlu mengingat akan cara hidup jemaat mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:41-47. Mereka berkumpul tiap-tiap hari, memecahkan roti, dan berdoa (ay 46), dan setiap kepunyaan mereka menjadi kepunyaan bersama (ay 44). Masa itu, mereka tidak hidup dalam ketakutan, mereka bergantung penuh pada Tuhan. Mereka hidup saling mendoakan, menguatkan, dan berbagi kepada sesama.
Bagaimana anda menghadapi hari-hari ini? Mari kita belajar dari cara hidup jemaat mula-mula. Meskipun keadaan semakin menekan, perekonomian semakin melemah, tetapi kita tidak boleh dikuasai oleh ketakutan. Kita harus tetap bergantung penuh kepada Tuhan. Biarlah rasa aman kita di dalam tangan-Nya.
Mari sama-sama berdoa untuk meminta perlindungan Tuhan atas keluarga kita dan bangsa ini. Ini saatnya gereja Tuhan bangkit menjadi jawaban dan berkat. Dalam keadaan seperti ini, mari kita membantu dan melayani sesama. Jangan berdiam diri dan memikirkan diri sendiri. Mari kita saling mendoakan dan menguatkan mereka yang kehilangan pengharapan.
Akan terjadi pada hari-hari terakhir –demikianlah firman Allah–bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itudan mereka akan bernubuat. Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. (Kisah Para Rasul 2:17-21)
Di akhir zaman ini, Tuhan akan bangkitkan pahlawan-pahlawan-Nya. Akan ada perkara-perkara ajaib yang akan Tuhan nyatakan lewat hidupmu.
Maukah anda dipakai Tuhan untuk jadi berkat? Mari berikan apa yang bisa kita berikan saat ini. Mari sama-sama berdoa secara berantai 24 jam untuk Indonesia dan gereja Tuhan. Mari kita memohonkan kemurahan Tuhan atas bangsa, gereja, dan keluarga kita.
Ini saatnya gereja Tuhan bangkit!
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Naik Level
Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan (Bilangan 11:1).
Bangsa Israel adalah bangsa yang dikasihi Tuhan. Tetapi bangsa ini seringkali mengeluh. Mereka selalu mengungkit-ungkit masa lalu mereka di Mesir (Bilangan 11:4-6), padahal Tuhan sudah membebaskan mereka dari perbudakan. Mereka tidak mengucap syukur dengan apa yang sudah Tuhan kerjakan dalam hidup mereka. Itu yang akhirnya menimbulkan murka Tuhan atas mereka. Oleh sebab itu, Tuhan mendidik bangsa ini dengan api-Nya (Bil. 11:1). Didikan demi didikan Tuhan berikan kepada bangsa Israel supaya bangsa ini dapat memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan kepada mereka.
Sudahkah Anda Bersyukur?
Sudahkah anda bersyukur dengan apa yang Tuhan kerjakan dalam hidupmu? ataukah kita seperti bangsa Israel yang seringkali mengeluh?
Bangsa Israel adalah gambaran kita semua. Kita seringkali mengeluh, marah, dan memberontak ketika ada ketidakadilan yang kita alami. Tetapi jikalau Kita masih suka marah, mengeluh, dan memberontak, kita tidak bisa dibawa Tuhan ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Tuhan mau mendidik kita untuk mencapai level berikutnya; Tuhan rindu memakai hidup kita. Akan tetapi kita tidak bisa dipakai Tuhan, kalau karakter kita masih suka marah, memberontak, dan mengeluh. Maukah kamu didik dan diproses Tuhan? Tuhan Akan pakai hidupmu dan membawamu ke level yang lebih tinggi. Kita perlu api kudus Tuhan yang menyucikan dan mendidik kita. Kita perlu tuntunan Roh Kudus setiap hari untuk mengingatkan dan menemplak kita.
Berapa banyak kita mau dikosongkan?
Dikosongkan artinya mati buat semua kehendak dan daging kita, dan membiarkan semua mimpi dan kehendak Tuhan mengisi seluruh kehidupan Kita. Saat itulah Tuhan akan memakai kehidupan kita secara luar biasa.
Mari kita melakukan mimpi-mimpi Tuhan. Biarlah Yesus semakin besar dan “keakuan” kita semakin kecil. Jadilah orang yang mau dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil-Nya sampai ke ujung-ujung bumi.
- Published in The Shepherd's Voice