PIC (Pro-M Impact City) : Love Hunting or Hunted?
Proses pendekatan (alias PDKT) merupakan proses yang sangat menentukan dalam keberhasilan sebuah hubungan pria dan wanita karena segala wujud sikap dan perhatian yang kita berikan pada lawan jenis yang kita sukai akan menentukan seberapa jauh kita mengenalnya dan akan dibawa ke arah mana kedekatan tersebut. Hal inilah yang menarik pengurus PIC untuk mengangkat tema LOVE Hunted or Hunting? Pada Ibadah bulanan PIC Sabtu 22 April 2017 lalu.
Meskipun cinta seharusnya merupakan sesuatu yang sederhana dan jelas (hanya berbicara tentang aku cinta dia atau tidak), namun kenyataannya cinta diakui merupakan sesuatu yang sering membuat galau dan gelisah, hal ini dikarenakan berbagai macam hal antara lain komunikasi.
Bagaimana mengetahui dia memiliki perasaan pada kita?
Apakah boleh bagi seorang wanita untuk menyatakan cinta duluan?
Berapa lama yang diperlukan untuk menunggu kepastian perasaan seseorang terhadap kita?
Berbagai macam pertanyaan seputar cinta seringkali muncul dalam benak kita dan masih banyak lagi pertanyaan yang mungkin bergelayut dalam hati kita, yang tidak jarang membuat kita bisa uring-uringan bahkan sampai tidur pun tak nyaman. Dalam seminar LOVE Hunted or Hunting? Pdt Daniel Hadi Shane mengangkat ayat alkitab dalam 2 Petrus 1 : 3-7 untuk mengingatkan kita kembali mengenai esensi makna dari “Kesetaraan Gender” yang akhir-akhir ini sudah sangat menyimpang dari maksud dan tujuan awal penggagasnya, yaitu R.A Kartini, karena akhirnya kesetaraan gender justru menjadikan kaum wanita mengambil alih peranan para pria sehingga akhirnya menyalahi kodrat ilahi yang sudah ditentukan.
Pria diciptakan sebagai pemimpin yang berarti seorang pria harus dapat menjadi decision maker, yaitu sosok yang harus dapat mengambil keputusan dan mampu mencukupi kebutuhan. Sedangkan wanita diciptakan sebagai penolong yang sepadan bagi pria, bukan diciptakan untuk mengganti peranan pria.
Kita harus memahami adanya tingkatan dalam berpasangan yaitu :
- Pria yang Menjadi Pemimpin dan Wanita sebagai Penolong
Ini merupakan tingkat teratas dan tingkatan yang sesuai dengan kerinduan hati Tuhan, dimana baik pria maupun wanita sama-sama mencintai Tuhan, sama-sama memiliki visi dan misi dan saling mendukung didalam doa. Setiap pria atau wanita yang belum mempunyai karakter demikian, maka akan sangat berbahaya saat melewati masa pernikahan.
- Pasangan/Pendamping
Ini adalah tingkatan yang lebih baik dari 2 tingkatan di bawah karena pada tingkatan ini, hubungan berpasangan antara pria dan wanita tidak menjadi batu sandungan, hanya saja masing-masing pihak masih tidak memahami peranan masing-masing sehingga masih ada tekanan yang dilakukan pria/ wanita terhadap pasangannya
- Perongrong
Ini adalah tingkatan dimana pria dan wanita memiliki peranan yang tertukar, dimana pria dan wanita sama-sama saling berusaha mengendalikan pasangannya dengan ancaman, Pria atau wanita yang berada pada tingkatan ini sama-sama tidak menunjukkan sikap mereka yang sebenarnya kepada pasangan.
- Penggoda
Pada tingkatan terbawah ini, pria maupun wanita cenderung tertarik pada pasangannya dikarenakan kelebihan fisik yang dimiliki pasangan. Pria atau wanita penggoda selalu menonjolkan kelebihan fisik yang ia miliki untuk menarik perhatian calon pasangannya.
Kesetaraan Gender bukanlah berarti mengambil peranan pasangan kita.
Lalu bagaimana dalam hal wanita yang ingin menyatakan perasaannya lebih dahulu pada pria? Kembali lagi ingatlah mengenai kodrat ilahi wanita. Kita harus belajar dari sosok Ribka. Perempuan hanya dapat memberikan sebatas signal pada pria, atau dengan menggunakan perantara, namun tetap pada prinsipnya prialah yang harus mengambil tindakan.
Pesan bagi para Wanita adalah ingatlah Wanita harus membuka diri namun tidak menjual diri. Bebas namun tetap terikat, terikat dengan Firman Tuhan tentunya. Jadi dalam bergaul tetap mengingat filternya yaitu Firman Tuhan. Jangan membatasi pergaulanmu karena Tuhan bisa mempertemukan kamu dimana pun dengan pasanganmu, seperti gereja, komunitas rohani, tempat kerja dan di tempat-tempat lainnya yang Tuhan ijinkan.
Pembicara juga mengingatkan bahwa pria tidak boleh berburu wanita karena cinta bukanlah cinta jika terlalu banyak pilihan, jadi jangan menebarkan jala ke banyak wanita. Begitu pula sebaliknya, wanita juga tidak boleh mendekati banyak pria, karena Anda akan dipermalukan jika Anda menjual cinta kemana-mana. Pria atau wanita yang sedang mendekati lawan jenisnya harus belajar setia mendekati hanya satu orang saja, mendoakannya dan menyelesaikannya. Menyelesaikan dalam arti setia menunggu sampai kita tahu dengan pasti orang tersebut dari Tuhan atau tidak, apakah orang yang didoakan tersebut juga memiliki perasaan yang sama atau tidak.
Hal terpenting sebelum kita membangun sebuah hubungan adalah memastikan bahwa kita sudah beres dalam area godaan seksual, serta pastikan motivasi kita berpasangan bukan untuk mengisi kesepian kita. Rasa kesepian yang sangat akan menimbulkan perasaan-perasaan yang palsu. Ingat! Rasa kesepian hanya dapat diisi oleh pribadi Yesus.
Setelah pembicara membagikan hal-hal yang penting dalam membangun sebuah hubungan, sesi tanya jawab pun dimulai, Dewasa muda yang hadir sangat antusias bertanya mengenai hal-hal berpasangan mulai dari masalah PHP (Pemberi Harapan Palsu) dan Baper (Bawa Perasaan), mencari pasangan lewat biro jodoh, sampai kepada permasalahan Move On. Karena begitu menarik dan hangatnya sesi tanya jawab sampai waktu pun tidak terasa.
Di Bulan Mei, PIC masih akan mengadakan Seminar Dewasa Muda dengan Tema Personal Leadership yang akan menghadirkan Pembicara Tamu. Jadi jangan lewatkan untuk datang pada Seminar PIC di tanggal 6 Mei 2017 dan ajak teman-teman Dewasa Muda lainnya. ^^
- Published in News & Events, The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Tandatangani Meterai Perjanjian Tuhan (River of Blood – Easter Celebration Day)
Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Matius 28:11-15
Sebuah catatan dusta yang dibuat oleh mahkamah agama dan para imam-imam kepala mengenai kebangkitan Yesus sangat dipercayai oleh banyak orang. Pada waktu itu mereka memiliki kuasa yang sangat besar sehingga mereka dapat melakukannya. Mereka memiliki pengaruh besar pada saat itu. Sebuah dusta bisa terpelihara sampai bertahun-tahun bahkan berabad-abad.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Kebenaran Alkitab, DIAlah Tuhan (Cry Out – Good Friday Revival Service)
Sejak kecil kita ditanamkan bahwa Tuhan Yesus mati pada hari Jumat. Tapi benarkah Yesus mati pada hari Jumat? Alkitab tidak mencatat Yesus mati pada hari Jumat.
Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.
Matius 27:51-53
Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus, dan mereka berkata: “Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama.”
Matius 27:62-64
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane #CMCFireConference2017 : Golden Vessel
Ada banyak anak-anak Tuhan yang pintar, bahkan memiliki IP sempurna, ketika masuk dalam dunia kerja, mengalami kemunduran. Tidak mengalami perkembangan, stuck di dalam karirnya dan lain sebagainya.
Dulu saya dilahirkan dalam keluarga yang tidak berkecukupan sehingga harus ditampung oleh kerabat saya yang juga tidak terlalu baik hidupnya karena kondisi ekonomi yang kurang baik saat itu. Tidak bisa selalu menonton TV dan menyalakan kipas angin meskipun kondisi panas. Dahulu saya berharap agar ada perubahan dalam kehidupan saya.
Tuhan tidak bisa menolong orang yang tidak mau mengubah kehidupannya sendiri.
Banyak orang datang KKR atau seminar-seminar dan berharap adanya pemulihan dan perubahan di dalam hidupnya, tetapi tidak mau untuk mengubah keadaan dan keluar dari zona nyaman. Contoh, seorang yang memiliki sakit kolesterol datang ke sebuah ibadah KKR kesembuhan. Ia berharap adanya perubahan dalam hidupnya, tetapi ia tidak mengubah kebiasaannya. Tetap makan-makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Tidak ada yang akan didapat orang-orang seperti ini.
TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku.
Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: “Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,
tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!”
Mazmur 118:14-16
Hanya tangan Tuhanlah yang dapat membuat kita berhasil. Segala sesuatu yang kita peroleh dalam dunia ini adalah dari Tuhan dan untuk Tuhan. Kalau kita berpikir egosentris (terpusat pada diri sendiri) dan bukan Teosentris (terpusat pada Tuhan), kita tidak akan pernah menjadi golden vessel. Kita hanya menjadi bejana yang biasa.
Ada banyak kunci-kunci yang diberikan oleh Tuhan untuk membuat kita diberkati oleh Tuhan dalam segala perkara.
Bagaimana kita menjadi bejana emas, bukan bejana tanah liat. Apa perbedaan bejana tanah liat dan bejana emas? Seorang tukang periuk akan menghancurkan bejana tanah liat yang salah dibentuk dan diubah menjadi bentuk yang baru. Kemudian bejana tanah liat itu dibakar dan menjadi kaku. Sedangkan bejana emas sangat sulit dibentuk karena ia kaku, tetapi bejana emas sangat mudah dibentuk di dalam pembakaran. Dari bentuk yang satu, ia dapat dibentuk ke bentuk yang lain. Sedangkan bejana tanah liat ketika sudah dipanaskan, ia tidak bisa dibentuk lagi menjadi yang baru. Ketika ia berlubang, ia akan dibuang, sedangkan bejana emas tidak demikian.
Bridge (jembatan)
Orang sukses membutuhkan jembatan. Apa yang dimaksud jembatan? Jembatan adalah sebuah struktur yang menghubungkan 1 tempat dengan tempat yang lain sehingga dapat dilalui manusia atau kendaraan. Jembatan bukan hanya sekadar untuk menghubungkan saja, tetapi ada suatu struktur yang menjaga agar jembatan itu tidak roboh. Struktur ini berbicara informasi. Yang namanya belajar tidak berhenti hanya sampai di S1, S2 atau S3. Belajar itu seumur hidup. Banyak orang yang merasa cukup dengan gelar yang dimilikinya sehingga tidak belajar lagi. Ia lupa bahwa zaman terus berkembang dan informasi harus selalu diperbarui.
Brave (keberanian)
Banyak orang memiliki keinginan untuk bekerja di perusahaan. Itu baik, tidak semua orang memiliki panggilan menjadi penginjil atau pelayanan-pelayanan kasih. Tetapi kita harus mengijinkan pikiran kita diubahkan dengan ilmu-ilmu yang ada di sekitar kita dan menjadi sebuah jembatan yang kokoh namun tetap berintegritas dengan kebenaran. Membutuhkan keberanian khusus memang untuk menghadapi dunia market place.
Behavior (kebiasaan)
Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.
Amsal 13:13
Bright (terang)
Terang yang dimaksud adalah terang kebijaksanaan. Banyak pekerjaan yang dapat menjadikan kita menjadi golden vessel. Ketika mau berbisnis, dibutuhkan inovasi. Kita belajar untuk menerima banyak informasi untuk dapat berinovasi dengan baik.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Menjadi Tawanan Roh!
Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.
Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya. Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.
Kisah Para Rasul 20:28-26
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ev. Christin Jedidah : Hiduplah sebagai Anak-anak Terang
Dari zaman dulu, selalu disampaikan bahwa kedatangan Yesus sudah dekat. Banyak orang menunggu tetapi tidak ada kedatangan Yesus. Banyak orang menubuatkan tentang akhir jaman. Ramalan terpopuler adalah 2012 akhir adalah akhir jaman, sampai ada film 2012. Tapi pada kenyataannya, 2012 hanya menjadi sebuah film. Alkitab mencatat bahwa kedatangan Tuhan seperti pencuri. Tidak ada yang tahu kapan datangnya dan tiba-tiba, sehingga kita tidak sadar jika hari itu adalah hari kedatangan Tuhan.
Dalam kita menanti-nantikan kedatangan Tuhan yang kedua kali, kita belajar untuk hidup sebagai anak-anak terang dan membawa dampak bagi dunia. Menjadi terang dan berdampak adalah salah satu cara kita untuk menyambut kedatangan Tuhan.
- Published in Sermons
Khotbah Ev. Evie Mehita : Datang pada Tuhan
Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
Yohanes 5:39-40
Kita semua percaya bahwa Yesus adalah juruselamat kita dan sanggup memulihkan kita. Banyak orang yang percaya dengan Yesus, percaya akan Firman Tuhan, tetapi mereka hanya sekadar percaya. Mereka datang ke gereja, membicarakan Firman, tetapi mereka tidak benar-benar datang kepada Yesus. Banyak orang pergi ke gereja setiap Minggu, mereka berdoa dan pelayanan, tetapi tidak mendapatkan apa-apa, karena yang mereka lakukan hanya membicarakan tentang Yesus tanpa sungguh-sungguh datang kepada Yesus.
- Published in Sermons
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Jangan Dikontrol Situasi!
Apakah saat ini anda sedang berbahagia? Atau sedang sedih?
Dalam kehidupan kita, kita mengalami perasaan-perasaan yang bahagia, senang, sedih atau tidak menyenangkan. Biasanya setiap hari Senin, postingan-postingan media sosial selalu menyedihkan, tidak mau menghadapi hari Senin. Kita memiliki perasaan dan pikiran terhadap situasi yang ada di sekeliling kita. Misalnya saat ibu kita kelihatan muram, kita selalu merasa ibu kita sedang sedih, mungkin bertengkar dengan ayah kita. Tetapi, satu hal yang perlu kita ingat bahwa pikiran dan perasaan kita tidak selalu benar. Kita berpraduga dengan pemikiran dan perasaan yang ada. Padahal ibu kita belum tentu sedih, mungkin sedang sakit gigi, wajahnya muram tetapi hatinya bahagia.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ps. Daniel Hadi Shane : Hati yang Bengkok
Tentunya setiap kita menginginkan perubahan menjadi lebih baik, baik itu dalam pekerjaan, study, hubungan dan hal-hal lainnya. Yang kuliah tentunya ingin perubahan akan nilainya menjadi lebih baik. Dalam pekerjaan, ingin kenaikan jabatan. Kita ingin aspek-aspek kehidupan kita berubah ke arah yang lebih baik.
Demikian juga, Tuhan menginginkan ada perubahan dalam kehidupan kerohanian kita. Hidup kita harus diperbarui terus menerus sehingga kita menjadi layak di hadapan Tuhan. Iman memang sudah ada sejak kita mempercayai Tuhan, tapi tidak cukup sampai di sana. Iman itu harus terus bertumbuh, tidak hanya sekadar ada saja. Pertumbuhan iman tidak dapat ditunjukkan dengan bernyanyi paling keras, paling merdu, paling menjiwai, tetapi iman ditunjukkan dengan hasil atau tindakan yang kita lakukan sebagai orang beriman.
- Published in The Shepherd's Voice
Khotbah Ev. Christin Jedidah : Batu Penyusun
“Ah ini sudah hari Minggu, waktunya ke gereja“
Seringkali kita ke gereja hanya sebatas rutinitas. Ada beberapa orang yg tidak ke gereja dengan alasan tidak bisa bangun pagi, capek dan lain sebagainya. Sebenarnya apa makna kita ke gereja dan berjemaat?
Efesus 2:19-22 mengingatkan kepada lagu lama dengan lirik “gereja bukanlah gedungnya…”
Benar, gereja bukanlah tentang gedung, gereja adalah kita semua. Tetapi gereja bukanlah diri kita pribadi sehingga kita bisa berkata “saya adalah gereja, saya tidak perlu ke gereja karena saya adalah gereja itu“.
- Published in Sermons