Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Tandatangani Meterai Perjanjian Tuhan (River of Blood – Easter Celebration Day)

Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Matius 28:11-15
Sebuah catatan dusta yang dibuat oleh mahkamah agama dan para imam-imam kepala mengenai kebangkitan Yesus sangat dipercayai oleh banyak orang. Pada waktu itu mereka memiliki kuasa yang sangat besar sehingga mereka dapat melakukannya. Mereka memiliki pengaruh besar pada saat itu. Sebuah dusta bisa terpelihara sampai bertahun-tahun bahkan berabad-abad.
“Yesus bukanlah Tuhan”
“Yesus tidak bangkit”
“Yesus tidak pernah mengatakan bahwa Ia adalah Tuhan”
Dusta yang sama itu masih dipercayai oleh mereka yang belum dibukakan pikirannya oleh Roh Kudus dan digunakan untuk menyerang mereka yang telah dibukakan pikirannya oleh Roh Kudus. Jika kita mempercayai Firman Tuhan, kita harus mempercayai Firman Tuhan secara keseluruhan.
Alkitab yang kita pakai sudah diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia. Alkitab adalah satu-satunya kitab suci yang diterjemahkan ke dalam banyak bahasa agar orang-orang dapat dengan mudah memahami isi Firman Tuhan. Tetapi apa Alkitab telah berubah, salah dan tidak original lagi?
Alkitab tidak pernah berubah, dari dulu hingga sekarang tetaplah sama, hanya terjemahannya saja yang berubah-ubah. Mengapa demikian? Menerjemahkan suatu bahasa bukanlah hal yang mudah, karena sulit sekali untuk menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan makna yang tepat, apalagi jika bahasa tersebut tidak kaya. Contoh dalam bahasa Indonesia adalah kata “dapat” dan “bisa”, tapi dalam bahasa Ibrani itu kata yang berbeda. Kata “engkau”, dikau” dan “kamu” juga berbeda dalam bahasa Ibrani. Karena itu ada revisi-revisi yang terjadi dalam alkitab.
Ada banyak kegerakan yang mengatakan bahwa mereka adalah pengikut Kristus, percaya Isa Almasih, percaya Yesus lahir dari Firman Allah, dari perawan Maria, berkuasa atas dunia dan sorga, tetapi mereka tidak mempercayai bahwa Tuhan pernah mati dan bangkit. Mereka percaya bahwa Yesus adalah ciptaan, malaikat yang paling sulung karena dalam salah satu ayat dikatakan “Ia yang paling sulung dari yang sebelum diciptakan“. Tapi dalam bahasa aslinya dikatakan bahwa Tuhan adalah alfa dan omega, yang awal dan akhir. Awal dari segala sesuatu dan sesudah dari segala sesuatu.
Logikanya adalah ketika kita membuat thesis dan thesis itu perlu diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Yang membuat thesis adalah kita dan thesis itu asli, tetapi yang menerjemahkan adalah orang yang pintar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Tetapi sepandai-pandainya seseorang, jika ia tidak memahami budaya Indonesia secara keseluruhan, maka thesis yang diterjemahkan adalah thesis yang secara umum, tidak spesifik.
Kita seringkali ingin memuaskan akal budi kita, membuka internet, membeli buku untuk memenuhi hasrat hati kita. “Benarkan Tuhan Yesus disalib?“. Kita harus mengerti lebih dahulu mengapa Tuhan Yesus disalib.
Pada peristiwa Paskah Perjanjian Lama, semua anak sulung meninggal dunia tanpa terkecuali, tapi yang menorehkan darah di pintu-pintu rumah mereka akan dilewatkan oleh malaikat maut itu. Darah itu sangat penting, bahkan perlambang sebuah perjanjian yang sangat penting. Karena itu, pada jaman itu mempersembahkan kambing domba untuk persembahan sebagai pengampunan dosa kita. Tetapi dosa kita tidak dapat ditebus dengan darah kambing atau domba semata, karena dosa kita terlalu banyak.
Pikiran kita cenderung jahat dan berdosa. Pikiran untuk mencurangi Tuhan, marah dan lain-lain itu selalu ada. Roh Kudus yang ada dalam diri kita memang dapat membuat kita menguasai pikiran-pikiran jahat itu dan kita taklukan, tetapi pikiran jahat itu tetap selalu ada, sebab manusia telah jatuh dalam kutuk dosa. Manusia itu selalu egois, cenderung mementingkan diri sendiri. Misalnya saat di mall ada kebakaran, kita pasti cenderung akan menyelamatkan diri sendiri dan keluarga kita sendiri. Tidak ada yang menyelamatkan orang lain. Karena itu korban-korban yang lama tidak akan dapat membuat kita berjumpa dengan Tuhan, tetapi Tuhan memiliki rencana penyelamatan untuk kita semua, yakni Yesus Kristus.
Tuhan tahu kita bisa jatuh dan akan jatuh, tapi karena begitu cintaNya pada kita, Ia menggunakan “hak” untuk “tidak mau tahu kejatuhan manusia“. Misalnya, kita tahu anak kita jika diberi uang banyak, akan dipakai untuk beli mainan-mainan atau jajanan yang tidak sehat, tapi hati ayah, hati ibu akan tetap mempercayai sang anak dan memberikan uangnya pada anaknya itu. Tuhan tidak menciptakan robot untuk menyembah Dia, Tuhan memberikan kehendak bebas pada manusia untuk memilih karena Tuhan rindu manusia menemukan siapa dirinya, penciptanya yang merupakan perjalanan spiritual manusia untuk menemukannya. Malaikat pun demikian, karena Lucifer dapat jatuh. Adam dan Hawa jatuh dalam dosa dan Tuhan sangat marah karena kehendak bebas yang diberikanNya disalahgunakan.
Orang yang fokusnya untuk diri sendiri sebenarnya belum mengalami kuasa Paskah, hanyalah Kristen KTP. Kekristenan yang belum mengalami kuasa Paskah belum menerima meterai dalam hidupnya dan masih diburu oleh malaikat maut. Meterai itupun harus ada tindakannya, ditandatangani oleh kita. Meterai tanpa tandatangan itu tidak sah. Tanda tangan itu adalah tindakan kita, yaitu hidup baru dan meninggalkan dosa-dosa. Banyak orang tidak melakukan tandatangan itu karena takut dan gentar, hanya menerima materai saja. Seperti bangsa peristiwa Paskah perjanjian lama, darah itu adalah meterai, tetapi diperlukan tanda tangan, yaitu tindakan mereka untuk menorehkannya di pintu-pintu rumah mereka.
Kita suka terikat dengan perjanjian Tuhan. Kita akan diberkati, anak cucu kita tidak akan meminta-minta, kita akan mengembang ke kanan dan ke kiri, dan lain sebagainya. Tetapi itu akan diberikan ketika kita melakukan tandatangan atas meterai perjanjian itu, yakni menjadi satu-satunya Tuhan dalam hidup kita, mencari Kerajaan Allah dan segala kebenarannya maka semua itu akan ditambahkan kepada kita. Karena itu orang Kristen yang tidak melakukan tandatangan atas perjanjian Paskah itu, maka ia masih terbelenggu walaupun statusnya sudah menjadi pendeta atau penginjil. Tuhan mementingkan kualitas. Ia tidak melihat instagram kita, seluruh postingan kita yang dikelola oleh brand management untuk mencitrakan diri kita yang baik dan penuh urapan Tuhan. Walaupun kita adalah orang biasa di bumi ini, tanpa brand management untuk mengelola instagram kita, tapi kita memiliki kualitas hidup seorang pengikut Kristus, kita dapat menerima kuasa Paskah.
Saat Tuhan Yesus disalibkan tubuhnya di tengah kesakitan luar biasa karena Dia menanggung semua dosa seluruh umat manusia, sehingga sisi ke-Tuhanan-Nya seakan-akan meninggalkan Diri-Nya dan hanya sisi manusia saja yang ada. Tuhan Yesus memiliki tubuh manusia, tetapi RohNya adalah sepenuhnya Allah. Roh Tuhan adalah Kudus, jadi tidak mungkin Roh Tuhan masih berada dalam tubuh manusia Yesus yang sedang menanggung dosa umat manusia. Tubuhnya seperti domba sembelihan, karena itu Tuhan Yesus adalah persembahan Paskah yang terbesar. Kalau manusia yang berkorban di kayu salib tidak ada artinya, tetapi jika Tuhan sendiri yang turun untuk menebus dosa, memberikan diriNya untuk menebus dosa, maka iblis tidak dapat mendakwa lagi ke jurang maut. Iblis sangat ketakutan, karena itu ia memberikan ide kepada mahkamah-mahkamah agama dan penyesat-penyesat dan bagi mereka yang belum menandatangani perjanjian meterai darah Tuhan ikut terpengaruh dan mulai meragukan Yesus adalah Tuhan, meragukan kematian Yesus untuk menebus dosanya.