Khotbah Pdt. Budi Utomo – Menang Atas Diri Sendiri
- Published in Sermons
Khotbah Ev.Christin Jedidah – Menjadi Kepercayaan Tuhan
MENJADI KEPERCAYAAN TUHAN (Februari 2010)
Kita akan belajar dari kisah Daniel untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan Daniel bisa menjadi kepercayaan Tuhan.
- Published in Sermons
Khotbah Ev. Joyce Lim – Sukacita Melayani Tuhan
SUKACITA MELAYANI TUHAN
(21 Februari 2010)
(FilIpI 4:4-7)
- Published in Sermons
Khotbah Ps. Daniel Shane – Membangun Fondasi Yang Teguh
MEMBANGUN FONDASI YANG TEGUH (7 Februari 2010)
Yoh 15:1-8
1. Kebimbangan dan ketidak-konsistenan kita dalam memegang janji Tuhan.
Banyak orang yang dipanggil, dinubuatkan dan mendapat janji Tuhan, namun pada akhirnya tidak mencapai apapun dan tidak melihat penggenapan janji Allah karena bimbang dan tidak konsisten dalam mengerjakan bagiannya di dalam rencana Tuhan. Sebab orang yang mendua hati, bimbang dan konsisten tidak akan pernah punya pencapaian yang berarti dalam hidupnya.
Setiap kita memiliki bagiannya masing-masing dalam gereja dan rencana Tuhan. Kita hanya akan bisa maksimal jika kita berada pada tempat, posisi/bagian yang semestinya. Berada pada panggilan yang sejak awal sudah Tuhan rancangkan untuk kita. Jika panggilan kita adalah sebagai pengusaha yang membangun fondasi ekonomi untuk memberkati ladang Tuhan, maka kita tidak akan mungkin bisa maksimal jika kita berada pada bagian yang lain, termasuk di bidang pelayanan kerohanian sekalipun, begitupun sebaliknya.
- Published in Sermons
Khotbah Pdt. Budi Utomo – Are You Radical
ARE YOU RADICAL? (24 Januari 2010)
Dalam Lukas 14:26-27 menggambarkan tentang suatu tindakan radikal yang Tuhan kehendaki untuk setiap murid-muridnya.
Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
- Published in Sermons
Khotbah Ev. Priscilla Lidia Brocharda – Mencapai Garis Akhir
Dalam sebuah pertandingan seorang atlet pasti akan berlatih keras, menguasai diri untuk tetap berfokus pada garis finish dan berlari sedemikian rupa untuk meraih kemenangan. Selalu ada harga yang mahal untuk sesuatu yang berharga, namun semua itu hanya untuk sesuatu yang fana. Dalam pertandingan rohani Tuhan menyediakan sesuatu yang kekal bagi anak-anakNya yang menyelesaikan pertandingan, sebuah mahkota abadi bagi mereka yang mencapai garis finish dan menang.
- Published in Sermons
Khotbah Ev.Christin Jedidah – Ketaatan Mengikuti Kehendak Tuhan
KETAATAN MENGIKUTI KEHENDAK TUHAN (20 Desember 2009)
Mat 13:24-30 ; 36-43 ; Mat 7:21 Dalam Perikup yang pertama, dimana Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan mengenai lalang yang tumbuh bersamaan dengan gandum di sebuah ladang. Perumpamaan ini melambangkan pekerjaan Tuhan (benih yang baik) tumbuh bersama pekerjaan iblis (sesuatu yang jahat). Iblis yang darimulanya adalah perusak, selalu berusaha menggagalkan rencana Tuhan, termasuk dalam kehidupan bergreja. Iblis juga bisa bekerja di Greja, komunitas orang percaya, dan bahkan diantara anak-anak Tuhan sendiri. Ilalang sendiri, dari salah satu bahasa Yunani, dikenal dengan nama darnel. Dimana, ilalang ini adalah tanaman yang sangat mirip dengan gandum, sehingga sulit dibedakan secara kasat mata, bahkan darnel ini memiliki bulir-bulir yang berisi biji-bijian (mirip gandum, namun berwarna hitam).
Secara rohani, hal ini dapat berarti bahwa dapat saja seseorang yang kelihatannya rohani, memiliki pelayanan yang ‘kelihatan’nya luar biasa, namun dihadapan Tuhan, di hanyalah merupakan ilalang, bukanlah gandum. Yang disebut ilalang di hadapan Tuhan adalah seorang Kristen yang belum mengalami pertobatan sungguh-sungguh, maupun yang tidak taat pada kehendak Tuhan. Pertobatan yang sejati, yaitu kita sebagai gandum, dimana akan dikumpulkan di lumbungNya adalah melalui proses pertobatan terus menerus. Seorang yang sungguh-sungguh kepada Tuhan tidak cukup hanya bertobat sekali saja ketika lahir baru, namun harus terus menerus mau untuk diajarkan sesuatu yang baru, mau berubah, melakukan kehendak Tuhan. Terjadi perubahan hidup yang radikal, dari cara berpikir, gaya hidup, gaya berpakaian, cara berbicara, fokus hidup… semuanya tidak sama lagi dengan manusia lama nya. Pertobatan yang tidak sungguh / suam / setengah hati, akan membuat kita tidak dapat taat atau berjalan dalam kehendak Tuhan sepenuhnya. Jika hal ini yang kita alami, maka bisa saja kita hanyalah sebatang darnel di ladangNya. Ilalang yang akan dicabut bersama ilalang, pada akhirnya dianggap tidak berguna dan akan dibakar.
- Published in Sermons
Khotbah Pdt Angga Prasetya – Mengapa Kita Harus Memberi
Dalam hukum tabur tuai yang sering kali dibahas dalam kotbah secara tidak sengaja kita dapat saja berfokus pada tuaian atau balasan yang ‘akan’ kita terima setelah menabur. Padahal selama Tuhan Yesus melayani, Ia hanya menekankan tentang memberi, bukannya menerima. Sekali lagi, yang namanya hukum pasti mengandung kepastian. Jadinya, kita tidak perlu mempertanyakan atau meragukannya.
Dalam urusan memberi, entah ke Tuhan maupun manusia, cobalah kita renungkan motivasi hati kita.. apakah selama ini kita telah ‘memberi’ atas dasar kasih kita kepada Tuhan atau sesama? Ingat. Fokus kita tidak boleh pada apa yang ‘akan’ kita terima. Tapi mengapa kita melakukannya.
Esensi memberi yang sebenarnya adalah Kasih. Kasih dibuktikan melalui pengorbanan. Praktek pengorbanan adalah memberi. Entah kita memberikan waktu, uang, tenaga, hadiah.. itu semua dasarnya haruslah cinta. Dalam memberi, kita belajar untuk semakin mengasihi, sebaliknya, semakin kita mengasihi, maka kita akan memberi lebih banyak.
- Published in Sermons
Khotbah Ev.Evie Mehita – Mencapai Tingkatan Keintiman Sebagai Mempelai
MENCAPAI TINGKATAN KEINTIMAN SEBAGAI MEMPELAI (10 januari 2010)
2 Korintus 5:1-10 menggambarkan suatu kerinduan yang besar dari Rasul Paulus dan suatu pengertian yang dalam buat kita semua, bahwa hidup ini fana, kita harus mengerti bahwa tujuan hidup kita bukanlah kefanaan ini tetapi kekekalan. Saudara, tahukah kita bahwa bagaimana kita hidup di bumi ini akan menentukan siapa anda dalam Kerajaan-Nya?
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.” Wahyu 19:6-9
Saat saya membaca ayat ini, saya menjadi sadar bahwa tidak semua orang Kristen menjadi mempelai, ya ada yang diundang, ada yang menjadi mempelai Kristus, mereka adalah orang-orang yang spesial dan mengejar tingkatan tertinggi dalam hidup mereka. Saya menyimpulkan ada dua sisi yang Tuhan mau kita miliki untuk menyambut kedatangan-Nya;
- Published in Sermons
Message – Merawat Hati Yang Remuk
WAJIB DIBACA UNTUK SEMUA PELAYAN TUHAN
Untuk melakukan pelayanan kasih melalui kesembuhan secara emosional, ternyata bukan sekedar adanya rasa belas kasihan tetapi juga pengertian dan hikmat, kesabaran dan proses. Kita semua harus melakukan apa yang uhan Yesus lakukan juga, Ia merawat hati yang remuk dan menyembuhkannya…..
Semoga kisah dan pelajaran-pelajaran berharga dari Melody Green ini dapat membangun kita dalam pelayanan kasih dan kesembuhan.
- Published in Sermons