CAMP SPIRIT OF WARRIOR
Apakah anda termasuk dalam barisan tentara Tuhan?
Untuk menggenapi rencana Allah yang sempurna atas generasi ini, kita butuh melalui proses pembentukan, pemurnian dan pelatihan yang cukup sebagai tentara-tentara Allah yang militan. CMC mengemas suau wadah pelatihan, training dan pembekalan yang dikususkan untuk tentara-tentaraTuhan dari setiap denominasi, dan kalangan apapun yang memiliki kerinduan yang sama, memenangkan perjuangan dan menjadi pahlawan Allah.
Setelah sukses dengan Retreat dan Pelatihan Kepemimpinan Spirit Of Heroes tahun 2007 yang kemudia diubah menjadi Spirit Of Warrior I, 27-30 September 2008, kita segera bersiap untuk Spirit Of Warrior II tahun 2009 yang akan diikuti oleh anak-anak muda dan dewasa muda di kota Surabaya.
Liputan SOW I
Tanggal 27 September 2008 kami memulai Youth camp ini. Sebelum berangkat, kami beberapa panitia telah mempersiapkan perlengkapan yang akan di pakai waktu camp. Kloter pertama berangkat pagi pukul 08.30, sesampainya kami di Rumah Retreat Sawiran kami memulai dengan doa pengurapan untuk aula yang kami pakai untuk sessi demi sessi dan doa keliling di area outbond, sedangkan panitia outbond juga mulai menyiapkan permainan untuk outbond setiap gerbang-gerbang (dalam Outbond Perjuangan Pasukan Tuhan) yang harus peserta lewati. Tidak terasa hari mulai sore dan para peserta yang berangkat kloter kedua telah sampai di Sawiran. Kemudian kami mulai bersiap-siap untuk memulai sessi yang pertama.
Sessi pertama ini dimulai dengan perkenalan, pembagian kelompok outbond dan pembacaan peraturan selama 4 hari di Youth Camp ini. Perkenalan ini ternyata ada beberapa orang yang berasal dari Pasuruan, Malang dan lain-lain. Setelah itu kami semua makan malam sebelum kami akan mengikuti sessi yang kedua. Di sessi kedua ini di bahas mengenai keberanian untuk tinggal dalam hadirat Allah, di sessi ini banyak di antara peserta dan panitia merasakan hadirat Tuhan yang begitu lembut yang memberikan kekuatan. Kemudian kami berkumpul sesuai dengan kelompok saat teduh yang telah ditetapkan oleh panitia, setelah itu kamipun beristirahat.
Keesokan harinya kami juga memulai hari dengan saat teduh bersama, setelah itu kami bersiap-siap untuk mengikuti dua sessi berikutnya. Di sessi-sessi ini kami mulai di bukakan tentang sebuah 4 generasi, yang pertama, generasi Abraham, menyerahkan sesuatu yang paling berharga untuk Tuhan (Rajani), yang kedua, generasi Daud, mencintai Tuhan dengan sangat (Rahmani), penuh dengan kasih karunia dan belas kasihan, yang ketiga, generasi Paulus, semangat penginjilan yang luar biasa (Rasuli), yang keempat, generasi terakhir, yaitu generasi jawaban doa (diri kita saat ini), doa-doa dan permohonan para martir dan generasi yang terdahulu. Generasi terakhir ini sangat menentukan kemenangan, karena itu kita harus melalui proses dalam memenuhi panggilan kita sebagai generasi akhir.
Ada beberapa tahap, 1 tahap melangkah, 2 tahap pengujian, dalam tahap ini ada penilaian, dimana kita akan dibiarkan mengerjakan ujian itu sendirian, yang ke 3 adalah tahap penentuan. Setelah itu kita mulai diberikan mengenai pengertian seorang pemimpin yang sebenarnya. Seorang pemimpin yang Tuhan kehendaki adalah seorang pemimpin yang memiliki kharakter yang menghasilkan buah yang baik.
Hari berikutnya sebelum outbond dimulai, Tuhan ingin agar kita dipersiapkan dalam sessi lebih lagi untuk memiliki semangat seorang tentara, karena itu sebelum Outbond Perjuangan pasukan Tuhan, kami mendapatkan satu buah sessi mengenai tentara Allah. Lawatan Tuhan terjadi dan melanda hamper seluruh peserta. Kemudian pasukan Tuhan ini mulai memasuki pos-pos yang penuh dengan tantangan demi mendapatkan uang untuk membeli makanan atau untuk membayar jika ada salah satu pasukan Tuhan di kelompok mereka masing-masing yang kena hukuman dan dimasukan ke dalam lembah hukuman. Rute halang rintang yang cukup sulitpun juga harus mereka lalui. Mereka juga mulai masuk ke gerbang Kasih, Keselamatan, Berkat, Pujian, Doa, Kesembuhan dan Keluaga. Di gerbang kasih dimana satu orang dalam kelompok mereka harus mengambil bola-bola emas (jiwa-jiwa) di dalam tanah yang penuh cacing, kemudian bola-bola emas itu dibawa melalui bara api. Sungguh luar biasa para pasukan Tuhan ini, sekalipun tangtangan dalam gerbang demi gerbang cukup sulit, tapi mereka tetap melakukannya, tanpa mempedulikan diri mereka.
Dari antara 10 pasukan Tuhan ini hanya ada beberapa orang tentara Tuhan yang terpilih sebagai yang terbaik untuk memasuki area The Last Beatle. Dalam Last Beatle ini pasukan Tuhan dari berbagai kelompok yang berbeda, bersatu hati untuk memenangkan pertempuran terakhir dengan merebut panji-panji kemenangan yang sedang ditawan oleh musuh. Dimalam hari yang gelap, disaksikan oleh seluruh peserta, tentara Tuhan yang terpilih dengan senjatanya (pistol) melawan pasukan iblis yang diperankan oleh panitia. Pasukan Tuhan ini harus merebut 3 panji dan 1 bendera Indonesia. Mereka semua memiliki senjata dan baju zirah, dimana baju zirah ini tidak boleh tertembak. Dalam Last Beatle ini kita bisa belajar dimana kita harus fokus untuk merebut jiwa-jiwa dan keselamatan bangsa Indonesia, karena iblis akan terus berusaha mengecoh kita dengan banyak hal, agar kita tidak merebut jiwa-jiwa dari tangan iblis. Pada akhirnya pasukan Tuhan yang tersisa di Last Beatle inipun berhasil merebut 3 panji Tuhan dan 1 bendera bangsa Indonesia, sekalipun ada banyak pasukan Tuhan yang berguguran dan bahkan terluka.
Sama seperti halnya dengan peperangan kita di dalam kehidupan ini, selama kita ada di dunia ini, kita tetap harus melalui peperangan demi peperangan dengan penguasa gelap di udara, dimana kita harus merebut jiwa-jiwa dari tangan iblis, karena itulah kita tidak bisa lagi berfokus terhadap diri kita sendiri dan tidak peduli dengan kondisi dan keadaan sekeliling kita dan terus berfokus pada tujuan akhir kita yaitu kemenangan terhadap peperangan akhir ini.
Pada hari terakhir, para pasukan Tuhan di perlengkapi dengan adanya workshop-workshop yang ada, baik pendirian radio, playgroup dan TK, dan lain-lain. Pada waktu sessi ini sedang berlangsung ada beberapa orang dari antara pasukan Tuhan yang memberi diri mereka di babtis, sebagai tanda hidup yang baru mereka dan di sini ada sukacita yang sangat luar biasa. Kemudian sebelum kami pulang, di sessi terakhir Tuhan menyatakan lawatanNya yang luar biasa, di mana manifestasi dan karunia Roh Kudus di curahkan (baik tari-tarian, puji-pujian, bahasa roh, dan lain-lain) yang memperlengkapi dan memberikan kekuatan kepada kita sebelum kita menghadapi peperangan di kota kita yang masing-masing. Setelah itu kita pulang ke Surabaya dengan membawa komitmen kita untuk menjadi orang yang berbeda. Karena itu nantikan Spirit Of Warrior (SOW) yang keII…tahun 2010. Lebih seru, menantang dan penuh makna…
Sudah siap untuk The Next Level?