Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Minyak Dalam Buli-Buli
Bacaan : Matius 25:1-13
10 gadis menanti kedatangan mempelai dengan membawa pelita. 5 gadis bijaksana menyiapkan cadangan minyak, sedang 5 gadis bodoh tidak. Mereka menggunakan cara pikir pribadi, dan mereka menganggap kedatangan mempelai masih sangat lama, sehingga mereka tidak mempersiapkan diri.
Bagaimana sikap hati kita menyambut kedatangan Tuhan? Kita sudah berada Di akhir zaman. Sudahkah kita siap sedia?
Sudahkah kita sedia minyak dalam buli-buli kita?
Untuk menjaga pelita kita tetap menyala, kita perlu minyak. Minyak dihasilkan dari rasa sakit mengikut Kristus: pikul salib, sangkal diri, diproses Tuhan. Hidup yang menghasilkan “minyak” akan membuat pelita kita terus menyala.
Gadis bijaksana adalah orang yang dapat menjaga hati nuraninya di dalam Firman Tuhan, tetapi gadis bodoh adalah orang yang asal-asalan ikut Tuhan; Hidup sesuai kemauannya sendiri dan menuruti hawa nafsunya diatas kerinduan Tuhan.
Bagaimanakah hati nurani kita? Jangan menjadi “Toxic People” yang bukannya menceritakan kebenaran, tetapi menyebarkan “racun” bagi orang lain melalui gosip dan pertikaian. Racun itu sebenarnya membuat pelita kita semakin padam; Tidak ada terang Kristus dalam hidup kita.
Hidup ini adalah sebuah kesempatan Teruslah bersaksi bagi Kristus
Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” (Matius 25:10-13)
Kita tidak pernah tahu sampai kapan kita hidup. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa Kita menyadari apa yang Tuhan mau. Mari kerjakan bagian kita sebaik-baiknya. Pakai talenta yang Tuhan berikan untuk menceritakan Kristus. Seperti Paulus: Dia seorang penjual tenda, tetapi dia menggunakan talentanya untuk kemuliaan nama Tuhan.
Sudah siapkah kamu menyambut kedatangan Tuhan? Mari senantiasa berjaga, Jaga hati nurani kita tetap murni, kerjakan kerinduan Tuhan dengan sebaik-baiknya.. Sehingga ketika Tuhan datang, kita didapati siap sedia dan dapat mempertanggungjawabkan kehidupan kita di hadapan Tuhan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Bahaya Menunda-Nunda
Bacaan : 1 Raja-Raja 17:1-24
Elia adalah seorang yang hidupnya dipakai Tuhan luar biasa untuk menyatakan kemuliaan Tuhan pada masanya. Apa yang bisa kita pelajari dari kisah Elia supaya hidup kita bisa dipakai Tuhan?
Untuk menjadi orang yang bisa dipakai olehNya, kita perlu punya :
Ketaatan
Ketaatan Elia dilatih Tuhan ketika berada di tepi sungai Kerit. Dia berhadapan dengan sungai yang kering, tetapi ada penyertaan Tuhan ketika dia mengikuti apa yang Tuhan katakan. Mungkin saat ini kita mengalami “kekeringan” dalam usaha atau pelayanan kita, tetapi kita tetap belajar percaya dan melakukan apa yang Tuhan mau. Ketaatan juga dalam hal tidak menunda-nunda pekerjaan dan melewatkan kesempatan untuk dipakai Tuhan.
Iman
Tuhan tidak pakai orang kaya untuk memberkati Elia. Sebaliknya, Tuhan memakai janda miskin untuk memberi Elia makan. Butuh iman untuk melihat cara Tuhan menolong kita. Demikian juga dengan Janda Sarfat itu. Dia mulanya tidak punya iman bahwa makanannya akan cukup untuk mereka semua, tetapi ketika dia belajar menyerahkan apa yang dimilikinya untuk dikelola oleh Tuhan, perkara ajaib terjadi atas hidupnya. Tuhan mencukupkan kebutuhan Janda itu dan anaknya.
Tuhan rindu setiap kita taat dalam segala kondisi; kita belajar mengikuti kerinduan Tuhan tanpa menunda-nunda, tanpa berbantah, dan mau dikoreksi. Taat bukan hanya dalam perkataan, namun juga dalam tindakan yang kita lakukan.
Ketika anak Janda Sarfat itu sakit dan meninggal, dia kembali berperkara dengan Elia. Seringkali mungkin kita merasa kita sungguh-sungguh taat dan melakukan kerinduan Tuhan, tetapi kita melihat banyak hal buruk yang terjadi dalam hidup kita. Maka saatnya bagi kita untuk mengembalikan segalanya ke dalam kedaulatan Tuhan yang sempurna.
Dia tidak pernah merancangkan yang buruk, Dia selalu memberikan yang terbaik. Sekalipun badai terjadi dalam hidup kita, tetapi marilah kita bermegah dalan Kristus yang memberikan kekuatan kepada kita. Kita tetap dapat menari dalam badai.
Mari kita melakukan setiap perintah Tuhan dengan penuh ketaatan. Jerih payah kita dalam Tuhan tidak akan pernah sia-sia. Mari kita menyenangkan Tuhan dengan seluruh kehidupan kita.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Ikut Tuntunan Tuhan
Bacaan : Yohanes 6:50-52, 60-61
Yesus berkata kepada murid-muridNya untuk “makan dagingNya dan minum darahNya” (ay 54). Perkataan Yesus ini keras, sehingga banyak muridNya yang mengundurkan diri. Mereka membayangkan Yesus datang sebagai Raja dan menyelamatkan dunia, tapi mereka melihat kenyataan Yesus harus disalibkan; Mereka menjadi kecewa dan meninggalkan Yesus.
Murid itu seperti halnya anak Tuhan yang tidak mengalami Kristus secara pribadi; mereka membaca Firman, merasa mengenal Kristus, tetapi tidak pernah mengalami Kristus dalam hidupnya.
Apa yang menjadi mimpimu? Kita seringkali kecewa ketika apa yang kita mimpikan tidak terjadi. Tetapi mari kita serahkan mimpi kita untuk diselaraskan dengan mimpi Tuhan. Mimpi pribadi yang tidak diserahkan hanya akan bertujuan untuk pembuktian diri dan kepuasan pribadi. Tetapi mimpi Tuhan selalu bertujuan untuk kemuliaan nama Tuhan.
Maukah engkau mengenal mimpi Tuhan?
MimpiNya adalah menjadikan semua bangsa murid Kristus. Kita diciptakan bukan untuk sebuah tujuan yang fana, tetapi untuk tujuan kekalNya. Karena itu, mari mengikuti tuntunanNya; Dia adalah gembala Agung Kita. Jangan menjadi domba yang bebal, yang tidak mau mengikut tuntunan gembalanya. Yang maunya berjalan sendiri dengan caranya, sehingga dia tidak sadar sedang makan rumput yang beracun.
Tuntunan Tuhan tidak pernah salah. Tuhan sanggup pakai kita sebagai saluran bagi Dia menyatakan kuasaNya. Tuhan tidak nilai seberapa tinggi prestasi kita, tetapi berapa banyak kamu mau memikul salib untuk kemuliaan namaNya.
Kita lemah, namun dalam kelemahan, kuasaNya sempurna. Mari minta tuntunan Tuhan; Tuhan yang akan memampukan kita. Tuhan tidak lihat seberapa sering kamu gagal, tetapi seberapa kamu berpegang kepadaNya. Dia sedang bekerja sekalipun nampaknya Dia tidak bekerja.
Jadilah orang Kristen yang ambil bagian dalam daging dan darah Kristus.
Kamu akan dimampukan dalam mengikut Dia. Jadilah saksi yang hidup dan berkat yang mulia. Kemurahan Tuhan sanggup melepaskan orang-orang yang terikat. Jangan menjadi percaya dengan tipu daya Iblis : “kamu tidak bisa dipakai Tuhan.” Tetapi Lawanlah iblis dan dia akan lari daripadamu. Jangan menunggu sempurna dulu untuk di pakai Tuhan. Gereja bukan untuk orang kudus dan sempurna, tetapi tempat untuk orang yang tidak sempurna namun mau disempurnakan oleh Tuhan.
Mari menjadi saksi-saksi Kristus. Menjadi sarana pemberitaan Injil yang terus setia menabur Firman Tuhan, sehingga taburan itu bertumbuh dan buahnya dapat dipersembahkan kepada Tuhan kita.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Anggur yang Berkualitas
Amsal 22:17-29
Jangan merampasi orang lemah dan jangan menginjak orang yang kesusahan (ay. 22-23)
Ini berbicara tentang empati. Kita harus memiliki belas kasihan kepada orang yang lemah. Sudahkah kita sudah empati dengan saudara di sekitar kita? Tuhan menganugerahkan empati kepada kita untuk mengenal hati Tuhan untuk orang lain.
Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, mudah marah, dan mudah terluka (ay.24-25). Jangan bergaul dengan mereka karena kamu akan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.
Menjadi pendamai terus menerus juga tidak baik (ay. 26). Orang pendamai tidak suka berada dalam masalah, mereka suka menghindari masalah. Mengikut Yesus bukan tentang hidup tanpa masalah, tetapi hidup yang semakin disempurnakan semakin serupa dengan Kristus.
Alkitab adalah buku yang hidup. Sehingga ketika kita membaca Firman Tuhan, kita bisa mendapatkan iluminasi dari Roh Kudus. Namun iluminasi dari Roh Kudus haruslah selu diuji melalui Firman Tuhan.
Di lain sisi, ada yang mengikuti Firman Tuhan dengan kaku dan jadi takut sesat. Mereka membatasi diri untuk tidak meminta sesuatu kepada Tuhan. Padahal sebagai anakNya, kita boleh meminta apapun kepada Tuhan. Tetapi keputusan untuk doa kita diterima atau tidak itu adalah urusan Tuhan; Dia tahu yang terbaik bagi kita. Oleh sebab itu, jangan lupa mengakhiri doa kita dengan “Jadilah kehendakMu”.
Diproses Tuhan itu Indah (Yeremia 48:10-13)
Banyak orang yang dilewatkan Tuhan karena hidupnya tidak bisa melakukan tanggungjawab yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Mereka masih terikat dengan dosa, mereka mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan sembarangan, tidak sepenuh hati.
Ayat 11
Moab selalu hidup dalam zona nyamannya, sehingga anggurnya tidak berubah baunya. Anggur yang berkualitas adalah anggur yang berubah baunya dari yang semula. Karena itu, anggur yang baik harus dipindahkan dari tempayan satu ke tempayan lainnya sampai endapannya habis. Sehingga dihasilkan anggur yang berkualitas.
Seperti anggur, kita harus mau dituangkan; Kita harus mau diproses.
Kita tidak tinggal diam dalan kondisi kita terus menerus. Jangan sampai diri kita hari ini masih sama dengan diri kita yang dulu; tidak ada perubahan semakin serupa dengan Kristus : masih dengan tabiat buruk yang lama, masih dalam keterikatan yang sama, masih dalam pergumulan yang sama.
Jangan jadi anggur yang sama, yang tidak pernah dimurnikan. Mungkin banyak dari kita yang kenal Tuhan, tapi masih pakai anggur lama. Karena hanya mau mendengarkan khotbah yang menyenangkan telinganya. Kita suka mencari pembenaran dari pikiran kita yang salah namun kita anggap benar.
Hiduplah dengan pedulilah apa kata Tuhan, bukan apa kata orang. Kita suka jika banyak yang “like” kita. Namun hidup kita bukan seberapa banyak yang “like” kita, tapi apakah Tuhan “like” dengan hidup kita.
Ayat 12-13
Jangan sampai Tuhan turun tangan sendiri dan kita menjadi malu. Mari belajar setia dalam proses Tuhan.
Waktu segera berlalu, karena itu gunakan waktumu dengan sebaik-baiknya. Panggilan Tuhan menanti kita. Jangan karena malas, lalu kita tidak mau dan menunda-nunda untuk melayani Tuhan. Mari kita layani Tuhan dalam masa muda kita.
Kejar dan kerjakan mimpi Tuhan. Hidup kita tidak selamanya; Jangan sampai kita mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan ketika kita sudah tidak ada waktu lagi. Mari berlomba dalam perlombaan iman kita. Kita mendirikan gereja yang kudus, yang suci, yang tidak menjadikannya sebagai sumber keuntungan pribadi, melainkan Kristus sejati yang diberitakan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Jangan Terkecoh oleh Nama Besar
Bacaan : 1 Raja-Raja 13
Raja Yerobeam mendirikan mezbah di hadapan Tuhan secara sembarangan. Sehingga Tuhan meminta seorang abdi Allah untuk memperingatkan Raja Yerobeam. Abdi Allah itu telah diperintahkan Tuhan untuk tidak singgah makan atau minum dan melewati jalan yang dilaluinya sebelumnya. Dia berani menolak tawaran raja, tetapi dia menjadi goyah ketika seorang Nabi Tua datang mengundangnya makan.
Nabi tua itu menggunakan jabatannya sebagai Nabi dan berbohong kepada Abdi Allah itu. Nabi Tua itu gila jabatan dan merasa Tuhan bisa pakai dia. Dia berbohong bahwa ia mendapatkan suara Tuhan. Tetapi sesungguhnya dia sudah tidak dipakai oleh Tuhan karena keakuannya.
Abdi Allah itu adalah seorang yang dekat dengan Tuhan. Dia begitu penuh keberanian menceritakan tentang apa yang akan terjadi pada Raja Yerobeam. Tetapi ketika bertemu dengan Nabi Tua, dia menjadi tidak percaya diri dengan apa yang Tuhan katakan kepadanya. Dia justru percaya pada nabi yang berbohong kepadanya.
Kesalahan terbesar abdi Allah ini tidak mengecek kembali kebenarannya, tapi dia menjadi terpesona. Hatinya lemah dan mengira hal yang lain: “Oh jangan-jangan Tuhan memang mengubah rencanaNya, jangan-jangan Tuhan ingin menyambut aku, dll”
Seringkali anak Tuhan bisa berlaku seperti Abdi Allah itu. Kita diberi mimpi oleh Tuhan, tetapi ketika seorang yang berkharisma atau seseorang yang punya jabatan meragukan mimpi itu, kita menjadi ragu dan meninggalkan mimpi itu. Kita mulai mengikuti apa yang mereka katakan, dibandingkan dengan apa yang Tuhan katakan kepada kita.
Apakah kita orang-orang yang sudah menyimpang dari perintah Tuhan dan sudah dibelokkan dari rencana Tuhan?
Hati-hati! Kita bisa dibelokkan karena nama besar, orang-orang terkenal, yang bisa mengaburkan mimpi dan isi hati Tuhan terhadap diri sendiri. Kita minta pimpin an Tuhan, karena tidak segala sesuatu yang nampak rohani berasal dari Tuhan.
Tuhan rindu persekutuan yang dekat dengan Tuhan. Jadi janganlah ragu; Mari lakukan perintah Tuhan. Beranilah menolak Injil yang memberitakan Injil yang lain, yaitu Injil yang tidak berpusat pada Kristus. Injil harus berpusat kepada Kristus, dan segala kemuliaan hanya bagi Kristus, bukan untuk kemuliaan pribadi.
Kita perlu waspada dengan arus pengajaran di akhir zaman yang banyak tipu daya melalui olah kata dan kharisma seseorang. Oleh karena itu, mari kita cari Tuhan, bukan cari hamba Tuhan. Kita harus mempercayai Firman Tuhan. Sebab Firman Tuhan itu sempurna, dan Firman adalah kekuatan Allah. Mari terus bertumbuh akan pengenalan Firman Tuhan.
Sudahkah hidupmu segalanya buat Kristus? Kebahagiaan di bumi ini fana. Kebahagiaan sejati adalah di dalam Kristus. Mari kita mencari perkara di atas.
Dalam kisah ini ada 3 tokoh yang bisa kita pelajari:
1. Raja lalim Yerobeam yang mendirikan mezbah dengan melanggar perintah Tuhan. Dia mendirikan bukan oleh imam lewi, ia hanya mencari nama besar untuk kepentingannya. Ia bahkan mengangkat siapa saja nabi baginya. Hati-hati, jangan sembarangan mengangkat orang.
2. Nabi Tua, yang sudah tidak disertai Tuhan, malah membelokkan abdi Allah dari tujuannya. Ia malah menyombongkan diri dan merasa benar. Akhirnya setelah abdi Allah meninggal, ia menyesal walau terlambat.
3. Abdi Allah, yang mendengar sendiri suara Tuhan namun dibelokkan karena terkecoh dengan nama besar. Ia menjadi ragu akan suara Tuhan dan akhirnya mati dimakan Singa.
Mari kerjakan mimpi Tuhan, kita ceritakan Injil Kristus. Mari bertumbuh dan berakar dalam Kristus. Dengarkan suaraNya dan belajar lakukan dengan taat dan setia. Jangan mudah terkecoh oleh perkataan oranglain. Jika Tuhan memanggilmu, janganlah ragu untuk mengerjakan panggilanNya.
- Published in The Shepherd's Voice, Uncategorized
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Kekristenan adalah Hubungan
Bacaan : Kis 10:1-33
Kuasa Tuhan sanggup bekerja pada siapapun dan dimanapun. Kita tidak bisa mengkotak-kotakkan cara kerja Tuhan dengan pemikiran pribadi Kita.
Kekristenan yang sejati bukanlah agama atau sekedar pelajaran Kristen. kekristenan yang sejati adalah perjumpaan dengan Kristus. Kita bukan hanya ‘”tahu” tentang Kristus, tetapi mengalami Kristus; punya pengalaman bersama dengan Kristus.
Kerinduan Tuhan yang terbesar adalah mendirikan gerejaNya. Gereja bukan hanya sekedar gedung, tetapi kumpulan orang percaya yang dipanggil keluar untuk memberitakan Firman Tuhan.
Yoh. 21:1-14
Mari hidup dalam pengharapan dan penyertaan Tuhan Yesus. Mari berdoa, Dia sanggup memberkati hidup kita dan mencukupkan kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaanNya. Dia tak menjanjikan hidup kaya raya, namun Dia berjanji akan memelihara hidup kita. Mari kita berfokus dan bersiap untuk kedatangan Tuhan yang sudah semakin mendekat.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Hidupmu Ditimbang Tuhan
Seringkali rasa tidak aman dapat membuat anak Tuhan berusaha mempertahankan posisinya dengan membungkus dirinya dengan hal-hal rohani. Namun semuanya itu tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Hidup kita ditimbang oleh Tuhan
Hari-hari ini iblis sedang menjual ketakutan diantara anak Tuhan. Ketika mereka hidup dalam ketakutan, membeli produk berdasar rasa takut, bukan karena pengertian. Biarlah rasa aman kita ada di dalam Tuhan. Miliki Iman yang konsisten: percaya kepada Tuhan tidak setengah-setengah, tetapi total kepada Tuhan. Percaya bahwa hidupmu aman dalam pemeliharaan Tuhan.
Orang yang sungguh-sungguh mencintai Tuhan, hidupnya berakar dalam Firman Tuhan, dan hidupnya pasti berbuah. Orang yang mencintai Tuhan tidak akan menyimpan kepahitan dalam hidupnya, sebaliknya, dia akan memiliki kasih Tuhan. Dalam kasih Tuhan ada penerimaan, ada perbaikan, dan ada perubahan.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Memiliki Pikiran Kristus
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?
Galatia 3:1-2
Setiap kita dianugerahkan hati nurani yang pada dasarnya baik: Kita tidak suka orang ditindas, tidak suka akan penderitaan. Tetapi hati nurani saja tidak cukup untuk membuat kita dapat mengenal Tuhan.
Milikilah pikiran Kristus, sebab hati nurani kita tidak cukup untuk mengerti kehendak Tuhan. Hal buruk di mata kita, belum tentu bukan yang terbaik dari Tuhan.
Jika kamu mendengarkan suaraNya, jangan keraskan hatimu.
Bila Tuhan berkata itu baik, maka percayalah itu baik. Bila Tuhan berkata itu buruk, percayalah itu buruk. Percayalah bahwa Tuhan tahu yang terbaik bagi hidup kita.
- Published in The Shepherd's Voice, Uncategorized
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Hati-Hati Berita Busuk!
Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: “Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya (Bilangan 25:32)
Bilangan 13:25-33 berbicara tentang 12 orang yang mengintai Tanah Kanaan. Tetapi 10 dari mereka menceritakan tentang kabar busuk : mustahil bangsa Israel bisa menduduki tanah perjanjian itu. Mereka menyebarkan berita yang dilebih-lebihkan. Hal ini dilakukannya untuk membuat bangsa itu membenarkan apa yang mereka anggap benar. Sehingga hati bangsa itu mulai ragu akan janji Tuhan.
Kita perlu menjaga telinga kita untuk mendengarkan berita hari-hari, karena banyak kabar yang dilebih-lebihkan, yang membuat kita diliputi kekuatiran setelah mendengarnya.
Berita itu baik, supaya kita tetap waspada, tetapi hati-hati dengan berita yang berlebihan dan melenceng dari kebenaran. Iblis bisa memakai ini sebagai kesempatan untuk membuat kita takut dan hilang pengharapan dalam Tuhan. Belajarlah menundukkan telinga kita mendengarkan berita yang baik, sebab berita ketakutan kita mudah menular kepada orang lain, dan ketakutan kita dapat melemahkan iman dan semangat orang lain.
Milikilah Kualitas dalam Ucapan
Jika kita sudah berucap, maka kita harus melakukan dan bertanggung jawab dengan ucapan kita. Sebab semua yang kita lakukan kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Mari kita belajar melakukan semua yang kita ucapkan. Biarlah kata-katamu bernilai di hadapan Tuhan.
Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: “Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anakkami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?” Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: “Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir.” (Bilangan 14:2-4)
Banyak yang bersungut-sungut. Mereka mulai mempertanyakan janji Tuhan, dan mau kembali ke tanah jajahan. Banyak anak Tuhan pun demikian, betapa ketika mereka mulai ragu akan janji Tuhan dan ingin kembali kepada manusia yang lama, kepada mimpi-mimpi yang lama, dan selalu mempertanyakan janji dan cinta Tuhan dalam hidupnya.
Jangan gagal paham terhadap hati Tuhan. Terkadang kita belum melihat sesuatu yang dijanjikan-Nya, tetapi ada maksud Tuhan di atas semuanya itu. Tuhan memang harus memurnikan kita untuk bisa masuk dalam tanah perjanjian. Tuhan akan memisahkan orang-orang yang mengandalkan pikirannya sendiri dengan orang-orang yang mendengarkan kerinduan hati-Nya.
Ketika Tuhan punya mimpi dalam hidup kita, Tuhan yang akan menyelesaikannya bagi kita
Siapa yang dapat memenangkan hati Tuhan?
Orang yang dapat memenangkan hati Tuhan adalah orang yang tetap memegang teguh mimpi Tuhan dalam hidupnya, sekalipun mimpi Tuhan tampak seperti kebodohan di mata dunia.
Mari belajar rendah hati: mau belajar, mau dididik Tuhan, dan mau dibentuk Tuhan seperti Yosua. Yosua dipilih menggantikan Musa bukan karena status sosialnya. Tapi karena dia mengenal hati dan mimpi Tuhan lewat Musa, pemimpin dan orang yang dia layani. Tuhan pun bisa memakai kita. Tuhan tidak memilih seseorang berdasarkan status sosial, tetapi Tuhan melihat hati kita.
Mari kita setia. Sekalipun kita belum melihat janji Tuhan, Tuhan sedang bekerja bagi kita semua. Tetap percaya bahwa ada penyertaan Tuhan bagi gereja Tuhan dan setiap kita. Gereja Tuhan akan bersinar. Akan selalu ada pekerjaan Roh Kudus bagi gerejaNya.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Yesus adalah Center Hidup Kita
Bacaan : Yohanes 6 : 1-15
Yohanes 6 : 1-15 bercerita tentang mujizat yang Yesus adakan dari 5 roti dan 2 ikan. Banyak orang menyorot 5 roti dan 2 ikan dalam cerita itu, tetapi tidak banyak yang menyorot tentang apa yang Yesus ajarkan.
Kita harus tahu siapa pokok pemberitaan Firman Tuhan. Yesus adalah centernya, bukan 5 roti dan 2 ikannya.
Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini? “ (Yohanes 6:6-9)
Filipus dan Andreas merasa bahwa makanan tidak akan cukup. Tetapi dengan 5 roti dan 2 ikan, Yesus sanggup memberi makan orang lain sampai mereka kenyang. Saat orang-orang membutuhkan makanan, Tuhan memberi mereka makan. Kisah ini mengajarkan bahwa Tuhan memelihara hidup kita. Kita tidak perlu takut dan kuatir, sebab Tuhan akan memenuhi kebutuhan kita tepat pada waktunya. Asal kita bukan pemalas, Tuhan pasti pelihara kehidupan kita.
Tuhan bisa Memakai Siapapun
Mungkin kita tidak punya banyak uang, tetapi dengan “5 roti 2 ikan” yang kamu miliki, kamu bisa menjadi berkat buat sekeliling. Tuhan bisa pakai apapun dalam hidup kita untuk bisa menjadi berkat. Pelayanan sekecil apapun sangat berharga bagi kerajaan Tuhan. Bahkan pelayanan-pelayanan yang tidak terlihat menjadi sangat berharga; Tuhan akan memberkati dan mengembangkannya untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk diri sendiri.
Yesus melakukan mujizat bukan untuk pamer kuasa. Dia bergerak ketika ada sebuah kebutuhan.
Keberhasilan hamba Tuhan bukan tentang jemaat tersentuh & memuji betapa bagusnya khotbah yang dibawakannya. Tetapi ketika jemaatnya pulang, mereka melakukan Firman Tuhan itu. Dan olehnya hidup mereka diubahkan.
Jadilah Setia
Banyak anak Tuhan tidak bisa menahan diri dan menjadi sabar; hidupnya begitu mudah dikuasai amarah dan emosi. Mari kita menjadi pribadi yang sabar. Ketika kita diperlakukan tidak baik, mari merespon dengan benar. Hidup kita tidak dipimpin oleh api amarah, tetapi hidup kita dipimpin oleh Tuhan.
Tuhan tidak pakai orang yang kelihatannya multitalenta. Tuhan pakai orang yang setia dalam perkara-perkara yang diberikan kepadanya.
Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! (2 Timotius 4:5)
Mari selesaikan tugas pelayanan kita. Jangan menganggap remeh pekerjaan yang ada padamu, tetapi lakukan semuanya dengan giat dan tekun. Tuhan sedang melatih kita menjadi pribadi yang Tuhan inginkan melalui proses dan bentukan-bentukanNya.
Keberhasilan seorang hamba Tuhan bukan dilihat dari berapa banyak jiwa yang digembalakannya. Bukan juga dari musik yang mewah dan lagu yang mengharukan, tetapi dari seberapa banyak orang jemaat yang hidupnya sungguh-sungguh menjadi pelaku Firman. Biarlah segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan.
- Published in The Shepherd's Voice